24. aftercare sex

902 93 90
                                    

This is the last bonus chapter ♡ Yoongi live dan Escape 1k votee ^^ thankyou sudah vote yaa, terima kasih sudah mendukung dan apresiasi work ku ini <3 Happy Readingg ♡

· · • • • 𓏸 • • • · ·

Yoongi terbangun; mengumpat; merasakan sakit; merasakan lengannya sedang memeluk; menemukan puannya terlelap dengan jejak air di pipinya; telanjang dengan kondisi ranjang berantakan; pukul 8 pagi jamnya menunjukkan.

Pria itu beranjak perlahan-lahan, menggeram merasakan perih di sekujur tubuh atasnya, berusaha sekuat tenaga sampai akhirnya bisa berdiri dan menemukan bencana di ranjangnya. Kakinya melangkah ke almari untuk mengambil handuk lalu diikat di pinggul. Kemudian mengambil selimut yang baru untuk menyelimuti puannya sebelum ia berjalan ke toilet.

Mencuci muka, memberi wewangian, lalu membebat tubuh atasnya dengan perban setelah mengecek punggungnya. Dia tak ingin membangunkan Elle, itu pasti berat sekali bagi gadis itu, jadi Yoongi tak berencana mengganggu paginya dengan luka yang sama dengan minta diobati.

Setelah menuntaskan paginya di toilet ia segera mengenakan pakaian di closet. Bersiap untuk pergi ke kantor.

Melangkah keluar dari closet ia menemukan puannya terlihat hangat dengan selimut sekarang, Yoongi lalu berjalan mendekatinya. Merunduk, mengusap kepalanya, lalu memutuskan untuk mengecup bibir yang bengkak itu.

Mungkin Elle terjaga dalam tidurnya karena hanya dengan usapan ringan itu tiba-tiba sang puan terbangun. "Y-yoon?"

Pria itu tersenyum kecil, mengecup bibirnya lagi yang kering berdarah, mungkin bekas digigit semalam.

"Jangan pergi..."

"Istirahatlah hari ini di kamarku, aku hanya akan mendatangi satu rapat lalu kembali dan menemanimu." Yoongi menyentuh tangan Elle yang bergerak ingin meraba tubuhnya. Ganti ia yang mengecup punggung tangan sang puan lalu keningnya sekali lagi. "Minum obatnya supaya kepalamu tak pusing lagi. Aku akan membuatkanmu sup, makanlah saat kau lapar. Ah, ada beberapa set pakaian baru yang bisa kau kenakan juga."

Elle mengangguk kecil. Lalu sudah Yoongi pergi dari penthouse-nya.

Harinya berjalan dengan normal meski punggungnya terasa nyeri. Sekarang mudah menemukan orang yang kira-kira sedang mendekati puannya. Yoongi sedang menunggu lift eksekutif ketika mendengar seseorang di sampingnya yang lagi menunggu lift staf bicara di telepon dengan bahasa Inggris.

"You didn't come today, Elle? Are you really okay?"

Ting!

Yoongi menyeringai sendirian. Terima kasih sudah membuat harinya menjadi buruk. Tetapi ia tak menghindari hari buruknya dan malah makin menelan pahit itu dengan ikutan masuk ke lift staf ketika duluan terbuka daripada lift eksekutif. Beberapa orang sungkan dan tidak jadi ikut naik, tapi beberapa yang sudah di dalam terjebak, termasuk pria yang masih bertelepon itu. Yoongi menguping makin muak ketika mereka bakalan sama-sama berhenti di lantai 32.

"Hubungi aku jika kau butuh bantuan—"

Tch, sok jadi pahlawan kesiangan sekali dia ini, batinnya tertawa.

"—jam makan siang nanti mau kuantar bungeoppang?"

Langkahi mayatku dulu jika dia mau melangkah ke gedung apartemenku.

"Kau sakit apa?"

Habis kuberi nikmat, jangan khawatir.

"Kepalamu pusing? Mau kuantar ke rumah sakit? Aku bisa minta izin."

Escape [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang