Chapter 1

1.1K 96 4
                                    

Typo bertebaran. Happy reading guys ;-)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sannoh Rengokai.

Matahari bersinar terang, sebuah restoran yang berada di bagian cukup jauh dari jalanan masih menarik perhatian pejalan kaki, sedang terisi oleh banyak orang namun atmosfer tegang terasa jelas.

Seorang pria berambut blonde menatap tajam sahabatnya, "urus masalahmu sendiri, Sannoh tak ada hubungannya dengan ini"

"Cobra-san!"

Si pemuda tetap berjalan keluar dari restoran.

Yamato, lawan bicara Cobra sekarang sedang berpikir untuk menyelesaikan masalah yang terjadi akibat perbuatannya.

Kemarin ia tidak sengaja menyelamatkan anggota SMA Oya bernama Chiharu, jika bocah itu tetap di Sannoh, maka akan terjadi pertarungan dan keseimbangan SWORD jelas terganggu.

Asik bergelut dengan pikiran, ada seorang gadis masuk ke restoran, terlihat senyum miring terpasang di wajahnya.

"Yuna-chan? Tumben kamu datang" ujar pemilik restoran, Naomi.

Gadis itu mengangguk sebagai balasan, setelahnya memesan minuman.

"Yo" sapa Yuna pada Dan serta Tetsu, anggota Sannoh.

Yuna mengucapkan terima kasih saat minumannya datang lalu mendekati Yamato.

Ia menepuk pundak si pria hingga membuat yang ditepuk terkejut.

"Yuna?! Kapan kamu datang?" tanya Yamato sedikit berseru.

"Baru saja, jadi, apa kalian akan bertarung melawan Oya?"

Yuna mengarahkan pandangan pada pemuda berseragam serta pin khas Oya.

"Tentu saja tidak, itu mustahil karena Cobra pasti menolak" jawab Yamato kalap.

"Dia siapa?" bisik Chiharu ke Tetsu.

"Kau tidak kenal? Apa kau tinggal di goa?" balas Tetsu memasang ekspresi heran.

Dan merangkul bahu Chiharu, "dia perempuan yang selain cantik, juga pintar bahkan sangat kuat. Apa kau pernah mendengar julukan Yokai? Dia adalah pemilik sebutan itu"

"Heeee" pekik Chiharu terlalu keras hingga tanpa sengaja menginterupsi percakapan Yamato dan Yuna.

"Ada apa?" tanya Yuna, sadar jika murid Oya di depannya penasaran tentang sesuatu.

"Nee-san benar-benar Yokai? Penguasa daerah netral di SWORD?" desak Chiharu dengan mata berbinar.

"Pertama, kita seumuran. Kedua, itu benar" jelas Yuna santai, kembali menyeruput minuman.

"Aku penggemar beratmu, boleh minta tanda tangan?" pinta si pemuda.

"Sayang sekali, aku tidak bawa spidol"

Chiharu menghela napas kecewa.

"Aku baru sadar Cobra tidak ada" celetuk Yuna, memindai restoran.

"Mereka sedikit berdebat soal Chiharu setelah itu dia pergi" beber Naomi.

"Kalau begitu aku pergi dulu, terima kasih atas minumannya" pamit Yuna sambil mengeluarkan beberapa lembar uang.

Ia mengusap rambut Chiharu kemudian keluar dari restoran.

Pemilik rambut langsung berteriak bahagia membuat telinga yang lain pengang.

"Kau berlebihan" ujar Yamato.

"Benar, itu hal biasa" timpal Dan.

"Norak" ejek Tetsu.

"Apa maksud kalian hal biasa?"

Dream (High and Low)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang