Awal bertemu

85 72 16
                                    

Hari ini Cella masuk seperti biasa, ia berjalan santai melewati siswa siswi yang berlalu lalang dikoridor.

"Cella Sayangku!" Teriak Freya dari arah belakang, Cella yang merasa namanya dipanggil pun mencari sumber suara itu.

"Huft, tuh bocah apa gak malu diliatin orang ya?" Batin Cella setelah mendapati Freya yang sedang melambaikan tangan kepadanya. ia sangat heran dengan kelakuan sahabatnya itu. Freya berlari menghampiri Cella dan disusul oleh Vira.

"Huh, frey lo bisa gak sih jalannya santai aja gak usah lari-larian!" Ujar Vira, Freya hanya cengengesan.

"Kenapa." Tanya Cella membuat keduanya menoleh bersamaan. "Gak papa, yu ke kelas" ucap Freya.

Mereka bertiga jalan beriringan menuju kelasnya, kelas mereka berada dilantai tiga, kelas 12 MIPA 3.

"Pagi Guyss" Teriak Vira.

"Pagi!" Sorak Teman-teman sekelas Vira, Freya dan Cella.

Mereka bertiga sekelas ya guys.

Vira, Freya dan juga Cella kini tengah asik berbincang-bincang, merek memang suka membicarakan hal-hal random. Mereka berbincang-bincang di bangku Vira yang berada dibarisan depan.

"Woy join pr dari pak bambang dong" ucap Bagus kepada Vira. Vira menatapnya bingung, "emang matematika ada pr?" Tanya Vira.

"Ada bego, minggu kemarin ngasih tugasnya.. lo gak inget?" jawab Bagus.

"Ya ampun, gue lupa!" Cella buru-buru membuka tasnya dan mencari buku matematikanya. Ia benar-benar lupa kalau matematika ada pr.

"Mampus" umpat Freya segera berlari menuju bangkunya dan melakukan hal yang sama seperti Cella.

Jadi bangku Vira dan Cella itu didepan, sedangkan Freya dibarisan tengah.

Bel berbunyi, mereka bertiga panik bukan main, gimana kalo mereka ketahuan tidak mengerjakan pr? Mana gurunya Killer lagi.

"Aduh gimana nih" gurutu Cella, Vira yang bangkunya sampingan dengannya masih sibuk menyalin jawaban, sedangkan Cella masih belum dapat Contekan dari temannya. Tadinya sih mau gantian dengan Vira, tetapi bel masuk berbunyi.

Vira sudah selesai menyalin Sedangkan Freya masih menyalin jawaban dari teman sampingnya, Pak bambang sudah masuk di kelas, tetapi Freya masih asik menulis. "bisa-bisa dia sesantai itu" Gumam Cella, Cella ingin menyalin Contekan dari temannya tetapi bangkunya dibarisan paling depan. keringat dingin menyelimutinya, Ia tidak mau berdiri ditengah-tengah lapangan mana panas lagi.

"Baik anak-anak kumpulkan tugas yang saya berikan minggu kemarin" ucap Pak Bambang.

"Yang tidak mengerjakan pr dari saya angkat tangan!"

Cella mengangkat tanganya ia tersenyum kikuk kearah pak Bambang yang sedang menatapnya dengan tatapan tajam khasnya.

"Kamu tau kan harus apa?" Ketus Pak Bambang. Cella mengangguk dan keluar dari kelasnya menuju ke lapangan.

"Panas banget" keluh Cella, ia sudah sepuluh menit berdiri sambil hormat didepan tiang bendera.

Tak sesekali ia melirik lapangan basket yang berada diseberang sana.

"Kayak gak asing sama mukanya" gumam Cella. Ia melihat salah satu cowok yang tengah bermain basket itu.

"Bel istirahat lama banget buset."

"Gue kalo disini lama-lama ntar gosong lagi."

"Pegel nih kaki." Cella ngedumel sendiri, ia sudah sangat lelah berdiri disitu.

HACELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang