Selamat membaca.Bel pulang telah dibunyikan lima menit yang lalu, suasana sekolahan cukup sepi hanya sedikit murid yang memang masih disekolah karena ekskul yang diikuti.
Cella, gadis itu masih berada di perpustakaan sekolah bersama Bagas, Dion. Mereka memang merencanakan belajar bersama untuk mengikuti lomba cerdas cermat antar kelas.
"Eh gue pulang duluan ya, nyokap gue sakit nih" ujar Dion sambil menatap layar ponselnya.
"Oh iya gak papa, titipin salam gue keorang tua lo" jawab Cella.
"Semoga cepet sembuh Yon" kata Bagas.
"Thanks, gue duluan" Dion merapikan buku-bukunya dan memasukkan kedalam tas ransel warna hitam miliknya. Kini hanya tertinggal Cella dan Bagas yang masih sibuk bertukar ilmu pengetahuan yang dipahami masing-masing.
"Huft akhirnya" gumam Cella.
"Duluan Cel, lo ati-ati pulangnya" ujar Bagas.
"Iya, lo juga ati-ati" jawab Cella.
Cella beralih merapikan buku-buku tulis dan juga buku dari perpustakaan yang sengaja ia pinjam.
Cella menenteng tas ranselnya dibahu kanan sementara tangan kirinya memegang beberapa buku tebal. Dirinya sangat lelah hari ini, ingin rasanya cepat-cepat pulang dan rebahan dikasur yang empuk.
"Ehem" Deheman seseorang membuat Cella memberhentikan langkahnya, ia berbalik badan menatap tubuh kekar cowok itu.
"Kenapa?" tanya Cella.
"Sama siapa aja tadi?"
"Bagas sama Dion" Hazel manggut-manggut.
"Udah? Gue mau pulang"
"Tunggu dulu" dengan cepat Hazel meraih lengah kanan Cella dan membuat Cella sedikit oleng ke belakang.
"Apaan sih?" tanya Cella kesal.
"Pulangnya bareng gue" ujar Hazel.
"Gak mau!" Tolak Cella dan berjalan menjauh dari Hazel yang mematung di tempat.
Hazel geleng-geleng kepala melihat sikap manisnya ditolak mentah-mentah oleh seorang cewek. Tanpa berpikir panjang Hazel berlari kecil mengejar Cella yang sudah cukup jauh.
"Woy tungguin" teriak Hazel dari arah belakang.
"APAAN LAGI?!"
"LO MAU APA SIH ANJ!" jawab Cella memandang kesal Hazel dan dengan nafas memburu.
"Heh, coba ulangin lo tadi ngomong apa!" Ujar Hazel dengan tatapan tidak bersahabat.
Cella mengulang perkataan tadi dengan nada malas "Lo mau apa sih an-" ucapan Cella terpotong.
"Gak boleh ngomong kasar!" Saut Hazel.
"Cewek gak baik ngomong kasar, gak enak didengernya!"
"Ngerti?" tanya Hazel.
KAMU SEDANG MEMBACA
HACELL
FanfictionCella diandra Anggraeni seorang siswi yang memiliki sikap seperti bocah, ia memiliki hobi melukis sejak kecil. Hazel Delano Saputra, kapten basket yang sangat populer disekolah ia memiliki sifat dingin seperti kutub utara. Hazel menjadi inceran par...