article

1K 162 4
                                    

"treasure berhasil membawa pulang penghargaan rookie of the year!"

"sukses besar! treasure akan mengadakan konser pertamanya di sky dome!"

"belum genap satu tahun setelah debut, boy group treasure sudah mempunyai pasar internasional!"

"memiliki visual yang luar biasa, haruto treasure terpilih menjadi brand ambassador prada"

junkyu tersenyum sambil mengusap perutnya yang kian membesar, mata cantiknya sibuk membaca artikel yang ada dilayar komputernya.

"kamu hebat sekali, haruto..." ucap junkyu dengan lirih.

si manis menatap perutnya, tangan lentiknya setia mengusap dan merasakan gerakkan dari dalam sana. sekarang kandungan junkyu sudah memasuki bulan ke delapan, menurut perhitungan dokter, junkyu akan melahirkan pada akhir bulan depan.

selama delapan bulan ini, junkyu sama sekali tidak merasa terbebani. dia tidak pernah mengidam hal yang meropotkan, hanya sekedar ingin makan ini atau itu yang masih bisa dibuatkan oleh seungmin. junkyu juga tidak pernah merasa kesepian karena setiap hari ada seungmin yang menemaninya sambil sesekali memberi junkyu perbekalan merawat bayi.

"hei, orang yang sedang hamil tidak boleh melamun"

junkyu mengedipkan matanya bingung, dia sama sekali tidak sadar kalau sempat melamun barusan.

"hehehe, maaf tadi aku sedikit mengantuk jadinya melamun. ada apa, shiho?" ucap junkyu dengan tawa kecilnya.

mashiho— teman kantor junkyu, menghela nafasnya lalu meletakkan tempat makan dimeja kerja junkyu.

"ibuku tadi membuat tamagoyaki dan beef teriyaki cukup banyak, jadi aku membawanya untuk makan siang bersamamu"

mata junkyu berbinar ketika mashiho membuka kotak bekal yang dibawanya, "waah! ini terlihat enak sekali!"

"makanlah, kau bawa bekal apa hari ini?" tanya mashiho sambil duduk dikursi kosong yang ada di ruangan junkyu.

dengan semangat junkyu mengambil tas kecil yang tadi pagi sudah disiapkan oleh seungmin, lalu mengeluarkan isi-isinya.

"seungmin hyung membuatkan aku dakgakjeong, kimbab, dan sup pangsit!" ucap junkyu membuka satu persatu kotak bekalnya.

"dakgakjeong? yang benar saja? kau sedang hamil, kim junkyu" seru mashiho saat melihat ayam dengan bumbu pedas tersaji di depannya.

junkyu merengut, "ini tidak terlalu pedas, kok! kan seungmin hyung yang memasak, mana mungkin dia memberiku makanan pedas"

"lagi pula aku sudah ingin makan dakgakjeong sejak satu minggu yang lalu, ingin membeli tapi tidak ada yang menjualnya di sini. untungnya seungmin hyung mau membuatkannya untukku," jelas junkyu dengan mulut yang penuh dengan sup pangsit.

akhirnya mashiho mengalah dari pada harus lanjut mendengarkan ocehan temannya itu dan memulai acara makan siangnya bersama junkyu seperti biasa.

takata mashiho, pria manis berdarah jepang yang ajaibnya lancar berbahasa korea adalah satu-satunya orang yang bisa junkyu percaya. mashiho memilih untuk merantau ke brisbane dengan ibunya karena alasan pribadi, dan junkyu menghormati privasi mashiho dengan tidak bertanya lebih lanjut kecuali jika mashiho sendiri yang ingin bercerita padanya, dengan senang hati junkyu akan mendengarkan.

junkyu bekerja sebagai direktur divisi keuangan diperusahaan milik christ, dan mashiho adalah salah satu orang yang bekerja dilingkupannya. mashiho juga dipercaya oleh seungmin untuk menjaga sang adik selama berada di kantor, karena sebelumnya seungmin sangat menentang keinginan junkyu untuk bekerja disaat mengandung. tetapi junkyu tetaplah junkyu yang keras kepala, maka seungmin mau tidak mau menuruti lagi keinginan adiknya itu dengan perjanjian bahwa junkyu harus sudah selesai bekerja setelah jam empat sore.

"terima kasih atas makanannya!" pekik junkyu ketika isi kotak bekalnya sudah habis tuntas.

"sekarang waktunya minum vitaminmu," ucap mashiho menyodorkan dua buah kapsul yang memang harus dikonsumsi oleh junkyu setiap hari untuk kesehatan bayinya.

setelah memastikan junkyu menelan vitaminnya, mashiho membereskan bekas makan siang mereka karena junkyu sedang kekenyangan.

"minggu depan jadwalmu untuk check up, mau aku temani atau kau bersama seungmin hyung?" tanya mashiho.

junkyu mengangkat bahunya tidak tau, "seungmin hyung bilang kalau minggu depan sepertinya dia mau mengunjungi rumah mertuanya. tapi belum tau juga, nanti aku kabari"

"yasudah, kabari aku saja. sebenarnya aku juga berniat mau membelikanmu beberapa pakaian bayi,"

"oh iya! aku belum sempat membeli peralatan dan pakaian bayi, baiklah minggu depan sepertinya aku akan pergi check up bersamamu. lalu setelahnya kita pergi berbelanja,"

mashiho mengangguk mengerti, "omong-omong, tadi nicholas kembali menanyakanmu"

raut bahagia junkyu langsung berubah suram begitu saja yang membuat mashiho meringis, dirinya sedikit menyesal membuka topik itu.

"dia menanyakan apa?" tanya junkyu.

"hanya menanyakan keadaanmu, dan bertanya kapan kau ada waktu senggang" jawab mashiho jujur.

"sebenarnya mau apa lagi sih dia?"

junkyu benar-benar dibuat heran dengan salah satu karyawan dari divisinya itu, kinerjanya memang bagus, tetapi sifat terang-terangannya mendekati junkyu membuatnya harus sedikit menjaga jarak dengan pria tersebut.

"sudah jelas sekali kalau dia menyukaimu, junkyu" ucap mashiho yang langsung dibalas tatapan tajam dari junkyu.

"tapi aku tidak menyukainya, ada hati yang harus aku jaga"

mashiho tau, junkyu sudah menceritakan kisahnya kepada mashiho secara garis besarnya. hal itu juga yang membuat mashiho ingin terus menjaga junkyu yang dari luar memang terlihat baik-baik saja, tapi sangat rapuh di dalamnya.

"iya, aku paham. itu mungkin karena nicholas belum bertemu dengan soulmatenya, semua perasaannya untukmu sekarang ini pasti hanya sesaat saja" ucap mashiho lalu bangkit dari duduknya.

"jam istirahat sudah hampir habis, aku akan kembali ke mejaku. jangan terlalu memaksakan diri untuk bekerja, kalau butuh bantuan segera panggil aku"

setelah punggung mashiho menghilang dari balik pintu ruangannya, junkyu kembali terdiam dan hanyut dalam pikirannya sendiri.

suara rintik hujan memutuskan lamunannya, junkyu memejamkan mata dengan sedikit menyamankan posisi duduknya karena pinggangnya mulai terasa nyeri akibat duduk terlalu lama.

pikirannya melayang entah kemana, mungkin sudah terbang jauh ke negara asalnya yang dimana ada belahan jiwanya di sana.

"haruto sedang apa, ya? apa selama ini dia juga merindukanku? apa dia ikut merasakan kehadiran malaikat diperutku?"

banyak pertanyaan-pertanyaan yang terlontarkan dari bibir kecil itu, namun hanya jawaban kosong yang dia dapatkan.

tangannya kembali sibuk di atas mouse, kegiatan yang selalu junkyu lakukan ketika dirinya sedang merindukan haruto yang jauh dari jangkauannya adalah dengan membaca artikel-artikel tentang pria tinggi itu. junkyu mengikuti seluruh update tentang boy group haruto yang ada di sosial media.

jarinya memencet tombol refresh sehingga muncul artikel-artikel baru.

biasanya senyuman junkyu akan kembali merekah saat membaca artikel tentang haruto, tapi kali ini sama sekali tidak ada senyuman melainkan suara tawa getir yang diiringi dengan rasa nyeri di dada kirinya.

mata junkyu berulang kali membaca artikel yang baru saja diunggah tiga puluh lima menit yang lalu, ada beberapa artikel baru lainnya dengan topik yang sama.

"tertangkap kamera sedang menghabiskan waktu berdua, haruto treasure dan yuna itzy dirumorkan memiliki hubungan spesial!"

"sepertinya aku sudah mendapatkan jawaban. kamu sama sekali tidak merindukanku, iya kan, haruto?"

to be continue

selcouth; harukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang