cb97

1K 166 4
                                    

siang ini haruto sedang berkumpul di ruang tamu dorm bersama dengan yang lainnya, jihoon bilang akan membicarakan tentang album baru mereka.

"aku sudah berdiskusi dengan matang bersama para staff, untuk album kita berikutnya akan diproduksi oleh produser cb97" jihoon memulai pembicaraan mereka.

"cb97? maksud hyung produser terkenal itu?" tanya doyoung memastikan dan anggukkan dari jihoon membuat doyoung dan jeongwoo bertepuk tangan heboh.

haruto yang mendengarnya pun ikut dibuat takjub walaupun tidak seheboh kedua temannya.

dikalangan industri musik korea siapa yang tidak mengenal produser dengan nama cb97? produser yang dikenal dengan karya-karya emasnya, semua lagu yang diproduksi olehnya sudah pasti laris dipasaran.

"dari pihak cb97 sendiri sudah menyetujui dan juga menandatangani kontrak kerja sama selama satu tahun dengan kita," lanjut jihoon yang semakin membuat doyoung dan jeongwoo tidak bisa diam.

"yang lebih spesial lagi, kita semua diundang untuk melakukan rekaman di studio pribadinya yang ada di brisbane"

lengkap sudah kerusuhan di ruangan itu.

"kau serius, hyung?!" tanya yoshi sedikit tidak percaya atas apa yang didengarnya barusan.

"tentu saja aku serius, ini benar-benar kesempatan langka untuk bisa bertemu produser cb97. aku juga sempat tidak percaya, tapi ini bukan sebuah lelucon" jihoon menunjukkan email yang berisi undangan dari sang produser terkenal yang ditujukan kepada mereka.

"astaga, jantungku rasanya ingin meledak" jaehyuk hiperbola.

siapa yang menyangka bahwa mereka akan bertemu dengan produser cb97 yang dikenal merahasiakan wajah dan identitas aslinya itu? hanya orang-orang tertentu yang bisa mengenal dan bertemu secara personal dengan produser cb97.

"maka karena itu persiapkan diri kalian, kita akan ke brisbane dan menetap di sana selama satu bulan lebih untuk menulis lagu dan mengurus rekaman"

kesempatan berlian ini tidak akan datang dua kali, selama hampir tujuh tahun berkarir, sepertinya ini adalah puncaknya dari keberhasilan mereka yang bisa dipetik sebentar lagi.

haruto sama sekali tidak menyangka bisa sampai dititik kehidupan saat ini, dimana hidupnya sedikit demi sedikit mulai berubah ke arah yang lebih baik.

setidaknya haruto sudah jauh lebih baik dari enam atau lima tahun yang lalu, si tampan sudah mulai bisa menerima dan membiarkan dirinya berjalan mengikuti arus alur kehidupannya saja tanpa memaksakan apapun.

"ruto-ya, kau membawa berapa koper?" yoshi tiba-tiba saja memasuki kamar haruto disaat dirinya sedang sibuk menata pakaian yang akan dibawanya ke dalam koper.

haruto menoleh sebentar, "aku hanya membawa dua koper, dan satu tas yang biasa aku pakai"

"kenapa barang bawaanmu sedikit sekali? jeongwoo saja membawa lima koper dan dua backpack besar sekaligus"

"dia memang tidak punya otak seperti kerang, belum saja diomeli jihoon hyung karena harus menambah biaya bagasi"

yoshi tertawa sambil merebahkan tubuhnya dikasur milik haruto, "ruto-ya..."

haruto hanya menjawab dengan berdeham singkat dan tetap fokus melipat bajunya.

"bagaimana rasanya ketika kau bertemu dengan soulmatemu waktu itu?" tanya yoshi yang membuat haruto menghentikan kegiatan melipat bajunya dan menatap sosok yang ada di atas kasurnya.

"rasanya sangat amat menakjubkan, aku tidak bisa mendeskripsikannya dengan kata-kata" jawab haruto dan langsung mendapatkan helaan nafas dari yang lebih tua.

"hyung, kau baik-baik saja?"

yoshi tidak bergeming, matanya hanya menatap kosong ke atap kamar haruto.

"kenapa aku belum bertemu dengannya, ya?" tanya yoshi dengan suara lirih namun masih bisa didengar oleh haruto yang kini sudah duduk dibagian kosong kasurnya.

"bukankah aku seharusnya sudah bertemu dengan soulmateku sejak lama? bahkan doyoung saja sudah bertemu yedam saat dirinya baru lulus sekolah,"

"kadang aku suka menerka-nerka sendiri seperti apa pertemuan pertamaku dengannya. apa bertemu saat lupa membawa uang ketika membeli es krim seperti jeongwoo dan junghwan? apa bertemu saat rantai sepedamu lepas ketika sedang bersepeda di sore hari seperti jaehyuk dan asahi? atau bahkan bertemu saat sedang fitting baju untuk pemotretan album seperti jihoon hyung dan hyunsuk hyung?" monolog yoshi.

haruto tersenyum kecil nyaris tidak terlihat, "atau bertemu saat sedang dikejar-kejar oleh penggemar seperti aku dan junkyu"

ah, kejadian itu sudah hampir tujuh tahun yang lalu. kejadian yang membuat hidup haruto terasa sangat sempurna dan tidak membutuhkan apapun lagi, sejak hari itu sebenarnya haruto hanya butuh junkyu untuk selalu ada di sisinya.

yoshi terkekeh, "hahaha maaf, aku lupa kalau ada yang lebih tersakiti di sini dari pada aku"

mendengar ejekkan dari yang lebih tua membuat haruto mendengus malas, "tapi setidaknya aku sudah memiliki mate sign"

oke, yoshi kalah.

"jaehyuk hyung pernah bilang kalau semuanya akan bertemu digaris waktu yang tepat, digaris waktu yang tepat itu disaat semuanya sudah baik-baik saja" haruto mengingat percakapannya dengan jaehyuk beberapa tahun yang lalu tapi masih melekat dipikirannya.

"karena ucapan jaehyuk hyung itu jadi membuatku berpikir, mungkin aku dipisahkan dengan junkyu karena dulu aku tidak mungkin bisa membagi waktu untuknya, atau mungkin juga dulu junkyu harus menyelesaikan suatu hal yang tidak bisa diselesaikan kalau ada aku. aku yakin akan satu hal, aku dan junkyu dipisahkan karena masing-masing dari kita sedang mempersiapkan diri untuk nantinya saat garis waktu yang tepat kembali mempertemukan, maka aku dan junkyu akan bertemu dengan keadaan yang jauh lebih baik"

"begitu juga dengan kau, hyung. mungkin di belahan dunia bagian lain pasanganmu sedang memperbaiki sesuatu yang terjadi di dalam hidupnya, sehingga nanti ketika kalian bertemu denganmu digaris waktu yang tepat, semuanya akan terasa lebih mudah"

semua omongan haruto benar-benar didengarkan dengan baik oleh yoshi, mencoba memahami semua kata yang ada di dalamnya. dan yoshi bisa menarik satu kesimpulan, kalau semua itu ada waktunya. dirinya hanya perlu menunggu dan menjalankan hidupnya dengan baik, karena semuanya sudah ada waktunya.

"haruto, apa kau akan mencari junkyu lagi ketika kita di brisbane nanti?"

"bisa iya, bisa juga tidak. sekarang aku hanya ingin menunggu garis waktu yang tepat"

to be continue

selcouth; harukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang