scream

1K 182 6
                                    

"selamat datang di rumahku,"

haruto dan yang lainnya membungkukkan tubuhnya saat pintu kayu jati itu terbuka dan menampakkan sosok pria berkulit putih pucat, mereka baru saja tiba di rumah pribadi milik sang produser terkenal.

"terima kasih atas undangannya, produser-nim. suatu kehormatan bagi kami untuk bisa bertemu dengan anda" jihoon menyambut uluran tangan produser itu.

pria itu pun tertawa, "tidak perlu memanggilku dengan sebutan itu, panggil aku christ"

"christ hyung?"

"itu terdengar lebih baik, ayo silahkan masuk ke dalam" christ mempersilahkan mereka untuk memasuki rumah pribadinya.

"sungguh, rumahnya bagus sekali..." bisik jeongwoo pelan yang tepat ada di sebelah haruto.

haruto setuju, walaupun rumah dengan dua lantai ini tidak terlalu besar bahkan terkesan sederhana, tapi dari interior dan penataan barang yang tersusun apik membuat rumah sederhana ini terlihat elegan serta terasa sangat nyaman untuk disinggahi.

sekarang mereka sedang duduk di ruang tamu, melakukan perkenalan dan juga pembicaraan ringan yang membuat suasana menjadi lebih santai.

haruto berpendapat kalau sosok produser cb97 atau yang sekarang sudah dia ketahui dengan nama christ itu adalah sosok yang ramah dan hangat, berbeda jauh dengan ekspetasinya yang berpikiran kalau si produser terkenal mungkin saja memiliki sifat yang angkuh dan dingin.

"aku memiliki satu suami dan satu orang putra, kami baru pindah ke brisbane beberapa tahun yang lalu karena aku harus menghandle kantor pusat perusahaanku yang ada di sini"

christ juga membicarakan kehidupannya, bahkan pria itu sama sekali belum sempat menyinggung masalah kontrak pekerjaan mereka. sambutan dari christ layaknya teman lama yang baru bertemu kembali.

"apa pekerjaanmu menjadi produser bukan sebuah pekerjaan utama, hyung?" tanya yoshi.

"betul sekali, pekerjaan utamaku adalah menjadi seorang kepala keluarga yang baik. sebenarnya aku hanya seorang penerus perusahaan keluarga, dan menjadi produser adalah pekerjaan sampinganku ketika memiliki waktu luang"

sekumpulan pria itu lanjut mengobrol tentang ini dan itu, dari peda terlihat seperti partner kerja di atas sebuah kontrak, mereka lebih terlihat seperti teman yang sudah kenal lama.

bahkan jeongwoo pun sudah tidak memiliki malu untuk menceritakan pengalaman-pengalaman memalukan yang pernah terjadi dihidupnya, yoshi juga banyak meminta masukkan untuk lagu yang sedang diproduksinya, jihoon sudah benar-benar akrab, jaehyuk dan doyoung juga sesekali ikut melontarkan candaan andalan mereka, haruto yang biasanya sedikit berbicara dengan orang baru pun sekarang bisa senyaman itu berada di sini.

"daddy!!!"

christ yang tadinya sedang tertawa karena cerita jeongwoo langsung mengalihkan perhatiannya pada anak kecil yang sekarang berlari ke arah mereka.

"come here, son"

anak itu langsung memeluk tubuh tegap sang ayah.

"perkenalkan ini anakku, jaeyun. jaeyun, beri salam pada teman-teman daddy"

"h-halo, aku jaeyun" cicit jaeyun dengan malu-malu.

"halo jaeyun, aku jaehyuk! wah, kau menggemaskan sekali" jaehyuk yang notabenenya memang sangat suka anak kecil langsung tertarik untuk berteman dengan jaeyun.

"thank you, uncle jaehyuk"

"hahahahaha kau dipanggil uncle" ledek jeongwoo.

jaehyuk menyikut perut jeongwoo, "umur kita memang sudah pantas dipanggil uncle"

selcouth; harukyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang