Three.

958 117 17
                                    



"I found you."

Hujan turun secara tiba-tiba. Padahal diramalan cuaca kemarin, hari ini akan panas. Tapi memang sebelumnya suhu di Tokyo sempat tinggi. Namun sekarang, lagi-lagi hujan datang tanpa peringatan apapun.

[Name], yang tadinya sedang ‘me time’ sekarang sedang berteduh di depan toserba. Ia memasuki toserba dan hanya membeli kopi panas saja sebagai penghangat tubuh. [Name] sengaja tidak membeli payung karena ia ingin menikmati hujan kali ini di temani dengan kopi panas.

“Lagi dan lagi, aku teringat Yamazaki..”
Berbicara dalam hati sembari menatapi aspal yang terguyur air hujan, [Name] kemudian meneguk kopi panasnya. Kini, [Name] sedang duduk sendirian di kursi yang tersedia.

“Ya Tuhan.. Apa bila aku bertemu pria itu sekarang juga, aku akan-” Saat akan melanjutkan kalimatnya, mata [Name] berpindah pengelihatan lurus ke depan, tepatnya di depan pintu masuk dan keluar toserba. [Name] rasanya tak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Aku akan berlari kepelukannya saat itu juga!" Kata [Name] dengan nada yang tinggi dan penuh penekanan. Saat itu juga, ia berdiri lalu berlari mendekat kearah seorang pria yang sedang menunggu di depan toserba.

Bruk! Terdengar bunyi pelukan yang sedikit dipaksakan. Tangis [Name] pecah saat itu juga. [Name] tak bisa berkata-kata saking senangnya ia sekarang. Seseorang yang dipeluk diam kebingungan, dalam benaknya penuh pertanyaan. 'Ada apa dengan gadis ini?' 'Mengapa ia memelukku?' begitulah kira-kira.

Kerinduan yang selama ini ia simpan, rasa cinta yang ia harap akan ada balasan, perasaan bahagia sekaligus sesak itu bercampur menjadi satu.

"...Akhirnya, saya menemukan anda..!!"

"Yamazaki-san!"
[Name] kemudian melepas pelukan sepihak itu. Ia mengusap air matanya yang terjun deras lalu kembali menatap sang pujaan hati yang ada di hadapannya.

"Kau.. Siapa?" Bingung pria bermarga Yamazaki itu. Apakah [Name] akan sedih bila Yamazaki tak mengingatnya? Oh, tentu tidak. [Name] mewajarkan apa bila hal itu terjadi. Wajar saja memang, setelah pertemuan singkat antara [Name] dan Yamazaki, mereka tidak bertemu lagi hingga 3 tahun kemudian.

"S-saya.. Saya adalah wanita 3 tahun yang lalu! Wanita yang anda antar pulang saat hujan deras 3 tahun yang lalu!"

"Saat itu, saya tidak sengaja menabrak anda lalu mengajak anda untuk berteduh bersama!"

"Ketika sudah sampai di rumah saya, anda pergi begitu saja tanpa berpamitan dengan saya!"

"A-apakah.. Apakah anda mengingatnya?!"

Setelah mendengar penjelasan dari [Name], Yamazaki terdiam sejenak. Menatap [Name] lekat-lekat di balik kaca mata hitam yang bertengger di atas hidung mancungnya. Pikiran Yamazaki sedang berputar ke-ingatannya 3 tahun yang lalu.

"Oh.. Miyamoto?"

"B-benar, itu marga saya! Nama saya adalah [Name]."

"Ya.. Aku mengingatmu. Kau gadis yang waktu itu.."

"Tapi, kenapa kau memelukku begitu?"
Mendengar pertanyaan dari Yamazaki, [Name] bingung ingin menjawab bagaimana. Tapi, ia sudah membuat keputusan bulat, [Name] akan menyatakan perasaannya apa bila ia bertemu lagi dengan Yamazaki.

"S-saya.. Saya.. Saya menyukai anda...!!!"




- TBC -

𝗥𝗔𝗜𝗡 - 𝗣. 𝗝𝗼𝗻𝗴𝗴𝘂𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang