𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆

579 31 14
                                    

Selamat datang di dunia 𝐄𝐓𝐄𝐑𝐍𝐈𝐓𝐘, Sunflowers!


DISCLAIMER!
1. Follow Wattpad aku terlebih dahulu. Baca nama aku biar kita kenal, namaku Lintang Anjani. Panggil aku menggunakan nama, tidak perlu Thor atau Min. Kalian pembacaku disebut Sunflowers.

2. Cerita ini FIKSI, murni dari imajinasiku, riset, dan terkadang aku tambahkan sedikit pengalaman pribadi.

3. Mohon untuk selalu meninggalkan vote ketika telah selesai membaca.

Dan ...

Mari kita membuka lembaran baru.

𝐄𝐓𝐄𝐑𝐍𝐈𝐓𝐘, CangkangKerang00 130323

𝐄𝐓𝐄𝐑𝐍𝐈𝐓𝐘, CangkangKerang00 130323

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

𝐏𝐑𝐎𝐋𝐎𝐆


Gadis cantik dengan tubuh mungilnya yang dibalut seragam sekolah itu berlarian di lorong sebab dikejar waktu. Telat, dirinya telat!

"Dita!" Seseorang menyerukan namanya, namun cewek itu tetap berlari sambil membawa buku di tangannya.

Sampai di depan sebuah ruangan, Pramidita membuka pintu dengan kasar dan tanpa permisi.

Di sana, seorang lelaki berkacamata menggeleng pelan, "Kalau masuk itu permisi dulu, Dita."

"Oh, ya sudah! Diulang, deh!" Pramidita keluar lagi dan menutup pintu. Tak berselang lama, suara pintu diketuk terdengar.

"Permisi." Suara cewek itu turut terdengar.

Dharma menyahut, "Masuk."

Dengan itu, Pramidita masuk kembali. Langsung duduk di kursi yang terdapat di depan meja gurunya dan menaruh buku tugasnya dengan kasar.

"Terlambat dua menit, tidak saya terima," ujar Dharma.

"Apa-apaan? Yang penting kan udah ngumpulin, Pak!" protes Pramidita.

"Berhenti teriak-teriak, atau nilai kamu C di pelajaran saya dan saya beneran tidak menerima tugas kamu," tegas Dharma.

Pramidita sontak menutup mulutnya. Mengamati paras calon suaminya yang tengah memeriksa hasil pekerjaannya.

Pramidita mengakui, guru fisikanya ini memiliki paras bak malaikat, tapi sifatnya itu loh ...

"Kayak setan," batin Pramidita berbicara.

Teringat sesuatu, Pramidita menepuk meja kerja milik Dharma dengan keras. Sempat membuat lelaki itu terkejut.

''Bapak enggak ada niatan buat minta batalin perjodohan kita gitu?" Pramidita mengacungkan jari telunjuknya tepat di depan muka Dharma.

"Tidak. Ngapain ngomong ke saya? Minta saja ke orang tua kamu." Dharma masih sibuk dengan buku tugas Pramidita.

Pramidita mendengus kesal, "Kan Bapak yang tiba-tiba dateng ke rumah saya, terus ngelamar saya."

"Keluarga saya yang melamar kamu, bukan saya," bela Dharma.

Remaja cewek itu menjejakkan kakinya ke lantai dengan kesal.

"Lagian kenapa bapak mau aja sih dijodohin sama saya?!" geram Pramidita. Sorot matanya tajam ke arah sang guru.

"Saya tidak mau jadi anak durhaka yang suka berontak sama orang tua," jelas Dharma.

Pramidita tahu jelas, Dharma sedang menyindirnya secara halus.

"BAPAK!" jeritnya.

🏹🌙🏹


Short Chapter. Sorry for the mistake(s) that i've made. Don't forget to click the star.

So, next or stop?

See you, Sunflowers!

𝐄𝐭𝐞𝐫𝐧𝐢𝐭𝐲 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang