Aurel?

59 53 32
                                    

"Momen yang gak akan pernah gw lupain untuk selamanya. Lu, gw, dan pohon besar ini" ucap Vellyn dengan tersenyum.

Saat sedang asik mengelus rambut dan memperhatikan Jendral, Vellyn di kejutkan dengan suara handphone milik Jendral.

Vellyn mengambil pelan handphone Jendral yang berada diatas perut Jendral sendiri. Ia melihat sebuah nomor yang tidak dikenal, menelpon sahabat nya itu. Dengan ragu Vellyn mengangkat panggilan itu.

"Hal-" ucap Vellyn terpotong.

"𝘏𝘢𝘭𝘰 𝘑𝘦𝘯𝘥𝘳𝘢𝘭?".

"𝘈𝘬𝘩𝘪𝘳𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘭𝘧𝘰𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘫𝘶𝘨𝘢".

"𝘈𝘬𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘮𝘪𝘯𝘵𝘢 𝘮𝘢𝘢𝘧 𝘴𝘢𝘮𝘢 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘑𝘦𝘯𝘥𝘳𝘢𝘭".

"𝘒𝘢𝘮𝘶 𝘮𝘢𝘶 𝘺𝘢𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘢𝘫𝘢𝘬 𝘬𝘦𝘵𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘦𝘬𝘦𝘵 𝘳𝘶𝘮𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘬𝘢𝘭𝘢𝘯 𝘯𝘨𝘦𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘪𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘰𝘬".

"𝘏𝘢𝘭𝘰 𝘑𝘦𝘯𝘥𝘳𝘢𝘭? 𝘒𝘰𝘬 𝘬𝘢𝘮𝘶 𝘨𝘢𝘬 𝘫𝘢𝘸𝘢𝘣 𝘢𝘬𝘶" ucap seseorang dari sebrang sana.

Vellyn menatap bingung ke benda pipih itu. Sepertinya dia mengenal suara ini, namun ia lupa siapa pemilik suaranya.

Saat akan menjawab telfon tersebut, Vellyn malah kaget karena Jendral tiba-tiba saja bangun, dan menatap kearah dirinya.

Karena terkejut, reflek Vellyn dengan buru-buru mematikan sambungan telfon tersebut.

Kesadaran Jendral masih belum pulih. Tapi beberapa menit kemudian, kesadaran nya kembali lagi.

Jendral melirik kearah Vellyn yang sedang memegang handphone nya itu. "handphone gw kenapa ada di lu?" tanya Jendral.

Vellyn mendadak salah tingkah sendiri. Ck mengapa dirinya ini sangat mudah salting jika di tatap oleh Jendral.

"Ah ini tadi ada yang nelfon lo, tapi gw gatau dia siapa. No nya gak gw kenal, tapi kalo suaranya, kaya gak asing tau" jelas Vellyn kepada Jendral.

Jendral sepertinya tau siapa orang yang menelfon dirinya tadi. "Terus dia bilang apa?" tanya Jendral.

"Katanya dia mau ajak lu ketemuan di taman deket rumah dia. Terus dia juga mau ngejelasin semua ke lu. Ngejelasin apa nya gw juga gatau" balas Vellyn.

"Dahlah jangan diladenin" ucap Jendral dengan malas.

"Loh kenapa?".

"Yang nelfon gw tadi itu pasti Aurel. Mantan gw dulu yang selingkuh di belakang gw" ucap Jendral.

"Pantesan suara nya kek gw kenal, ternyata si curut Aurel toh" ucap Vellyn.

Jendral tertawa pelan karena sebutan Vellyn untuk Aurel itu. Dia sangat ingat dulu ketika dirinya masih berhubungan dengan Aurel. Waktu itu Vellyn menganggap Aurel itu seperti adiknya sendiri. Tapi semenjak kejadian yang dimana Aurel berselingkuh dibelakang Jendral, Vellyn jadi nya menyebut Aurel dengan kata "curut Aurel".

Vellyn melihat Jendral yang senyum senyum sendiri. "Dih senyum kenapa lu. Kek manusia aja" ucap Vellyn dengan tampang tak berdosa nya.

"Gak".

"Udah ah. Yok pulang, udah sore nih" ucap Jendral sambil menarik Vellyn untuk bangun.

Jendral dan Vellyn kini berjalan berdampingan, layaknya seorang pasangan serasi.

Andaikan waktu bisa di ulang, pasti dia akan lebih memilih Vellyn dari pada Aurel. Menurut Jendral, Vellyn itu adalah vitamin bagi nya, karena setiap dirinya sedih, badmood, atau sedang menahan amarah. Pastilah Vellyn dulu yang akan dirinya datangi, karena Vellyn itu, mudah untuk membuat mood dirinya kembali lagi.

Dan andaikan saja dulu dia tidak membuat janji bersama Vellyn, yang dimana, diantara mereka berdua tidak boleh ada perasaan yang lebih dari seorang sahabat.




















Aurel nih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurel nih




















Jangan lupa vote sama spam komen yaa.

Dadah, sampai jumpa di next time

JENDRAL (HIATUS) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang