Part 11

4 1 0
                                    

"Apakah benar kalau kalian adalah keluarga dari orang ini?" Kata Daniel.

"Ya, dia adalah anak kami, kenapa?" Kata ayah dari pendatang itu.

"Oh, begitu ya? Kalau begitu, kalian harus memberi salam perpisahan pada anak kalian ini!" Kata Daniel.

"Hah? Kenapa?" Kata ibu pendatang itu dengan panik.

"Karena dia telah melanggar hukum di daerah ini! Orang-orang dari luar tidak boleh memasuki wilayah ini, walau sudah meminta izin sekalipun! Kalau melanggar, maka akan dijatuhi hukuman mati!" Kata pengawal Daniel.

"Apa? Itu tidak bagus! Biar kami beritahu, ya! Tidak ada hukum yang mengatakan itu di sini, asal kalian tahu! Memangnya kau siapa? Seenaknya saja membuat hukum sembarangan seperti itu!" Kata ayah pendatang itu.

"Aku? Aku adalah raja baru di sini, nama ku Zorosso! Raja yang lama sudah menyerahkan semua kekuasaan nya pada ku, kalian tahu!" Kata Daniel.

"Dia benar, jadi dia berhak membuat hukum yang baru! Dan asal kalian tahu, dengan adanya hukum tersebut, rakyat di wilayah ini menjadi aman dan damai tanpa adanya gangguan dari luar!" Kata raja (sekarang menjadi pengawal Daniel).

"Tuan raja, kenapa kau menyerahkan kekuasaan mu pada orang jahat ini!?" Kata ibu pendatang itu.

"Terserah aku, lah! Lagipula, tuan Zorosso ini jauh lebih kuat dan lebih berani daripada aku! Jadi dia bisa melindungi semua rakyat nya, sedangkan aku masih sedikit kesulitan untuk menjaga mereka!" Kata raja.

"Baiklah, sebaiknya kalian cepat memberikan salam perpisahan pada anak kalian! Aku akan menunggu sampai kalian selesai!" Kata Daniel.

Lalu Daniel mendorong pendatang itu ke orang tua nya.

"Ayah, ibu, tolong jaga adik-adik di rumah, ya. Aku harus melakukan yang diperintahkan oleh raja baru itu." Kata pendatang itu sambil menangis.

"Nak, jangan berpisah dengan kami! Ayo, kita kembali ke rumah!" Kata ibu nya sambil menarik tangan nya.

"Ah, ah, ah! Lakukan sekali lagi, maka aku akan membunuh mu!" Kata Daniel sambil menyodorkan senjata api nya ke ibu pendatang itu.

"Tidak, jangan bunuh ibu ku! Bunuh saja aku, asalkan kau membiarkan ayah dan ibu ku hidup!" Kata pendatang itu.

"Baiklah, mereka akan dibebaskan, dan bisa kembali ke rumah mereka! Tapi kau tidak bisa, karena hukum tetaplah hukum!" Kata Daniel.

"Aku mengerti, kok. Ayah, ibu, selamat tinggal. Aku akan merindukan kalian di surga." Kata pendatang.

"Nak, jangan! Jangan tinggalkan kami! Nak!" Kata ibu nya sambil menangis.

"Nak, jangan pergi!" Kata ayah nya sambil menangis juga.

"Baiklah, raja baru. Aku sudah siap untuk dieksekusi mati." Kata pendatang itu.

"Bagus! Sebelum itu, ada permintaan terakhir?" Kata Daniel sambil menyodorkan senjata api nya ke kepala pendatang itu.

"Hanya satu, biarkan ayah dan ibu ku kembali ke rumah. Jangan bunuh mereka, kasihan adik-adik ku yang masih kecil." Kata pendatang itu.

"Aku akan menuruti keinginan mu." Kata Daniel.

Akhirnya Daniel menembak kepala pendatang itu, dan dia pun mati. Ayah dan ibu nya langsung menangis dengan keras, dan tidak kuasa melihat kepergian anak sulung mereka.

"Nak!!!" Teriak ayah dan ibu pendatang itu.

"Dia sudah dieksekusi mati, sekarang bagaimana? Apa kita bawa orang tua nya pulang ke rumah?" Kata pengawal Daniel.

"Tentu saja tidak!" Kata Daniel sambil menembak mereka.

"Yang mulia?" Kata pasukan Daniel.

"Aku sengaja melakukan ini, agar mereka tidak menyebar berita yang aneh-aneh tentang kita, dan membuat semua orang di luar menyerang kita!" Kata Daniel.

"Tuan Zorosso, itu kejam sekali." Kata raja.

"Demi rakyat, kita memang harus kejam terhadap orang-orang yang mencurigakan." Kata Daniel.

Setelah itu, mereka memakamkan jenazah pendatang itu, dan kedua orang tua nya di hutan. Lalu mereka kembali ke istana, dan istirahat.

Penghancur Dunia FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang