Cla menuruni tangga menuju meja makan. Di sana ibunya tengah menyiapkan sesuatu. Entah apa yang dikerjakan ibunya tersayang ini, tapi ia terlihat sangat serius."Mama buat apa pagi-pagi gini?" Tanya Cla sembari menghampiri Rose.
Cla mengerutkan keningnya, "Kimbap?"
Rose tersenyum. Ia masih harus menyelesaikan satu kimbap lagi. Rose mengambil kotak makan yang tersisa. Ia memotong kimbap dan menatanya rapi di dalam kotak makanan tersebut.
"Satu lagi buat siapa?"
"Aksa. Nanti kamu yang ngasihin ke dia ya." Ucap Rose sambil berberes.
Cla memandangi Rose yang sudah berpakaian rapi siap untuk pergi. Cla sempat takjub memandangi ibunya.
Rose memang cantik, dan kecantikannya itu turun ke anak perempuan satu-satunya ini.
"Kenapa mama gak kasih aja sendiri, kan nanti Aksanya kesini."
Rose mengambil tasnya yang tergeletak di sofa ruang tamu yang tak jauh dari ruang makan. "No no, mama mau langsung berangkat. Kamu yang kunci rumahnya ya."
Rose mendekati putrinya dan mengecup dahinya, "Mama berangkat dulu ya sayang, love you."
Cla tersenyum. "Jangan lupa pintunya dikunci!" ucap Rose saat keluar dari rumah.
Cla tersenyum kembali. Usia mama nya memang sudah tidak muda lagi, tapi jiwa semangatnya masih menggebu-gebu.
"Kemaren malem pada bahas lo tahu di twitter, lo gak buka?" ucap Kaila setelah menyeruput minumannya di kantin.
"Bahas apa?" tanya Cla yang memang tak tahu tentang itu.
Kaila bilang tadi malam, sedangkan Cla kemaren malam benar-benar tidak membuka handphone nya, apalagi twitter. Ia sedang menonton film kesukaannya kemaren malam.
"Kemaren pulang sekolah lo ngapain sama Aksa, gila." Cla yang sedang minum pun tersedak dengan kalimat Kaila.
Kemaren? Memangnya kemaren Cla melakukan apa? Dia hanya seperti biasa pulang bersama dengan Aksa. Apakah ada yang salah dengan kebiasaan mereka yang mereka tunjukan selama tiga tahun.
"Ngapain apa sih? Pikiran kalian sendiri aja yang kadang bikin aneh, kita gak ngapa-ngapain gila aja lu." ucap Cla.
Kaila mengambil ponsel miliknya. Ia membuka aplikasi bernama twitter tersebut. Membuka halaman yang ia bicarakan, kemudian menunjukkannya pada Cla.
"Nih, rangkulan segala lu bedua."
Cla melihat apa yang ada di ponsel milik Kaila. Memang itu foto dirinya dan Aksa kemaren. Aksa hanya sekedar merangkul Cla, bukannya menciumnya, kenapa heboh satu sekolah. Lagi pula, mereka juga pernah seperti itu.
"Ck, apaan sih, Aksa juga sering kok kayak gitu, lo kayak gak tahu gimana Aksa deh."
Kaila kembali menutup ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku. "Ya emang sih, tapi Aksa natap lo, Clarissa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Talk to You [END]
Novela JuvenilSahabat. Mereka berkata bahwa laki-laki dan perempuan tidak bisa menjalin hubungan sebagai sahabat. Cla tidak percaya dengan itu. Sampai saat ia menginjak kelas 12, ia mengakui bahwa... itu ada benarnya juga. Cla dengan tidak sengaja telah jatuh cin...