Cla sangat khawatir dengan keadaan Vhans. Entah apa yang Vhans lakukan sampai-sampai ia kecelakaan.
Aksa menambahkan gas, ia ingin segera sampai di Rumah Sakit Harapan seperti apa kata Cla. Vhans sudah ia anggap sebagai kakaknya juga. Ia khawatir dengan keadaan Vhans.
Sesampainya di sana, Cla langsung menghubungi Rose untuk segera datang ke rumah sakit. Ibunya itu tak kalah panik saat mendengar kabar Vhans. Tanpa basa-basi, Rose langsung menutup telefon dari Cla dan segera datang ke rumah sakit.
Cla bertanya di resepsionis, kamar mana yang Vhans tempati. Setelah itu, ia bersama dengan Aksa langsung berlari menuju kamar pasien yang dikatakan oleh resepsions tersebut.
Cla membuka kamar tersebut. Terdapat Vhans yang tengah berbaring dengan kakinya yang tampak tidak baik-baik saja.
Vhans masih tertidur. Cla memandangi kakaknya itu dengan penuh khawatir. Air mata tak henti-hentinya keluar dari mata Cla.
Aksa hanya bisa mengusap pundak Cla untuk menenangkannya. Tiba-tiba seorang suster datang untuk memeriksa Vhans.
Cla mengusap air matanya yang sempat jatuh. "Sus, apa kakak saya baik-baik saja?"
"Saudara Vhans baik-baik saja, ia hanya butuh istirahat untuk menyembuhkan tulangnya yang patah. Kebetulan satu jam yang lalu, Saudara Vhans sudah di operasi." Jelas suster tersebut.
Cla mengangguk. Aksa menuntunnya untuk duduk di sofa yang terdapat di kamar pasien ini. "Gua yakin Vhans baik-baik aja, dia kuat kok."
Rose datang dengan wajah khawatirnya. Saat itu, Cla tengah tidur di pundak aksa, sementara Aksa masih terbangun.
Aksa tersenyum pada Rose saat ia masuk. Rose pun mendekati Aksa dan duduk di sofa bersamanya.
"Gimana?" Tanya Rose tentang Vhans.
"Vhans baik-baik aja kok, tante. Dia habis di operasi tadi, bentar lagi bangun mungkin. Tulangnya patah, tapi untungnya gak terlalu parah." Jelas Aksa.
Rose menghembuskan napas lega saat Aksa selesai menjelaskan. Informasi yang Cla jelaskan kepadanya tidak begitu jelas, itu sebabnya ia sangat khawatir.
Tak lama kemudian, Vhans bangun. Aksa melihat kedua mata Vhans yang mulai terbuka. Ia ingin menghampiri Vhans, namun Cla masih tertidur di pundaknya.
Ia kemudian, memanggil Rose yang memejamkan matanya, "Tante, Vhans.."
Rose langsung membuka matanya lebar-lebar. Ia kemudian, berjalan menuju Vhans. Rose terlihat tersenyum, Aksa pun lega karena itu. Aksa menatap seseorang yang dari tadi tidur di pundaknya, "Kakak tersayang lo udah bangun, lo malah tidur."
Rose membantu Vhans untuk bangun. Ia membantunya dengan sangat hati-hati. "Kamu baik-baik aja?" Tanya Rose.
Vhans mengangguk, "Maaf, jadi ngerepotin mama."
KAMU SEDANG MEMBACA
Talk to You [END]
Teen FictionSahabat. Mereka berkata bahwa laki-laki dan perempuan tidak bisa menjalin hubungan sebagai sahabat. Cla tidak percaya dengan itu. Sampai saat ia menginjak kelas 12, ia mengakui bahwa... itu ada benarnya juga. Cla dengan tidak sengaja telah jatuh cin...