(... Ugh, apa?) (Lilysia)
Perlahan ia mencoba membuka matanya..
(... Apa yang terjadi?) (Lilysia)
Setelah ia pandangi sekeliling, yang ia temukan ialah sebuah ruangan yang cukup familiar..
"Eh? Ini.." (Lilysia)
Suara pintu pun menggelegar memenuhi ruangan. Terlihat sosok pria dengan pakaian Tuxedo berdiri didepan pintu tersebut..
"Anda sudah bangun ya, Nona.." (...)
Pria itu tampak membawa nampan yang sepertinya berisi beberapa makanan..
"Kau ... Lux?" (Lilysia)
"Ya, lama tak berjumpa ... Nona Lilysia." (Lux)
Lux merupakan kepala pelayan di kediaman Umbrella yang dimana itu merupakan kediaman Lilysia sebelumnya..
"Kenapa? ... Bukannya aku sedang berada di penginapan?" (Lilysia)
Terakhir yang Lilysia ingat ia tengah sibuk membereskan barang-barangnya. Setelahnya, ia pun tertidur di atas kasur akibat kelelahan.
"Mohon maaf sebelumnya Nona, mungkin tindakan ini membuat anda bingung ... Tapi, Tuan besar menyuruh kami menjemput Anda secara langsung." (Lux)
"Papa?.." (Lilysia)
"Benar ... Setelah Anda menyelesaikan sarapan, Anda diminta untuk menemui beliau.." (Lux)
Setelah mendengar hal tersebut, Lilysia dengan bergegas menuju jendela besar yang di kamar tersebut dan membuka gorden nya..
"Sekarang, sudah pagi?" (Lilysia)
Ia melihat suasana luar yang tampaknya sudah cerah. Terlihat ibukota benar-benar ramai seperti biasanya..
"Benar juga! Aza ada dimana?" (Lilysia)
Lamunan Lilysia mulai pecah saat mengingat Aza tak ia temukan dimana pun diruangan itu..
"...?! Ahh, maksud Anda bocah yang selalu bersama Anda?" (Lux)
"Benar! Dia ada dimana? Seharusnya Aza juga ada disini!" (Lilysia)
Nada bicara Lilysia mulai meninggi. Tampak dari wajahnya menggambarkan rasa khawatir yang begitu dalam..
"Kami bermaksud ingin membawanya bersama ... Tapi ia menolak dengan alasan "Tugasnya sudah selesai" ucapnya.." (Lux)
"...?! Apa maksudnya!?" (Lilysia)
"Jangan khawatir, Bocah itu baik-baik saja. Seperti yang saya bilang sebelumnya, ia pergi ke suatu tempat setelah memastikan Anda bersama kami kemarin.." (Lux)
"Jangan bercanda denganku, Lux! ... Aza tak mungkin membuat lelucon seperti itu!" (Lilysia)
Lilysia mulai membentaknya...
"Dia memiliki urusan yang tak bisa ia katakan. Tampaknya itu berhubungan dengan apa yang terjadi di kerajaan saat ini.." (Lux)
"Heh?! Apa maksudmu!" (Lilysia)
"Seperti yang saya katakan, ia memiliki urusan yang tak bisa ia utarakan. Ia menitipkan Anda pada kami Nona.." (Lux)
"Ia tak terlibat dengan urusan kerajaan'kan!?" (Lilysia)
Lilysia pun dengan cepat mencengkram kerah Lux dengan sangat keras..
"Tenangkan diri Anda Nona, justru karena ini ... Bocah itu mengerti Anda akan bersikap seperti ini. Makanya, ia tidak mengatakan sepatah katapun.." (Lux)
Lilysia tertunduk setelah mendengar pernyataan tersebut dan perlahan cengkraman nya pun mulai melunak..
"Saya yakin ia tahu dengan apa yang ia kerjakan. Anda tidak perlu khawatir.." (Lux)
![](https://img.wattpad.com/cover/329230871-288-k529183.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Entitas 0 (Vol.1)
FantasySinopsis: Aza Albard seorang siswa SMA yang memiliki kecenderungan tidak memahami apa itu yang disebut dengan "Emosi" atau lebih tepatnya, ia secara personal tidak pernah mengalami lonjakan dari berbagai macam Emosi tersebut. Suatu ketika, ia menja...