OS 05 : "Tidak ada kata cerai di dalam kamus hidup saya."

1.2K 54 1
                                    

•••

Rina mendengus sebal saat mengekori Ryan dan Satria di lobi hotel Amerika. Mereka sudah sampai dan akan menaiki lift.

Kalian pasti bertanya-tanya seperti Dilan Cepmek kan?

Jadi ceritanya tadi akhirnya mereka sampai di bandara. Pak supir menurunkan koper mereka yang tak banyak dari bagasi.

"Sudah sampai tuan? Penerbangannya sebentar lagi." Satria--sekertaris Ryan sudah menunggu di bandara karena ia juga akan ikut untuk pekerjaan kan.

"Terima kasih pak. Ayo." ucapnya terima kasih pada supir dan Ryan mengajak Rina dan Satria masuk.

"Kalian saja yang pergi untuk bulan madu bisnis itu. Aku, akan pulang sendiri naik taxi.. Bay!" setelah mengatakan itu Rina pergi tanpa membawa apapun selain ponsel, bahkan dompet dan uang pun ia tak bawa.

Ryan diam menatap Rina yang menjauh. "Kenapa kau biarkan istrimu pergi Bos? Apa harus aku.. "

"Biarkan... Dia tak membawa uang, dia tak akan bisa pergi kemana-kemana. Sebentar lagi dia akan berjalan di belakang kita. Ayo masuk." dan benar saja saat pemeriksaan keamanan Rina berdiri tepat di belakang Ryan dan Satria.

Kembali ke hotel mereka bertiga sedang berdiri menunggu lift turun dan.

Ting!

Iift terbuka.

Mereka bertiga masuk, Rina berdiri diantar kedua pria itu. Tidak lebih tepatnya di depan mereka dengan melopat tangannya di dada.

Pintu yang akan menutup kembali terbuka saat kaki seseorang mendarat di tengah-tengah, menahan pintu.

Seorang wanita bule seksi masuk sambil tersenyum kepada Rina dan dibalas senyum malas oleh Rina juga.

"Handsome bodyguard." bisik wanita itu kepada Rina sambil menatap kedua pria tegap dengan badan atletis di belakang mereka.

Terutama kepada Ryan. Wanita itu sampai mengedipkan matanya untuk menggoda.

Ting!

Pintu lift terbuka dan mereka keluar, tapi sebelum keluar wanita bule tadi kembali berkedip.

"Dasar bule gak punya sopan santun." ucap Rina melihat pintu lift kembali tertutup.

"Silahkan ikut saya ke sebelah sini." Satria mempersilahkan Ryan dan Rina terlebih dahulu.

"No berapa kamarnya?" tanya Ryan sambil melihat-lihat.

"No 12345, Bos." mereka pun berhenti di depan pintu kamar hotel mereka.

Ryan membuka pintu dengan key card dan mereka masuk.

Ternyata hotel ini bukan hanya kamar saja. Rina pikir saat ia masuk akan langsung melihat kasur, tapi tidak. Ini lebih terlihat seperti apartemen dengan dua kamar, maybe.

Dan jangan lewatkan juga ada dapur bersih, meja makan, sofa dan tv. Yah, apartemen minimalis dan mewah kalau ini disebut hotel.

"Kamarnya ada dua. Itu kamarku dan yang disebelah sana kamar kalian." ucap Satria sambil menunjuk pintu kamar yang berlawanan.

"Tunggu.. Apa kau bilang kamar kami?" Rina menggerakan tangannya ke arah dirinya dan Ryan dan diangguki Satria. "Kau ingin kami tidur sekamar begitu?" tanya Rina lagi.

Om, Eh SuamiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang