Lima

844 99 6
                                    

Yo, balik lagi dengan cerita ini.

Typo dimana nama

Enjoy terus.



























"Aku kira hal ini mustahil, apa benda di bawahku juga berubah." Saat dirinya meraba benda di bawahnya, ternyata ada tonjolan ekhem yang besar dari bawah sana.

"Benar berubah." Gumamnya lagi

.

"Bagaimana cara aku buang air kecil kalau begini." Monolog bintang.

"Apa aku harus jongkok, atau berdiri..."

"Suara." Panggil bintang kepada suara yang muncul dari kepalanya.

[ADA APA]

"Bagaimana cara aku buang air kecil." Tanya bintang dengan pipi yang sedikit memerah.

[BAIK, BIAR SAYA AJARKAN]

Setelah suara itu mengajarkan bintang bagaimana cara buang air kecil, bintang keluar dari toilet. Hal pertama yang ia lihat adalah raut khawatir dari suster juga dokter yang ada di sana.

"Astaga tuan, bagaimana punggung tangan Anda bisa berdarah seperti itu?!" Ucap suster panik.

"Infusan." Balas bintang.

"Baiklah, biar saya periksa." Ucap dokter dengan name tag 'Dr.Kim', bintang hanya menurut saja.

"Pulang?" Tanya bintang tiba tiba dan di balas raut aneh dari sang dokter.

"Maaf sebelumnya..jika saya menyinggung perasaan anda. Tapi, saya tidak memengerti ucapan anda..." Ucap sang dokter.

"Kapan saya pulang." Jelas bintang.

"Anda bisa pulang setelah merasa lebih baik." Jelas dokter sambil tersenyum.

"Sekarang." Ucap bintang.

"Baiklah say-" ucapan sang dokter terpotong dengan suara pintu yang di buka paksa dari luar, dan pelakunya adalah. . .

Cklek

"Tidak." Tentang tuan lucian, betul pelakunya adalah tuan lucian.

"Aku sembuh." Ucap bintang sambil menunjuk ujung kepala sampai ujung kakinya (kaya nge nunjukin kalo dia itu sehat.)

"your hands are bleeding, diam di sini." Perintah tuan lucian.

"Ini hanya luka ringan." Ucap bintang malas.

"Tidak." Tentang tuan lucian lagi.

"Bau obat." Ucapan bintang membuat lucian sadar, dia tahu bahwa di rumah sakit hal pertama yang tercium adalah bau obat obatan, mau bagaiman lagi tempat ini adalah tempat di mana orang orang sakit berobat dan juga tempat di mana banyak obat obatan berada.

"Baik, besok kita pulang." Ucap tuan lucian dan di balas anggukan oleh bintang.

"Kalau begitu, saya permisi dulu. Selamat sore." Ucap sang dokter di susul oleh suster suster dibelakangnya.

Tuan lucian mendekati bintang lalu mendudukan pantatnya di sofa dekat jendela.

"Sekarang panggil aku papa." Ucap papa lucian.

"Hm." Balas bintang dengan ke dua manik birunya menatap jendela.

"Papa tak memiliki akta kelahirannmu, jadi papa membuat identitas palsu supaya bisa membuat surat adopsi." Jelas papa lucian.

"Terimakasih." Ucap bintang tulus.

"Baiklah boy, perkenalkan nama papa Rafandra Deo Lucian."

"Salam kenal, papa." Kini Manik biru milik bintang menatap sang papa langsung ke arah matanya.

'sungguh indah' batin papa lucian.

"Salam kenal bintang." Ucap papa lucian dengan sedikit senyum di wajah tampannya.























To be continued

I'm A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang