Chapter 3

699 68 1
                                    

Typo bertebaran. Happy reading guys ;-)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Daerah Pesisir, 03:32 pm

Sebuah club di bagian ujung dan terpencil terlihat mulai terisi oleh manusia. Club itu tak hanya menjadi tempat orang-orang melepas stress namun terdapat jual beli perempuan dan narkoba.

"Ke arah sini"

Yuna memandang curiga sekeliling tempat, club ini sangat jelek, Heaven Club milik White Rascals ratusan kali lebih baik.

Masuk ke dalam, asap rokok dan bau alkohol menusuk hidung.

'Punggung sakit, memar seluruh badan. Ini pasti efek tidak bertemu Smoky'

Hirai tersenyum miring melihat seorang gadis yang dikenalnya datang.

"Yuna-sama, selamat datang di markas Doubt. Anda selalu cantik seperti biasa" puji Hirai dengan ekspresi bahagia.

Yuna hanya tersenyum datar.

"Berikan pada Ranmaru jika dia sudah bebas" ujar Yuna sambil menaruh sebuah kotak musik.

"Tentu saja, apapun untuk Yuna-sama"

"Aku tidak membawa banyak, tapi ku rasa cukup untuk kalian" sambung Yuna.

Ia membuka dompet dan memberi beberapa lembar uang pecahan 10.000 yen.

Anggota Doubt yang beberapa jam lalu babak belur oleh Yuna kini ternganga. Mereka tak menyangka jika pewaris Iemura Kai ternyata memiliki hubungan dekat dengan Hayashi Ranmaru, pemimpin Doubt.

"Yuna-sama adalah seorang malaikat"

Yuna hanya mengangguk.

"Aku harus pulang"

"Biar saya antar" tawar Hirai.

"Tidak perlu, aku membawa mobil sendiri" tolak Yuna tanpa menyadari ekspresi Hirai berubah.

"Kalian! Cepat antar Yuna-sama menuju parkiran"

Anggota Doubt di belakang keduanya terkejut namun langsung membuka jalan. Yuna berbalik, baru dua langkah lalu berhenti.

"Hirai"

"Ya?"

"Berhenti menculik wanita di wilayahku. Jika itu mustahil, setidaknya lakukan dalam diam saat malam"

Yuna mencegah anggota Doubt yang bersiap mengantarnya. Ia punya ingatan kuat, terlalu kuat hingga membuat tak nyaman.






















Dalam perjalanan pulang, meski ingin melewati Mumei Gai. Daerah itu sangat tidak cocok bagi sebuah kendaraan sehingga Yuna melewati wilayah Sannoh.

Yuna mengernyitkan dahi saat melihat seorang pemuda dikepung.

"Chiharu?"

Tanpa berpikir, ia berlari menuju murid Oya itu setelah memastikan mobilnya aman.

Ketika sampai, orang-orang yang berniat menghajar Chiharu telah tergeletak lemas di tanah.

"Hiroto-san?" panggil Yuna tak yakin.

Amamiya Hiroto, salah satu rival Mugen. Memiliki kekuatan seperti monster bahkan jauh lebih kuat daripada Cobra.

Hiroto menoleh, berusaha mengingat gadis yang memanggilnya.

"Aku pergi dulu" ujar Hiroto datar.

Ia berjalan menuju motor. Menyalakan mesin dan bersiap pergi.

Dream (High and Low)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang