02// Selembar origami dari Benta

191 13 0
                                    

Bagaikan jiwa yang terpisah
Mati enggan, hidup pun susah
Jiwanya 'tlah lama direnggut waktu
Katanya hatiku 'tlah lama terbelah
Bagai cangkang kosong terpisah ."

▼△▼△▼△▼△

Jika saja Benta bisa menerima sebuah pertanyaan "Kamu yakin mau ke dunia?" satu kali lagi, Benta akan mentah-mentah menjawabnya tidak. Terkadang Benta sendiri juga tidak tau hal apa yang membuat dirinya mau dilahirkan seperti ini, kejutan apa yang akan ia terima? Hal indah apa yang akan ia terima sehingga ia lebih memilih dilahirkan.

Nyatanya selama hidupnya ini banyak sekali lara yang di rasakan, tapi mas Damar pernah berkata begini "Coba kamu lihat orang lain, banyak yang lebih sakit dari kamu." hanya kata mas Damar, nyatanya Benta juga sesakit itu.

Bertahan sekali lagi, kata dunia seperti itu, tapi nyatanya pertahanan itu sia-sia, tidak ada perubahan. Benar kata simbah, hidupnya nelangsa sekali.

Kadang lagunya Nadin Amizah bener-bener relate sama kehidupan Benta, apalagi lagu yang Mendarah. Lagu favorite Benta karna maknanya itu mewakilkan diri Benta.

Di temani suara Nadin, Benta membaca ulang kertas origami berisikan goresan tinta miliknya. Pas sekali pada origami pink, sudah kesekian kalinya ia merumpas kertas tersebut.

Selembar origami berisi pesan untuk simbah.

Namun bagaimana, simbah sudah tidak bisa membaca tulisan-tulisan seperti itu. Hanya kadang, saat simbah tertidur Benta akan berbisik membacakan isi surat yang terrumpas di dalam toples permen yupi.

Sisanya enam origami di berikan kepada enam saudaranya. Kadang ada yang di letakan di bawah bantal tidur, di bawah kolong lemari, di sela-sela baju, kadang juga di masukan kedalam saku baju.

Origami hitam ia tulis untuk Deka, untuk kali ini ia menulis beberapa kalimat candaan penuh makna.

"Mamas sayang kamu, soalnya kamu butuh kasih sayang bapak ibu. Biar mamas dapet pahala, jadi harus sayang ke orang yang membutuhkan."
"Hahaha Deka ga punya bapak ibu."

Terkadang isi suratnya mendapat balasan dari beberapa saudaranya itu, walau terkadang banyak surat yang tidak dibaca, atau malah tidak dapat balasan tetapi sudah dibaca. Benta sendiri tidak tau pasti tujuan ia membuat seperti ini, hanya saja jika di tanya pasti ia akan menjawab seperti ini.

"Halah baperan, gue becanda doang kali!"

Namun hal itu hanya berlaku dalam candaan sebuah kalimat, jika suasana hati Benta sedang waspada, ia akan menulis surat-surat yang bermakna atau memberi tau seberapa bersyukur dan sayangnya ia kepada saudara-saudara nya.

Seperti sepertiga malam ini, ia menulis untuk Nana. Isinya itu menyentuh hati Benta, walau setelah membaca ulang ia pasti tertawa karna menganggap tulisannya itu lebay.

"Na, mamas pengin jadi seperti mu. Sosok yang kalem dan bertutur kata seadanya. Mamas juga iri sama kamu, kamu punya sosok bahu-bahu kuat di sekitar mu."

Untuk origami Nazan, cukup Benta saja yang tau. Malu sekali jika orang-orang rumah mengetahui isi dari berbagai origami, sudah di pastikan Benta akan menjadi bahan candaan dalam waktu berbulan-bulan.

GELANTUNG || Segera Terbit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang