One.

1.3K 134 11
                                    

Suasana kelas yang ramai karena para siswa dan siswi sibuk membereskan barang-barang mereka. Salah satunya adalah Miyamoto [Name]. [Name] sedang sangat terburu-buru karena sudah waktunya dia untuk belanja bahan makanan.

'Ah! Sudah jam segini, kayaknya aku harus lari biar dapat harga diskon!'

Saat baru saja ingin melangkahkan kaki, tiba-tiba saja [Name] di panggil oleh temannya. "[Name]-chan! Ikut karaokean yuk!"

"A-ah.. Anu.. Mitsuki-chan, maaf aku nggak bisa.. Aku sedang terburu-buru sekarang."

"Sayang sekali.. Yaudah, nggak apa. Hati-hati ya, [Name]."

"Iya, kalian juga. Selamat bersenang-senang!"
Detik itu juga [Name] langsung berlari, angin dan badai pun ia lewati. Bahkan, ia sampai harus memanjat tembok agar tidak memakan banyak waktu.

•••

"Uwah! Akhirnya, aku dapat harga diskon telur hari ini!!"
[Name] bersyukur, sekarang dia sudah bisa bergerak bebas karena tadi banyak sekali ibu-ibu yang berebutan mengambil telur di karenakan sedang diskon besar-besaran.

[Name] kemudian meregangkan badannya lalu berjalan seperti biasa. Dia sudah memikirkan menu untuk hari ini, yaitu omelet telur!

Saat sedang berjalan, dari kejauhan [Name] melihat seorang pria yang tampak familiar baginya. Jarak antara ia dan pria itu jauh, tapi mata [Name] masih bisa menangkap keberadaannya.

"E-eh? Y-yamazaki-san?!"
Mata [Name] membelalak tidak percaya, pria itu memang benar Yamazaki, pria yang bersamanya saat hujan deras satu minggu yang lalu.

"Y-YAMAZAKI-SAN!! CHOTTO MATTE KUDASAI!!!"
[Name] berlari mengejar Yamazaki. Namun karena langkah Yamazaki yang lebar, dia berjalan sangat cepat. Saat [Name] hampir menggapainya, langkah [Name] terhenti karena ia tidak sengaja menabrak orang.

"S-sumimasen! Saya sedang terburu-buru. Saya tidak sengaja menabrak anda. Tolong maafkan saya!"
[Name] membungkuk 90°. Setelah sesi maaf-maafan ini, [Name] kembali mencari Yamazaki, namun na'asnya, Yamazaki sudah pergi menghilang entah kemana.

"Hah.. Kenapa cepat sekali dia menghilang?"

"Sudahlah, lebih baik aku segera pulang. Pasti Niko sudah menunggu di rumah."

Pada akhirnya [Name] tidak dapat apa-apa, jadi dia memutuskan untuk pulang. Sejujurnya dia sangat penasaran dengan pria bermarga Yamazaki ini..

•••

"Kakak pulang... Eh? Sepatu laki-laki?"
Baru saja melangkah masuk ke dalam rumah, saat akan menaruh sepatunya di rak sepatu, [Name] lihat ada sepasang sepatu pantofel yang terlihat asing baginya.

"Niko-kun?!"
[Name] buru-buru masuk ke dalam ruang tamu, terlihat ada adiknya dan seorang laki-laki.. Nyaris [Name] menjatuhkan bahan makanan yang ia beli tadi ketika melihat laki-laki yang ada bersama adiknya itu.

"Apa maumu datang kesini..?"
[Name] menundukkan padangannya, enggan melihat orang yang ada di hadapannya itu.

"Ah? [Name]-chan sudah pulang, ya.. Kau sudah sebesar ini ternyata. Kemari.. Ayah merindukanmu." Pria yang mengaku dirinya adalah Ayah dari Miyamoto [Name] dan Miyamoto Niko ini merentangkan tangannya ke arah [Name], memberi isyarat untuk [Name] agar memeluknya.

𝗥𝗔𝗜𝗡 - 𝗣. 𝗝𝗼𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang