Sosok abang

70 59 7
                                    

Bel istirahat telah berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas menuju ke kantin, cacing diperut mereka sudah meronta-ronta.

Freya, Vira dan Cella duduk dibangku kantin paling pojok tempat andalan mereka bertiga.

"Huft, enak banget pengen nambah" gumam Vira sambil mengaduk-aduk kuah bakso yang ada didepannya.

"Katanya mau diet" ledek Freya.

"Iya, tapi besok kalo sekarang belum niat" jawab Vira dengan cengengesan.
Cella menggeleng pelan melihat kelakuan sahabatnya itu.

Tatapannya beralih kepada segerombol cowok yang duduk tak jauh dari dirinya. Matanya menyipit memperhatikan cowok tersebut satu persatu. Hingga tatapannya terhenti pada seorang cowok yang sedang asik menyantap hidangannya.

"Heh, ngapain lo ngeliat Hazel kek gitu?" Tanya Freya membuyarkan tatapan Cella.

"Gak papa" jawab Cella.

"Ehem, jangan-jangan lo suka?" Semprot Vira yang tengah asik menyedot es teh.

"Dih kagak ya" balas Cella.

"Gak papa, lo sama dia cocok juga" saut Vira.

"Bener, gue dukung lo cell" Freya tampak meyakinkan sahabatnya itu, tetapi Cella memandang keduanya aneh.

"Apaan sih" Cella membuang muka kearah lain, apakah ia merasa salting?

"Pipi lo kok merah cel?" Ujar Vira.

"Cie salting ya lo" ledek Freya, "btw, sampingnya Hazel sapa tuh?" Tanya Freya.

"Lo suka?" Tanya Cella balik.

"Kagak ye" balas Freya.

"Balik ke kelas yu, bentar lagi bel masuk" ajak Vira.

"Yo" jawab Cella dan Freya.

Ketiganya berjalan beriringan menuju ke kelasnya.

"Eh gue mau ke toilet dulu ya, ko berdua duluan aja" ujar Cella dan berlari meninggalkan Vira dan Freya.

"Iya" jawab Vira.

Tapi Cella bukan ingin ke toilet melainkan ke rooftop, tempat favorit ia disekolah untuk menenangkan pikiran.

Cella membuka pintu rooftop perlahan, angin sepoi-sepoi menyambut kedatangannya. Ia berjalan mendekati railing rooftop.

"Huft."

"Andai saja waktu bisa diputar.."

"Abang.... Abang kangen gak sama Cella?" gumam Cella sambil menatap langit-langit biru.

"Cella kangen sama abang... Semenjak abang gak ada, ayah sama bunda jadi sibuk sama pekerjaannya, mereka bahkan jarang pulang"

"Cella kangen keluarga kita yang dulu, keluarga yang penuh canda tawa, sering deeptalk bareng diruang tengah, nonton bareng"

"Cella kangen bang, kenapa lo ninggalin adek lo sendirian?" Mata Cella mulai berkaca-kaca.

"Lo seharusnya ngajak gue pergi sama lo" Cella mulai terisak. Ia memang terbiasa meluapkan emosi bahkan sesuatu yang mengganjal pikiran ditempat ini.

flashback dua tahun yang lalu..

Pada saat Cella kelas sepuluh.

Kini Cella sedang berada di kelasnya, ia memilih tetap berada di kelas pas jam istirahat karena dia sudah membawa bekal dari rumah yang dimasakkan oleh bundanya.

"CELL CELL" ujar Vira berlari menghampiri Cella dengan nafas berburu.

"Ada apa?" tanya Cella.

"Anu"

HACELL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang