Extra Chap

46.6K 3K 50
                                    

Nuruti readers. Terakhir.
Typo banyak.

Sudah lima bulan Rafka dan Revan menyandang status sebagai suami istri dan entah kenapa akhir² ini Revan merasa dirinya pusing serta mual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lima bulan Rafka dan Revan menyandang status sebagai suami istri dan entah kenapa akhir² ini Revan merasa dirinya pusing serta mual. Kadang ia sangat lelah. Bahkan hampir berpikir jika dirinya terkena leukimia. Tapi pikiran itu ia enyahkan.

Pagi ini ia tengah menyiapkan masakan untuk Rafka juga Angkasa, tiba² rasa mual menyerangnya. Ia pun segera menuju wastafel yg berada di dapur. Buru² Rafka menghampirinya dan mengurut tengkuk kepalanya.

"Periksa ke dokter ya? Udah seminggu lo mual² gini." Revan menggeleng tidak mau, ia menyenderkan tubuhnya di dada Rafka.

"Ayo istirahat ke kamar aja." Revan mengangguk. Saat ia akan melangkahkan kakiknya tiba² pandangan nya memburam, ruangan seperti berputar² dan tubuhnya seperti melayang.

"Raf gelap." Detik itu juga Revan tidak bisa menahan beban tubuhnya.

"Astaga Revan." Rafka membopong tubuh Revan yg tidak sadarkan diri ke kamar, Rafka menelfon dokter pribadinya untuk menuju rumah. Tidak mungkin ia pergi ke rumah sakit dan meninggalkan Angkasa yg masih tidur sendirian. Walaupun Rafka juga seorang dokter, tetapi ia mengambil spesialis anak. Rafka sempat menduga jika Revan tengah hamil, tapi tidak mungkin karena dia cowok.

"Daddy~" rengek seorang anak kecil sambil mengucek matanya. Rafka menggendong anak itu dan menghentikan tangannya.

"Jangan dikucek nanti matanya sakit oke?" Ujarnya. Anak itu mengangguk.

"Umm papa macih bobo, kaca lapal daddy." Ujar Angkasa.

"Sebentar ya, tunggu dokter dulu habis itu kita turun." Ujar Rafka.

"Ciapa yg cakit daddy?" Mata anak itu membulat lucu.

"Papa dede." Mata Angkasa langsung menatap Revan.

"Papa cakit apa?"

"Papa nya kecapekan jadi papa sakit."

"Um pati papa kecapek gala² main cama kaca teluc ya daddy?" Mata anak itu berkaca². Rafka menggeleng.

"Engga dede, papa gak kecapekan gara² itu. Cup jangan nangis sayang. Jagoan daddy dan papa kan superman." Rafka mengusap lembut punggung kecil anaknya.

'Tok Tok'

"Dokter Rafka." Panggil seseorang.

"Eh Dokter Clara udah datang." Ujar Rafka.

"Revan kenapa?" Clara menghampiri Revan yg belum membuka matanya.

"Udah seminggu dia ngeluh mual sama pusing. Terus dia tadi muntah dan pingsan." Jelas Rafka. Clara termenenung memikirkan sesuatu.

"Saat Revan sadar suruh dia testpack, saya akan pasangkan infus dan kasih resep obat. Nanti kalau hasil testpack nya positif tolong temui saya." Ujar Clara setelah selesai memasangkan infus.

SOHIB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang