2 | About Us

941 158 7
                                    

Hi semuanya.

Ini adalah upload-an pertama aku di bulan September. Hope you guys like this part. Jangan lupa untuk vote and comments ya.

Happy reading semuanya.

⚔️⚔️⚔️

Emily menatap gemerlapnya kota Los Angeles di malam hari dari kaca besar yang mengelilingi apartement sahabatnya, Lichuen Milenko. Kedua tangan gadis itu terlipat di depan dada, wajahnya nampak serius memikirkan pertemuannya dengan laki-laki tua menyebalkan yang sudah tujuh tahun ini tidak ia temui.

"Emily," Lichuen memanggil, namun sang gadis masih terdiam dalam lamunanya. "Emily!" Lichuen mengeraskan suaranya, kali ini Emily nampak terkesiap dan membalik badannya menatap laki-laki yang lebih tua satu tahun darinya itu.

"What?" tanya Emily dengan suara yang tercekat. Lichuen pun mengerutkan dahi melihat tingkah aneh sahabatnya sejak gadis itu masuk ke apartementnya beberapa menit yang lalu.

"Do you have a problem, Bae?" tanya Lichuen yang membuat Emily menghela nafas dalam-dalam sebelum melangkah untuk duduk di sebelahnya.

"Kau tahu... Reynald..."

"That bastard again?!" kata Lichuen dengan nada muak yang ketara. "Apalagi kali ini, Em?! Apa yang lagi-lagi dia lakukan?!" bentaknya sebelum menyesap whiskynya lagi.

"I met him."

"Hah? Kapan?"

"Just now!"

"Hah? Di mana?"

"Di depan."

"Depan mana?"

"Apartmentmu."

"Di bawah?"

"Hih... Bukan!" kesal Emily sambil memukul kepala belakang sang lelaki. "Di lorong. Tepat di depan apartmentmu. Tepat setelah pintu lift yang aku naiki terbuka." Jelasnya.

"What is he doing here?"

"I don't know," Emily mengambil gelas whiskynya sebelum menyesap isinya sedikit. "What the fuck is he doing here?! Why should I meet him?" Emily menahan teriakannya.

"Kau tidak bertanya kepada Imelda?" tanya Lichuen yang membuat Emily menepuk dahinya sebelum mengeluarkan ponselnya.

"Maaf mengganggumu lagi, Mel," kata Emily membuka percakapan.

"..."

"Bukan, ini tugas yang lain,"

"..."

"Kau tahu apa yang sedang Reynald lakukan di Los Angeles?"

"..."

"Okay." Emily pun menutup sambungan begitu saja.

"Apa katanya?" tanya Lichuen yang dijawab gelengan oleh Emily.

Emily menyesap whiskynya sekali lagi sebelum bangkit untuk kembali memandang ramainya kota Los Angeles. Lichuen pun ikut bangkit dari duduknya, berdiri di samping Emily sambil merangkul sahabatnya itu.

"Seharusnya aku tahu jika keberadaan Reynald Martinelli adalah sebuah misteri. Tidak pernah ada yang tahu di mana dia berada. Selain Kakek Reymond dan Kak Reyna pastinya." Kata Emily lirih.

"Kau pasti tahu jika hal ini pasti akan terjadi, Bae."

"What?"

"Meet him," katanya yang membuat Emily menatapnya. "Kau pasti akan bertemu dengannya lagi cepat atau lambat." Tambah Lichuen.

Gorgeous Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang