Pagi ini Cella diantar oleh sang ayah, Chandra. Dia memang sengaja berangkat lebih pagi karena ada tugas yang belum ia kerjakan.
Cella melangkahkan menuju ke kelasnya dengan riang, sesekali ia bersenandung. Moodnya pagi ini sedang bagus.
Sesampainya dikelas dia langsung membuka buku pelajaran Sejarah, sekitar dua puluh menit ia mengerjakan akhirnya PRnya selesai.
Banyak murid yang mulai berdatangan. termasuk kedua sahabatnya, Vira dan Freya.
"Wih, kesambet apa lo dateng lebih awal?" Ucap Vira.
"Tugas dari pak wawan belum, jadi gue kerjain disekolah" jawab Cella.
"Emang ada?" Freya berjalan menghampiri keduanya, setelah ia meletakkan tasnya dibangku.
"Ada bego, jangan-jangan lo belum?" Ujar Vira.
"Beneran? Gue belum coy" Freya segera menyambar tasnya dan membuka. Ia mengeluarkan buku sejarah.
"Halaman berapa?" Freya membolak-balik halaman buku Sejarah itu.
"Empat lima sampe lima puluh" jawab Cella. Freya hanya melongo mendengar jawaban Cella.
"Buset dah, gue join dong" bujuk Freya.
"Gak, gue rela-rela gak sarapan buat tuh PR lo enak aja tinggal salin" Cibir Cella.
"Sabar Frey, sekali-kali lo kerjain sendiri jangan bergantung sama temen mulu, kalo gitu mulu lo kapan majunya?" Saut Vira.
"Iya ya, oke deh gue kerjain bentar" Freya langsung mengambil pensil dan mengerjakan tugas itu.
"Gue mau ke kantin dulu, belom sarapan soalnya" Cella berjalan meninggalkan kedua sahabatnya.
"Eh tunggu-tunggu, Frey lo mau titip?" tawar Vira.
"Sandwich satu pren" jawaban dari Freya dengan membuat Vira mengangguk mantap dan berlari mengejar Cella yang sudah lumayan jauh.
"Mba, bakso satu ya" ucap Cella kepada mbak-mbak kantin.
"Oke kak"
Cella duduk dibangku kantin paling pojok, suasana kantin masih sepi.
"Ini mbak" Mbak-mbak kantin membawa nampan yang berisi satu mangkuk bakso.
Cella menyantap makanan itu dengan lahap, ia sesekali juga memperhatikan sekitar.
"Jalan lo cepet banget buset" ucap Vira tiba-tiba membuat Cella terkejut.
"Lah lo emang bilang mau ikut?" tanya Cella yang masih mengunyah bakso.
"Iya anjir, lo kagak denger?" jawab Vira dengan ngos-ngosan, ia capek berlari mengejar Cella.
"Kagak" jawab Cella.
Vira pergi untuk memesan makanan untuk dirinya dan pesanan Freya.
"Vir, gue kayaknya lagi demen sama orang deh" ucapan Cella membuat Vira hampir tersedak makanannya.
"Beneran? Siapa sih?" Vira menatap Cella dengan tatapan Kepo?.
"Hazel" bisik Cella.
"HAH" Vira terkejut bukan main, "L-lo beneran?" tanya Vira untuk memastikan kebenarannya.
Cella mengangguk cepat lalu kembali melahap bakso.
"Gila, emang lo bisa luluhin hati esnya?" Vira.
"Bisa lah, tinggal santet udah" jawab Cella asal.
"Astaghfirullah" Vira mengelus dada mendengar jawaban Cella. Sedangkan Cella hanya cengengesan.
"Bercanda, yakali beneran" Cella.
KAMU SEDANG MEMBACA
HACELL
FanfictionCella diandra Anggraeni seorang siswi yang memiliki sikap seperti bocah, ia memiliki hobi melukis sejak kecil. Hazel Delano Saputra, kapten basket yang sangat populer disekolah ia memiliki sifat dingin seperti kutub utara. Hazel menjadi inceran par...