Chapter 15: Aza Aster

59 17 7
                                    

Scene pun berganti ke sebuah tempat yang jauh dari kerajaan Sovietta. Tempat tersebut merupakan pangkalan militer dari sebuah organisasi militer ternama di benua utara. Tempat tersebut merupakan pangkalan militer milik NASO.

Terlihat ditempat tersebut telah berkumpul seluruh pasukan tentara dari berbagai lapisan.

Hingga beberapa jendral pun tampak menempati posisi terdepan dari seluruh pasukan itu.

Pemandangan yang sungguh luar biasa itu pun bisa dilihat dari satu sudut pandang seseorang yang saat ini tengah berdiri dihadapan pasukan sebanyak itu dengan posisinya yang memandangi pasukan tersebut dari ketinggian.

Sosok itu tampak melangkah dari tempatnya hingga kini ia telah menempati posisi yang membuat seluruh pasukan tersebut dapat melihatnya dengan lebih jelas. Setelahnya, ia pun mulai berbicara..

"Pasukanku! ... Hari ini merupakan hari yang sangat spesial untuk kita bersama!" (...)

Suaranya yang begitu lantang mampu terdengar oleh ratusan ribu pasukan yang saat ini tengah berada dihadapannya.

"Seperti yang kalian ketahui, saat ini salah satu ibukota kerajaan besar di benua kita telah mendapatkan sebuah serangan dari sosok yang tak diketahui! ... Setelah sekian lama! Akhirnya kita NASO menjalankan peran kita sebagai pelindung benua utara!" (...)

Ratusan ribu pasukan itu pun menyambut pernyataan sosok itu dengan sorak semangat juang yang membuat siapapun merinding saat merasakan suasana tersebut.

Tekanan yang diberikan pasukan tersebut begitu nyata. Jumlah mereka yang begitu besar membuat seluruh langit dan daratan mengikuti suasana yang mereka berikan.

"Akhirnya! Akhirnya! Dan Akhirnya!!! ... Hari dimana kita menunjukkan kekuatan kita kepada dunia, AKHIRNYA PUN TIBA!!!" (...)

Sekali lagi, pasukan tersebut membalas pernyataan sosok itu dengan sorak mereka yang menandakan semangat juang yang mereka miliki.

"Tapi, aku tak menyangka adanya sekelompok orang bodoh yang berani cari gara-gara dengan benua ini! Melihat kebodohan tersebut membuatku ingin menangis!" (...)

Tiba-tiba, suasana hening mulai menyelimuti pangkalan militer tersebut.

"Ohh~ Garuda yang agung~ ... Kenapa engkau memberikan perhatian yang begitu menjijikkan dengan memberitahu akan hal tersebut?" (...)

Sosok itu tampak mengangkat kedua tangannya dan melihat ke-arah langit seolah-olah sedang berbicara dengan sang Garuda yang agung. Terlihat pose tersebut memperlihatkan unsur provokasi.

"Ahahahahaha~ ... Sosok yang tidak bisa dikendalikan umat manusia? ... Jangan bercanda denganku dewa yang agung! ... Bahkan jika itu kau sekalipun akan aku singkirkan!" (...)

Para pasukan yang mendengar hal tersebut hanya bisa terdiam setelah menyaksikan pernyataan kontroversial tersebut.

Seluruh umat manusia yang ada di benua utara mengakui bahwa Supreme Being Garuda merupakan dewa seluruh alam.

Tapi disisi lain, mereka pun mengetahui jika sosok yang tengah berada dihadapan mereka saat ini ialah sosok yang tak mempercayai sesuatu seperti konsep dewa ataupun agama.

Meskipun ia ingin mempercayai adanya keberadaan sosok Garuda, ia tak menganggapnya dewa seperti kebanyakan orang-orang disekitarnya.

Ia memandang Garuda sebagai sosok yang selevel dengannya atau bahkan lebih lemah darinya. Terlepas dari ada atau tidaknya Garuda menurut perspektifnya.

Ia merupakan sosok yang hanya mengagumi kekuatan mutlak yang ia akui. Yang tak lain dan tak bukan ialah dirinya sendiri.

Sosok tersebut merupakan sosok wanita yang berpenampilan seperti gadis berusia tujuh belas tahun. Menurut rumor, ia telah hidup dari ratusan tahun yang lalu.

Entitas 0 (Vol.1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang