8 | Emily's Plan

631 130 9
                                    

Happy reading semuanya.

⚔️⚔️⚔️

Emily melangkahkan kaki memasuki kawasan latihan menembak dengan semangat yang membara. Dulu saat masih kecil, Reyna sangat menjaganya. Wanita itu menjauhkan semuanya dari Emily. Reyna tidak mau Emily tahu jika mereka adalah sekumpulan mafia yang tangannya sudah kotor oleh darah.

Namun semakin dewasa, Emily bisa mengerti siapa mereka, apa posisi mereka, dan bagaimana cara mereka hidup. Oleh karena itu, dulu diam-diam dia sering pergi ke kolam renang di kediaman para bodyguard. Emily akan meminta bantuan mereka untuk berlatih menyelam dengan tangan dan kaki yang terikat.

Dulu Emily juga sering meminta Reynald untuk mengajarinya menembak, memanah, menunggangi kuda, bermain katana, menggunakan peledak, hingga berenang di tengah laut lepas tanpa pengaman sama sekali.

Ah, mengingatnya kembali membuat dada Emily berdetak dengan kuat. Dulu dia begitu dekat dengan Reynald, dia begitu memuja laki-laki itu dengan seluruh hidupnya. Hingga Reynald merusak semuanya. Reynald menikmati semua cinta yang dia berikan dengan tulus, lalu setelah bosan, laki-laki itu membuangnya begitu saja.

Emily tidak tahu, bagaimana bisa laki-laki yang sudah dikenalnya sejak dia masih sangat kecil itu tega melakukan semua itu kepadanya. Meskipun Emily tahu Reynald memang brengsek, namun Emily tetap tidak menyangka jika Reynald bisa sebrengsek itu juga dalam memperlakukannya.

Gilanya lagi, Emily juga tidak tahu mengapa hingga sekarang dia masih tetap mencintai Reynald. Sebesar apapun Emily mencoba untuk membencinya, laki-laki itu tetap memiliki tempatnya sendiri di hati Emily. Tempat yang begitu dalam hingga Emily sendiri tidak bisa mengeluarkan Reynald dari sana.

"Signorina Emily, Anda sudah kembali?" seorang laki-laki muda yang tak dikenal Emily datang menyapa. Emily mengerutkan kening, merasa tidak pernah mengenal sosok di hadapannya ini.

"Kau... Siapa?"

"Saya Ehno Riccardo, teman masa kecil Anda. Apakah Anda tidak ingat?"

Emily nampak meneliti laki-laki bernama Ehno ini. Mencoba mengingat sosok yang katanya adalah teman masa kecilnya. Mengingat ia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah, Reyna memberinya teman dari anak para pelayan atau bodyguard yang ada di kediaman utama.

"Ah, aku ingat! Ehno yang itu, anak yang telah menyelamatkanku di hutan, benar?" kata Emily dengan senyum yang mulai muncul. Ehno pun menganggukkan kepalanya dengan kuat, bahagia Emily masih mengingatnya.

"Oh, aku merindukanmu," Tanpa aba-aba Emily menghambur memeluk Ehno yang wajahnya sudah memerah antara malu dan senang. "Bagaimana kabarmu? Kenapa kau bisa ada di sini? Bukankah kau keluar dari rumah ini untuk bersekolah di Venesia? Aku sudah lama tidak melihatmu." Tanyanya bertubi-tubi.

"Kabar saya baik, Signorina. Sekitar dua tahun yang lalu Papa saya berhenti dan saya yang menggantikannya untuk bekerja di sini. Sebagai bodyguard." Jelasnya dengan sangat lembut. Emily pun nampak mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.

"Bagaimana dengan Anda? Apa kabar? Sudah lama saya tidak melihat Anda, dan saat saya kembali ke sini, saya tidak menemukan Anda. Kata Papa, Anda sudah pergi ke Amerika." Katanya.

"Kabarku sangat-sangat baik. Aku keluar dari rumah saat umurku lima-belas, aku bersekolah di Seattle, beberapa bulan yang lalu baru pindah ke Los Angeles. Lalu karena aku sudah lama tidak pulang, Bunda menyuruhku untuk kembali ke Italia. Kau tahu aku begitu mencintainya, aku tidak bisa menolak keinginannya." Kata Emily sambil berjalan menuju arena tembak yang masih cukup sepi karena hari masih sangat pagi.

"Ah, saya dengar Anda menjadi model."

"Yups, aku menjadi salah satu angel tetap Victoria Secret," Emily terkekeh melihat Ehno yang melongo tak percaya. "Namun tidak lagi." Tambahnya selirih mungkin.

"Kenapa?"

"Bunda dan Daddy tidak suka, apalagi Kak Reyna. Mereka hanya memberiku waktu dua tahun untuk menjadi model. Sekarang waktuku sudah habis, jadi aku harus kembali ke sini dan melepaskan karirku di sana." Kata Emily dengan senyum cerah, tidak suka orang lain melihat kesedihannya.

"Anda baik-baik saja?"

"I'm okay." Emily berdiri di arena tembak sebelum mengambil sesuatu dari belakang punggungnya. Sebuah pistol Desert Eagle berwarna gold dengan ukiran 'Lavanya' yang nampak sangat cantik.

Dor...

Dor...

Dor...

Tiga tembakan Emily keluarkan dan semuanya tepat mengenai sasaran. Gadis itu tersenyum puas sebelum menoleh menatap Ehno yang terlihat kembali melongo. Lagi-lagi Emily terkekeh dibuatnya. Laki-laki itu tetap sepolos saat mereka kecil dulu. Namun jangan salah, Ehno Riccardo pernah menyelamatkannya yang hampir diculik di hutan buatan di belakang rumah.

"Anda banyak berubah, Signorina."

"Oh, ya?"

"Iya. Saya masih sangat ingat saat Anda menjerit histeris dan meraung sangat keras hanya karena Signorina Jelena mimisan." Katanya yang membuat Emily mendelik.

"Kau tahu kesehatan Jelena tidak sebaik kita. Aku khawatir dia kenapa-napa. Oleh karena itu, aku sangat takut saat melihatnya terluka." Emily memberi alasan.

"Baiklah, saya percaya." Kata Ehno dengan nada menggoda yang membuat Emily kesal dan berakhir dengan memiting kepala teman masa kecilnya itu.

"Oh, kau nampak sangat rapi. Kau mau ke mana?" tanya Emily saat melihat Ehno menggunakan pakaian santai, bukan jas serba hitam seperti bodyguard yang lain.

"Saya mendapat sedikit tugas dari Signore Reynald."

"Tugas apa?"

"Memeriksa barang yang barusaja datang dari Kroasia."

"Jika begitu kau akan pergi ke Venesia, benar?"

"Benar. Darimana Anda tahu?"

"Aku masih bagian dari Martinelli, jika kau lupa. Aku tahu beberapa hal tentang itu," Katanya sambil menggedikkan bahunya acuh tak acuh. "Apa yang datang kali ini? Pistol atau yang lain?" tanya Emily lagi.

"Yang saya dengar dari senior yang lain, Signore Reynald menginginkan sebuah kalung yang terbuat dari berlian biru dari Kroasia. Beliau memerintahkan beberapa orang kepercayaan untuk memeriksanya. Salah satunya adalah saya."

Emily mengerutkan keningnya. Sebuah kalung berbandul berlian biru khas Kroasia bernama Ocean of Love adalah sebuah kalung incarannya yang beberapa bulan lalu ia inginkan, namun sudah terlanjur dibeli oleh seseorang. Ternyata orang itu adalah Reynald Martinelli.

"Ocean of Love, apa itu nama kalungnya?"

"Benar, Signorina. Darimana Anda tahu?"

"Aku juga seorang wanita, Ehno, jangan lupa. Jadi aku juga tahu beberapa jenis perhiasan-perhiasan mahal yang seperti itu." Kata Emily dengan senyum semeyakinkan mungkin. Ehno pun mengangguk-anggukkan kepalanya bertanda mengerti.

"Boleh aku ikut? Aku juga ingin pergi ke Venesia untuk menjenguk Kakek Reymond dan Nenek Hazelina." Tanyanya dengan wajah semelas mungkin.

"Boleh. Tentu saja boleh, Signorina." Jawab Ehno dengan bersemangat. Emily pun menahan senyum lebarnya, enggan membuat Ehno curiga.

"Kalau begitu aku akan siap-siap dulu. Kau pergilah menyiapkan mobil." Katanya yang diangguki oleh sang lelaki. Dengan cepat Ehno pergi melakukan tugasnya.

"Tunggu dan lihat saja, Reynald,"

"I'll take everything from you!"

⚔️⚔️⚔️

Much love💚
oktyeffendy👰🏻‍♀️
07 November 2022🌱

Gorgeous Little GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang