17 | Frustrated

545 115 2
                                    

Happy reading semuanya.

⚔️⚔️⚔️

Emily tergugu di tempat. Matanya sudah berkaca-kaca, siap menumpahkan kristal bening. Ia tak menyangka jika masa lalunya bisa sekotor itu. Bahkan saat Reynald mulai mendekapnya, Emily tak melakukan pemberontakan seperti biasanya. Gadis itu hanya diam, tak mampu mengatakan apapun.

"Em, I'm sorry." Bisik Reynald berulang kali sambil mengusap rambut pirang Emily.

"You're not... You're not my first?!" lirih Emily dengan pandangan kosong, air mata mulai membasahi pipinya yang sedikit chubby.

"No... No... I'm your first, Babe. I'm your first." Lirih Reynald sambil menangkup wajah Emily, mencoba untuk membuat gadis itu menatapnya. Namun sia-sia, pandangan Emily tetap kosong.

"Don't touch me!" Emily pun mendorong Reynald menjauh setelah kesadarannya kembali.

"Em,"

"I SAID DON'T TOUCH ME, BASTARD!" teriaknya saat Reynald mencoba untuk menjangkaunya. "Don't you dare to touch me, Reynald Martinelli!" tambah Emily sambil menatap Reynald tajam.

"Em,"

"Jadi kau meninggalkanku karena aku sudah kotor?!"

"No! Em, Listen! I love you! I love you the most! How can I leave you so easily?! No! That's not the reason!!!"

"Then?! What's the reason? Tell me, Reynald! Tell me!!!" Emily mencengkram leher Reynald kuat-kuat sambil menatap mata lelaki itu dalam.

"Setelah kejadian itu, banyak musuh yang tahu jika kau adalah kelemahanku. Aku harus membuatmu jauh dariku supaya kau tetap aman. Aku tidak mau kau kembali dalam bahaya. Aku tidak mau kau kembali terluka karena aku, Emily. Aku tidak mau lagi menjadi alasanmu untuk menangis."

"Apa kau bodoh, Reynald?!" Emily menguatkan cengkramannya di leher Reynald. "Sejak aku kecil, aku selalu ada dalam bahaya! Aku hidup di dalam Klan Martinelli! Jika bukan karena kau pun, pasti ada saatnya untuk aku terluka. Kenapa kau malah memilih untuk meninggalkanku?! Kau seharusnya tahu jika kaulah orang yang sangat aku butuhkan!" dan Emily mendorong Reynald hingga laki-laki itu terduduk di atas ranjangnya.

"Kami menutupi keberadaanmu dengan baik, seperti kami menyembunyikan Jelena. Tidak ada yang tahu jika kau hidup. Tidak ada yang tahu jika kau adalah bagian dari Klan Martinelli. Setelah kejadian itu mereka tahu kau ada. Mereka tahu jika menyakitimu sama saja dengan menyakitiku. Satu-satunya cara membuatmu aman adalah dengan membuat kau menjauh dariku."

Emily menyeka air matanya dengan kasar. Meresapi kata demi kata yang diucapkan Reynald dengan tercekat. Emily bisa menangkap jika Reynald juga sama tersiksanya dengan dirinya. Selama ini laki-laki itu juga merasakan mimpi buruk yang sama dengan dirinya.

"Why didn't you tell me about this?" Emily menatap Reynald penuh amarah. "Kau tahu, Reynald, selama tujuh tahun aku menyimpan begitu banyak kebencian untukmu. Apa kau tahu bagaimana tersiksanya aku? Aku terus mencoba untuk membencimu, laki-laki yang sudah aku cintai lebih dari setengah umurku." Tambahnya.

"Em, aku menunggumu untuk lebih dewasa. Aku menunggumu untuk pulih dan siap menerima jika aku..." Reynald nampak tak ingin mengatakan kalimat selanjutnya. "Aku bukanlah laki-laki pertama yang menyentuhmu." Katanya.

"Dan kau pikir sekarang aku sudah cukup dewasa untuk tahu hal menjijikkan itu?!"

"Aku tidak pernah menemukan waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya. Selama tujuh tahun ini aku menunggu, namun tidak pernah aku temukan saat yang tepat. Aku selalu menatapmu sebagai gadis kecil yang sudah mencuri seluruh cintaku. Aku selalu menganggapmu sebagai Emily kecil yang polos dan rapuh,"

Gorgeous Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang