Sepuluh

443 28 0
                                    

'Siapa.' ucap orang di seberang telepon dengan suara dingin.

.

"Bintang." Ucap bintang.

'Bintang memiliki suara yang lembut, katakan yang sejujurnya. Siapa Kamu.' Ucapnya lagi dengan suara lebih dingin.

"Sungguh ini bintang, Kai tolong percaya ucapanku." Ucap bintang dengan nada agak memohon.

'Kenapa aku harus mempercayaimu.' Balas orang bernama Kai.

"karena aku memang bintang..." -bintang.

'Bagaimana kamu bisa membuktikan bahwa kamu memang bintang.' Ucap kai.

"Bagaimana kalau kita bertemu di tempat pertama kita saling mengenal." Ucap bintang dengan ekspresi wajah yang bisa di katakan antara sedih juga kecewa.

'Kenapa harus?' -Kai di seberang telepon.

"Karena...aku tak mau kamu melupakanku." Ucap bintang serius.

'Baiklah, besok. 21.00. jangan telat' Ucap Kai.

"Baik." Balas bintang.

Tut-

Sambungan telepon itu langsung di tutup oleh manusia bernama Kai itu, bintang yang melihat hal itu menghela nafasnya.

'Apa aku harus memulainya dari awal?' batin bintang.

"Aku harap Kai mempercayai ku..." Gumam bintang.

.

"Karena aku wanita tentu aku cantik,"

"Dirimu juga begitu menawan seperti bintang bintang di langit itu."

"Kamu itu cantik."

"Mereka tak melihat betapa cantiknya dirimu."

"Jika orang orang di sini membencimu belum tentu sisa orang di dunia ini membencimu juga."

"Kamu harus mempertahankan orang yang memperdulikanmu dan abaikan orang orang yang membencimu."

.

Bayangan bayangan akan manusia bernama Kai itu terus berputar putar di otak bintang.

"Huh?" Bintang kebingungan saat setetes air mengenai tangannya, dia memegang matanya yang kini basah.

"Kenapa aku menangis...?" Gumam bintang sambil mengelap air matanya.

'C'klek'

Suara pintu terbuka itu membuat bintang tersadar akan lamunan dan gumaman nya, dia bergegas mengelap air matanya lalu melihat siapa kah orang yang memasuki kamarnya.

"Ah...apa mama mengganggu waktu istirahat bayi mama?" Ucap calynn sambil sedikit terkekeh, bintang menggeleng dengan pipi memerah, dia merasa malu karena tertangkap basah tengah mennagis sendirian.

Calynn berjalan mendekat ke arah bintang lalu duduk di sebelahnya, dia mengusap lembut pipi bintang sambil tersenyum lembut.

Mata bintang semakin berkaca kaca, rasa hangat yang tak pernah ia rasakan selama ini terasa seperti mimpi. Calynn tersenyum kepada bintang lalu memeluknya, membiarkan bintang menangis di pelukan hangatnya

Ntah waktu berlalu begitu saja, bintang tengah tidur terlelap di pelukan calynn, calynn tersenyum lembut lalu membaringkan bintang perlahan di kasurnya. Calynn mengelus lembut pipi bintang lalu mengecup kening bintang.

I'm A VillainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang