Sebuah hari dimana kegelapan masih menguasai langit. Beberapa kelip cahaya ikut menyertainya. Cahaya yang menghiasi kegelapan tersebut memiliki seninya tersendiri. Ditambah dengan suara jangkrik yang membuat suasana saat itu terlihat begitu damai.
Disaat suasana damai tersebut terlihat Aza yang tengah melawan rasa kantuk seperti berusaha untuk bangun dari zona nyaman yang ia tempati, yaitu kasur.
(Ugh ... Hnn?) (Aza)
Mata Neon Green tersebut telah keluar dari persembunyiannya.
"...!? Huft~, hoaaam~ ... Ternyata masih pagi.." (Aza)
Aza kembali mencoba memejamkan matanya. Hingga raut wajahnya berubah seketika, seperti mengingat sesuatu yang sangat penting..
"...!? Huh!?" (Aza)
Aza langsung bangun dari tempat tidurnya dan melompat kebawah..
Tempat tidurnya berupa ranjang tingkat dua.
Bukannya mengunakan tangga yang ada diranjang tersebut, ia langsung melompat dengan gaya landing parkour.
Setelah mendarat dengan indah, ia langsung menghampiri ranjang bagian bawah dengan tidak santainya..
"...!?" (Aza)
Terlihat sosok malaikat kecil tengah tidur sambil diiringi dengan suara deru nafasnya yang menenangkan hati siapapun yang ada disana..
(Hoaa! ... Ame~) (Aza)
Ternyata adegan berlebihan tersebut ia lakukan semata-mata hanya untuk melihat adik kecilnya..
"Begitu ya? ... Syukurlah~ ... Dia masih tertidur." (Aza)
Aza terus menatap wajah adiknya yang lagi tertidur.
Ia menyandarkan wajahnya dipinggir ranjang sang adik dan terlihat Aza memasang wajah anak-anak ketika melihat sebuah mainan yang selalu ia nanti-nantikan.
Penasaran, kagum, dan semangat sekaligus tergambar dari wajahnya.
Aza melihat kiri kanan seperti memastikan sesuatu, dan..
*Poke*
Ia mencolek lembut pipi tembem Amelia dengan jari telunjuknya..
"Woah~ ... Lembut~" (Aza)
Aza merasakan sebuah gejolak yang belum pernah ia rasakan sebelumnya..
Senang, nyaman, dan juga hangat sekaligus ia rasakan.
(Aneh..) (Aza)
Ia terus mencolek pipi adiknya tersebut hingga..
"Hnn~ ternyata kamu memiliki sisi tak terduga seperti ini ya? Fufu~" (...)
Terdengar sebuah suara dari arah pintu kamarnya yang sedikit terbuka.
Terlihat Lilysia dengan wajah isengnya mengintip dari balik pintu.
Aza sontak langsung lompat ke belakang dan memberi jarak dari ranjang tersebut.
Dengan wajah terkejut ia langsung memalingkan pandangannya dari Lilysia yang sedang menutup mulutnya sambil menahan tawa.
Terlihat dari sorot matanya seperti sedang mengejek.
Semburat merah mulai terlihat ditelinga Aza yang masih memalingkan wajahnya dari Lilysia..
(SIAL!!! ... Oi, Groogle! Kenapa kau tidak memberitahuku adanya orang merepotkan yang sedang melihatku!) (Aza)
{Ya Tuan! Saya tidak merasakan adanya bahaya dari individu tersebut! ... Jadi situasinya aman!} (Groogle)
KAMU SEDANG MEMBACA
Entitas 0 (Vol.1)
FantasySinopsis: Aza Albard seorang siswa SMA yang memiliki kecenderungan tidak memahami apa itu yang disebut dengan "Emosi" atau lebih tepatnya, ia secara personal tidak pernah mengalami lonjakan dari berbagai macam Emosi tersebut. Suatu ketika, ia menja...