Sinopsis:
Aza Albard seorang siswa SMA yang memiliki kecenderungan tidak memahami apa itu yang disebut dengan "Emosi" atau lebih tepatnya, ia secara personal tidak pernah mengalami lonjakan dari berbagai macam Emosi tersebut.
Suatu ketika, ia menja...
Pagi hari yang cerah dimana cahaya matahari baru menyelinap disela-sela yang dapat dilaluinya..
Disebuah kamar tampak seorang wanita yang lagi merajut sebuah syal dengan lentiknya..
"Hn~🎶 hn~🎶 hn~~🎶 hn!~~~🎶" (Lilysia)
Ia merajut syal tersebut sambil bersenandung ria untuk menggambarkan suasana hatinya..
"Baiklah, tinggal satu sentuhan terakhir ... Yap! Selesai~" (Lilysia)
Setelah menyelesaikan rajutannya, ia melipat syal tersebut dan meletakkannya diatas kasur..
"Fufu~ tak kusangka dia dengan sendirinya ingin ikut denganku" (Lilysia)
Beberapa waktu yang lalu, Lilysia mendapatkan surat dari kampung halamannya.
Setelah membaca surat tersebut, ia memutuskan untuk pulang selama beberapa bulan..
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Karena mendapatkan surat tersebut secara mendadak, ia pun tidak melakukan persiapan secara sempurna dan hanya menyiapkan uang dan beberapa keperluan yang lainnya.
Dan dimalam harinya ia memberitahu semua yang ada di Panti, kalau dalam beberapa hari lagi, ia akan pergi kekampung halamannya.
Sontak seluruh penghuni panti asuhan terkejut dan anak-anak tidak setuju akan hal itu.
Tapi Lilysia mempertegas kembali, bahwa ia tak akan lama..
Setelah menenangkan anak-anaknya, akhirnya Lilysia mendapatkan izin dari mereka.
Tapi yang menjadi masalahnya, saat itu Aza menjadi satu-satunya penghuni panti yang masih tidak setuju dengan hal tersebut.
Jika benar Lilysia ingin pergi, ia harus membawanya sebagai syaratnya.
Mendengar hal itu keluar dari mulut Aza, Lilysia langsung melompat kearahnya dan memeluknya seperti biasa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dihari keberangkatan..
"Dengar ya kakak! ... Pastikan kakak melindungi Mama dengan benar!" (Amelia)
