Part 15

3 1 0
                                    

Malam harinya, Daniel sedang membacakan cerita dongeng sebelum tidur pada para pelayan nya.

"Dan akhirnya, raja dengan seribu kekasih nya itu membentuk keluarga yang besar. Tamat." Kata Daniel.

"Ah, cerita yang sangat romantis." Kata salah satu pelayan Daniel.

Romantis bapak kau minum oli di pom bensin! Romantis kagak, HIV iya!

"Romantis, ya? Seperti hubungan kita semua, ya?" Kata Daniel.

"Ya, yang mulia benar." Kata para pelayan nya sambil memeluk Daniel.

"Ah, enaknya punya banyak istri, hehehe." Kata Daniel.

Kemudian salah satu pengawal nya datang.

"Maaf mengganggu, yang mulia. Tapi aku punya kabar dari wilayah kita yang lama." Kata pengawal Daniel.

"Apa itu, pengawal?" Kata Daniel.

"Gubernur di sana berhasil menangkap seorang pendatang yang mencoba untuk menghancurkan istana kita, dan dia menunggu keputusan anda." Kata pengawal Daniel.

"Kenapa begitu?" Kata Daniel.

"Karena dia tidak tahu hukuman mati yang pantas untuk pendatang itu. Entahlah, aku juga tidak tahu. Tapi dia memang berkata begitu." Kata pengawal Daniel.

"Baiklah. Beritahu dia untuk menghukum mati pendatang itu, dengan cara dirobek di bagian perut nya! Lalu isi perut nya dikeluarkan, dan masukkan kedalam mulut nya!" Kata Daniel.

"Baik, yang mulia. Aku akan menyampaikan nya segera." Kata pengawal Daniel.

Kemudian dia pergi, dan Daniel kembali melakukan hal yang romantis bersama para pelayan nya.

Sementara itu, di wilayah Daniel yang lama.

"Tuan gubernur!" Kata pengawal Daniel.

"Ah, tuan pengawal. Bagaimana? Apa keputusan yang mulia?" Kata gubernur.

"Yang mulia meminta anda untuk merobek perut pendatang itu hingga semua isi perut nya keluar, dan dimasukkan kedalam mulut nya." Kata pengawal Daniel.

"Oh, begitu? Baiklah, akan aku lakukan." Kata gubernur.

Kemudian gubernur mengambil pedang nya.

"Jangan bunuh anak kami!!!" Teriak ayah pendatang itu.

"Lepaskan dia, dia anak kami satu-satunya!!!" Teriak ibu pendatang itu.

"Diam! Jangan coba-coba untuk menyelamatkan anak kalian yang melanggar hukum itu!" Kata beberapa penduduk wilayah Daniel sambil menahan mereka berdua.

"Saatnya kau mati, pendatang sialan!" Kata gubernur.

"Jangan bunuh aku!" Kata pendatang itu.

"Jangan!!!" Teriak kedua orang tua pendatang itu.

Akhirnya gubernur merobek perut pendatang itu dengan pedang nya, hingga isi perut nya keluar.

"Arghh, sakit!!!" Teriak pendatang itu.

"Tidak!!!" Teriak kedua orang tua nya sambil menangis.

"Sekarang, makan isi perut mu sendiri!" Kata gubernur sambil mengambil isi perut pendatang itu.

Lalu dia memasukkan semua itu ke mulut pendatang itu, dan menekan-nekan sampai bibir nya sedikit sobek.

Beberapa menit kemudian, akhirnya pendatang itu mati dengan sadis.

"Anak ku!!!" Teriak kedua orang tua pendatang itu.

"Hahahaha, rasakan itu! Sekarang, penjarakan mereka berdua!" Kata gubernur.

"Baik!" Kata para penduduk.

"Lihat saja!!! Suatu hari nanti, kalian akan mengalami nasib yang sama seperti kami, para penduduk yang tersakiti!!!" Teriak ayah pendatang itu.

Akhirnya kedua orang tua pendatang itu dipenjara.

Penghancur Dunia FantasiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang