⊹﹏﹏⊹
"Aduh kalau Poseidon tak mati berarti Adam juga tidak."
Pusing.
Satu kata yang menggambarkan dirimu sekarang.
'Ah sudah lupakan aku ingin melihat poseidon.'
Kau berjalan mencari ruangan dimana Poseidon sedang memulihkan diri.
"Nona."
Kau menolehkan kepala mu kebelakang dan melihat seseorang
yang memiliki telinga seperti sirip ikan."Untung saja kau disini Proteus, aku baru saja ingin mencari dimana ruang Poseidon."
"Itulah alasan saya kesini, saya ingin membawa Nona keruangan Tuan."
"Baiklah kalau begitu ayo kita pergi."
"Baik Nona."
Kau dan Proteus berjalan keruangan dimana Poseidon berada.
"Silahkan masuk Nona, saya akan menunggu diluar."
Kau mengangguk dan masuk kedalam.
"Poseidon..."
"Apa yang ingin kau lakukan disini (Name)."
"Menjenguk mu tentu saja."
"Memangnya kau peduli dengan ku?."
"Tentu saja! jika aku tak peduli dengan mu untuk apa aku menjenguk mu."
Poseidon hanya menatap dan tidak mengatakan apapun
"Aku kalah..."
"Ya semua orang pasti pernah kalah Poseidon dan seharusnya kau tak menganggapnya remeh."
"Manusia itu kuat."
"Poseidon aku tau kau tak pernah kalah tapi setidaknya manusia itu membiarkan mu masih hidup sekarang."
"Manusia pertama itu juga masih hidup."
"Adam maksud mu?."
"Iya."
"Sudahlah lupakan sekarang lebih baik kau istirahat."
Poseidon hanya termenung dan tidak menghiraukan mu.
"Huft... jika kau ingin sendiri aku akan pergi sekarang."
Poseidon tak menjawab mu sama sekali.
'Hah... LuBu mati tapi kenapa Adam tidak mati juga ya?."
Kau melihat Poseidon yang masih terdiam dan memutuskan untuk pergi.
"Anda sudah selesai Nona?."
"Ah ya Proteus aku sudah selesai tolong jaga Poseidon ya."
"Baik Nona."
Setelah berbicara dengan Proteus kah berjalan pergi.
"(Name)..."
Kau melihat kearah sumber suara dan melihat seorang pria berambut pirang.
"Buddha apa kabar?."
"Kabar ku baik (Name) dan tumben sekali kau ingin pergi keluar dari istana mu."
"Aku tertarik dengan pertarungannya."
"Begitu ya, (Name) kau mau permen ini?."
Ucap Buddha sambil menyodorkan mu satu mangkuk berisi permen.
"Tidak biasa kau menawarkan permen kepada seseorang."
"Hanya untukmu jika orang lain aku tak akan membagi makananku."
"Begitu ya..."
Kau mengambil satu permen dari mangkuk Buddha.
"Rasanya enak, Terimakasih Buddha."
"Sekarang kau ingin kemana (Name)?."
"Kembali ke arena mungkin? atau beristirahat."
"Jika kau tak sibuk bertemulah denganku ditaman nanti."
"Baiklah Buddha nanti aku akan menemui mu."
Ucap mu sambil berjalan menjauhi Buddha.
Kau berjalan di lorong tanpa tau harus pergi kemana.
"(Name)-chan~."
"Loki apa yang kau mau sekarang?."
"Aku melihat mu berbicara dengan Buddha tadi hubungan kalian apa?."
"Kami hanya sekedar teman dekat Loki."
"Begitu ya tapi Buddha terlihat sangat peduli dengan mu."
"Harus berapa kali ku bilang kepadamu Loki kami hanya sekedar teman dan jika kami lebih dari teman dia sudah menjadi pasanganku sekarang."
"Memang pria seperti apa yang kau suka (Name)."
"Pria yang tidak menyebalkan seperti mu."
"Ayolah (Name) aku sangat penasaran dengan hubungan kalian berdua."
"Loki berhentilah bertanya jika kau berhenti bertanya aku akan menjauhi mu."
"Menjauhiku?."
"Ya!."
Setelah kau berteriak kearah Loki kau pergi meninggalkan nya.
'Menyebalkan sekali aku pergi ke arena saja.'
Kau berjalan kearah arena dan melihat perbedaan yang sangat signifikan tentang latar tempat arenanya.
'Keren sekali mereka bisa merubah tempat ini sangat cepat..."
⊹﹏﹏⊹
⊹﹏﹏⊹
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴿᵉᶜᵒʳᵈ ᵒᶠ ᴿᵃᵍⁿᵃʳᵒᵏ•ⁿᵉʷ ʷᵒʳˡᵈ•
Fantasy•Bagaimana cerita seorang gadis yang masuk kedalam manga favoritnya, dan terlahir kembali menjadi seorang Dewi?. mari kita lihat cerita gadis tersebut didunia barunya. •ʀᴇᴄᴏʀᴅ ᴏꜰ ʀᴀɢɴᴀʀᴏᴋ Manga written by: Shinya Umemura dan Takumi Fukui illustrate...