Escape [M] ✔

26. pending farewell

Elleanor kira ini akan menjadi terakhir kalinya mereka bisa bicara lagi setelah malam itu di studio, tapi setelah ia menyampaikan tanggal yang dibutuhkan Yoongi untuk mengurus liburan keluarganya ke Korea, pria itu tiba-tiba saja memintanya untuk menemani pergi ke salah satu pernikahan sepupunya.

Elle tidak ingat kapan terakhir kali ia bebas memilih gaun tanpa harus melihat tag harganya, tapi sore itu Yoongi membebaskan selera tanpa harus memikirkan tentang pendapat orang lain. Pria itu cuma menyahut untuk mencairkan suasana dengan, "Cari yang mudah dilepas setelah acara selesai."

Elle tertawa.

Untungnya siang tadi dia sudah bertanya-tanya dengan Doha tentang apa yang perempuan itu ketahui tentang keluarga besar Min, maupun kultur pernikahan di Korea.

"Jika kau buka Wikipedia kau bakal menemukan nama-nama mereka, Elle."

"Serius?"

"Ya. Namun, disini kita pakai Naver, jadi akan lebih banyak informasi yang akan kau dapatkan tentang silsilah keluarganya."

Doha membantunya untuk mencari informasi tentang keluarga besar Yoongi, lebih dari itu, silsilah dari kakeknya yang sampai sekarang masih menjabat sebagai pemilik perusahaan di umur 70 tahunan. "Serius kau tidak pernah memeriksa apapun?"

Elle ingat dirinya cuma mencari profil Yoongi di Wikipedia. "...bujang-nim, aku pernah mencari tentang bujang-nim satu kali."

"Jadi kau ingin tahu tentang apa?"

Maniknya mengerjap beberapa kali sejak ia baru menyadari kalau tidak tahu tentang apapun tentang keluarga pria yang disukainya. Dia pikir itu cuma Yoongi, ayah, ibunya, dan Jungkook; tapi setelah mendengar pertanyaan Doha barusan, dia baru ingat gedung setinggi 46 lantai dan kawasan Gangnam yang mempunyai namanya sendiri ini adalah milik keluarganya yang sangat sangat besar. "Patung torso di lantai pertama."

"Min Byung-cheol. Dia adalah pendiri seluruh kekayaan ini, Mapple Group, pengusaha tersukses yang menjadikan asetnya lebih berharga daripada negara ini sendiri." Doha memulai ceritanya. "Dia adalah konglomerat atau chaebol pertama di Korea, kemudian melahirkan anaknya yang sekarang menjabat, Min Young-hee hwejang-nim. Dia lagi sakit, umurnya 78 tahun, makanya dia tidak pernah muncul dimana-mana. Kemudian punya 3 anak, yang salah satunya akan meneruskan perusahaan, pun, ayah bujang-nim kita, Min Sukkyu." Doha berhenti karena itu saja informasi yang mungkin dibutuhkan Elle sejauh ini. Informasi paling dasar yang semua orang jelas tahu karena ada dimana-mana di internet dan bisa diakses dengan sangat mudah. "Apa kau pernah nonton drama Korea?"

Elle menolehkan kepalanya lalu menaikkan alis. "Guru bahasaku pernah merekomendasikannya untuk memperkaya kosakata darisana. Ada hubungan apa dengan drama Korea?"

Bahunya mengedik. Sambil menyedot minumannya Doha mengatakan lagi, "Kau bisa nonton Reborn Rich, Vincenzo, Penthouse—untuk mengetahui konflik kehidupan keluarga para konglomerat."

"Konflik?" Elle tertawa. "Bagaimana tentang bujang-nim?"

"Well," Doha berpikir sebentar. "Jika diibaratkan sebuah film, pemeran utamanya adalah vice-chairman/sajang-nim, Min Sukkyu. Kehidupannya bisa dibuat drama, dia adalah anak pertama Min Young-hee yang hampir tak mendapatkan posisi 'chairman', karena selalu menentang ucapannya. Kau tahu, semacam karakter pemberontak di keluarga kaya yang entah bagaimana pada akhirnya memenangkan tahta. Kalau bujang-nim—"

"Pemberontak? Semua orang tahu tentang itu?"

Doha meringis takut sebelum kepalanya bergerak ke kanan ke kiri lagi seperti kebiasaannya sebelum menceritakan rahasia besar. "Tidak tahu sebanyak itu, sepertinya. Namun, kau tahu sendiri bagaimana Kim Minseo dan Na Jiwon. Mereka saja sudah double kill—triple kill, karena salah satu cucu hwejang-nim ada di divisi kita. Disebut pemberontak karena... kudengar pernikahannya dengan istri pertama tidak direstui, dia kabur dari Korea namun kemudian kembali kesini, rumor mengatakan ada yang mencelakai istrinya; lalu dia menikah lagi dengan seseorang yang mana mantan suaminya masih hidup, dan seorang anak. Well," Tiba-tiba Doha berbisik saat melanjutkan, "tambah tidak direstui."