Perceraian

10 3 8
                                    

"Dia hanya menghargai, bukan mencintai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Dia hanya menghargai, bukan mencintai."

***


Koreksi kalau ada typo!!


Happy reading📖

***

Waktu terus berlalu, kini hari sudah gelap dan Cella masih tertidur pulas di kamarnya.

Hiks

Satu isakan terdengar.

Tak lama kemudian Cella terbangun, ia perlahan membuka matanya dan menatap sekeliling dengan tatapan kosong. Dia mengganti posisinya menjadi duduk ditepi kasur.

Pandangannya tertuju pada foto keluarga yang sangat ceria dan harmonis yang terpasang di dinding kamar. Senyum kecut terbit dibibirnya.

Cella berdiri dan berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka, setelah itu ia turun karena perutnya terasa lapar.

"Bi?" Panggil Cella, tidak ada jawaban dari bi Lestari, mungkin sudah tidur karena hari menunjukkan pukul sembilan malam.

Cella membuka tutup saji berharap ada makanan, tetapi tidak sesuai keinginan disana tidak ada makanan sedikit pun. Ia melangkah menuju lemari es dan hanya ada buah-buahan, stok mie dan yang lain habis mungkin.

Cella pun memutuskan untuk keluar tanpa sepengetahuan bi Lestari, ia ingin mengunjungi cafe dekat taman kota.
Dengan memakai kaos putih dan juga celana jeans.

Sesampainya di cafe, ia segera memesan makanan dan memilih tepat duduk dirooftop. Suasana dicafe masih lumayan ramai, jalanan sekitar juga ramai jadi rasa takut Cella sedikit terkendali.

"Permisi kak pesanannya" ujar pelayan cafe dengan ramah, Cella memesan steak burger dan juga es jeruk.

Cella tersenyum kearah pelayan "Makasih mba."

Setelah pelayan pergi Cella segera menyantap makanan itu karena cacing diperutnya sudah meronta-ronta ingin makan.

Pandangan Cella tertuju pada orang yang memasuki area rooftop cafe, senyumnya mengembang saat melihat cowok tersebut, iya, itu Hazel.

Tapi tunggu, kali ini Hazel menggandeng seorang cewek, siapa cewek itu?
Senyum Cella yang tadi mengembang berubah menjadi senyum kecut. Baru saja dirinya dibuat melayang-layang tetapi kini malah dijatuhkan.

"Siapa dia?" Batin Cella.

Cella tidak melanjutkan makannya, ia beranjak pergi keluar area rooftop, setelah selesai membayar Cella keluar dari Cafe.

HACELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang