Chapter 8

513 72 6
                                    

Typo bertebaran. Happy reading guys ;-)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mumei Gai

Smoky memperhatikan gadis yang tertidur, matahari sudah condong ke arah barat. Ia merasa tak tega namun kakinya mulai mati rasa karena si gadis tidur di pahanya.

"Yuna" bisik Smoky, berusaha bicara sekecil mungkin agar si teman bangun dengan tenang.

Meski mereka sering melakukan ini saat kecil, sekarang terasa sedikit canggung.

"Aku sudah bangun sejak tadi" ucap Yuna, berusaha menegakkan diri.

"Aku pikir kamu pingsan" ujar Smoky tanpa rasa bersalah.

Yuna melakukan peregangan kecil sebelum berdiri sambil menepuk pakaiannya yang terkena debu.

"Terima kasih banyak. Tidur siangku sangat nyenyak" tutur Yuna, senyum muncul di wajah itu.

Smoky mengulurkan kedua tangannya seolah minta dibantu berdiri. Yuna tertawa kecil lalu menyambut uluran si pemuda.

"Apa kakimu masih mati rasa?" tanya Yuna, setengah khawatir setengah tertawa.

Smoky hanya mengangguk, dalam keheningan, kegiatan mereka seolah membawa kenangan masa kecil.























'Kamu selalu baik serta perhatian. Bagaimana mungkin aku tidak menyukaimu?'


























Yuna menghampiri para anggota Rude. Berpamitan sebentar kemudian pergi namun kali ini ditemani seseorang.

"Aku datang ketika kalian sudah bersama dan sangat dekat. Apa alasan salah satu anggota Kuryu mengadopsi anak dari Mumei Gai?"

Yuna tersenyum pahit, pertanyaan itu sering diucapkan orang-orang. Menghela napas berat, ia menoleh kepada anggota Rude di sampingnya.

"Aku punya kepintaran di atas rata-rata. Bahkan bisa dikatakan jenius. Sejak kecil, aku sudah bersama Smoky dan Lala, kami melakukan semua hal agar bisa mendapatkan makanan"

Yuna menahan air mata agar tak jatuh, "namun suatu hari, Lala dipukul oleh seorang koki sehingga badannya memar. Sebuah kebetulan, seorang eksekutif Iemura menawarkan akan membantu"

Pemuda itu mendengar dengan seksama, berusaha menahan mulutnya agar tetap diam supaya sang gadis melanjutkan.

"Mereka sudah merencanakan semuanya. Jika ingin Lala sembuh, maka aku harus menjadi penerus Iemura Kai" sambung Yuna, ekspresi jijik terpancar dari matanya.

"Kesimpulan dari kisahku adalah, semua bantuan Kuryu itu palsu"

"Tapi bagaimana Yuna-san bisa keluar dan kembali ke SWORD?"

"Rahasia. Terima kasih telah mendengarkan kisah membosankanku. Berlatih lebih giat, mungkin suatu hari aku akan mengajukan duel" balas Yuna.

Ia mengetuk ikat kepala pemuda yang lebih muda sekaligus menepuk lembut kepala anggota Rude.

"Jaa na"
























Chūsei

Ruang tamu terlihat diisi oleh para anggota inti dan seorang mantan anggota Iemura.

Pintu jati terbuka, siluet manusia terlihat semakin jelas setelah pintu ditutup. Sinar matahari mendramatisir kemunculan Yuna.

"Efek macam apa itu?" gumam Kairi.

"Khusus tokoh utama" lirih Eiji.

"Kita sebenarnya membicarakan tentang apa?" tanya Kairi.

Dream (High and Low)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang