Prolog

150 78 24
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




HAI CIW SELAMAT DATANG IN A NEW STORY, WKWK.

SEMOGA KALIAN SUKA SAMA CERITA YANG AKU BUAT YA, DAN... JANGAN LUPA BUAT SHARE SEBANYAK-BANYAKNYA KETEMEN-TEMEN KALIAN SEMUA, HIHI.

.
.
.
.
.

HAPPY READING.

***

Hazel berlari tergesa-gesa menyusuri lorong sekolah yang cukup ramai itu. Nafasnya berburu, pikirannya campur aduk. Ia sedang memikirkan seseorang yang membuatnya khawatir.

"Gue datang Cel, lo pasti kuat...." Batin Hazel.

"Gimana keadaan Cella?!" tanya Hazel kepada Freya dan vira, mereka adalah sahabat Cella sejak kecil hingga sekarang.

Mereka berdua menggeleng pelan, Hazel menatap sendu pintu UKS yang masih tertutup itu. kenapa ia selalu terlambat saat situasi seperti ini.

Tak berselang lama, seorang dokter yang bertugas keluar dari ruangan serba putih itu.

"Gimana keadaan Cella dok?" tanya Freya, ia sangat khawatir dengan keadaan Cella begitupun Vira.

"Cella tidak apa-apa, Sebentar lagi ia pasti sadarkan diri," jawab dokter itu.

"Kami boleh masuk kan dok?" tanya Hazel, ia sangat ingin melihat keadaan Cella.

"Boleh dek, tapi jangan berisik ya,"

"Kalo begitu saya pergi dulu, nanti kalo terjadi sesuatu panggil saya ya," Jawab dokter tersebut dan pergi meninggalkan mereka. Hazel, Vira dan Freya mengangguk, mereka masuk kedalam UKS dan melihat kondisi Cella yang terbaring diatas brankar.

Hati Hazel hancur, kenapa ia tidak bisa menjaga Cella, kenapa ia selalu terlambat dalam keadaan seperti ini.

Lima menit berlalu, Cella masih belum sadar, Mereka bertiga rela bolos pelajaran demi menemani Cella di UKS. Tiba-tiba... Jari jemari Cella mulai bergerak, mata yang tadi terpejam sekarang mulai terbuka.

"Gue dimana?" gumam Cella. Ia memegangi pelipis yang terasa sakit dan pusing.

"Lo udah sadar cell?" Vira senyum lebar, ia sudah lega saat melihat Cella tersadar.

"Lo di UKS Cell, dimana yang sakit?" Ujar Freya kepada sahabatnya itu, ia sangat mengkhawatirkan keadaannya.

"Gue gak papa kok, kalian gak mau balik ke kelas?" tanya Cella kepada dua sahabatnya itu. Hazel? Ia belum sadar kalo Hazel juga disampingnya.

Hazel memandang Cella dengan tatapan sendu, rasa bersalah terus menyelimuti dirinya. "Cell, disini juga ada Hazel loh, lo gak tau?" Kata Vira.

"Hazel? Mana dia?" tanya Cella dengan bersemangat, ia sangat senang mendengar nama itu disebut.

"Di-" ucap Vira terpotong. "Disamping lo,"Saut Hazel. Cella yang mendengar jawaban itu langsung menoleh kesamping, matanya berbinar. Hazel tersenyum kepadanya.

"Lo gak papa kan?" Tanya Hazel dan dibalas anggukan oleh Cella.

"Kenapa lo gak ngasih tau gue kalo lo mau kesana cell, gue khawatir sama lo, gue takut hal yang nggak-nggak terjadi cell," ucap Hazel. Cella heran kenapa cowok didepannya menjadi cerewet.

"Kok lo jadi cerewet?" Ujar Cella, kenala cowo ini sifatnya berubah seratus delapan puluh derajat?.

"Gue gak cerewet cuma khawatir sama lo," jawab Hazel dan memasang wajah dinginnya.

"Cie khawatir nih, Kapan jadiannya? Kalo jadian jangan lupain kita nih ye" ledek Freya. Cella mati-matian menahan salting. ◉‿◉

"Paan sih, udah deh ya gue mau ke kelas, bosen disini mulu."

"Oh iya, gue mau ke toilet dulu, kalo kalian mau ke kelas duluan gak papa," ujar Cella.

"Gue tunggu didepan toilet wanita, tenang gue gak bakal ngintip," ucap Hazel dengan wajah dinginnya.

Akankah mereka menjalin hubungan? Bagaimana kisah mereka selanjutnya?
Kepo ya?ʘ‿ʘ

SEGITU DULU GUYS, BTW KALO ADA KATA-KATA YANG GAK NYAMBUNG DAN LAIN SEBAGAINYA MOHON DIKOREKSI YA, SOALNYA AUTHOR JUGA MASIH BELAJAR NULISNYA.

JANGAN LUPA VOTE BESTIE.
(。・//ε//・。)

TINGKYU

HACELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang