20. anak bunda sakit

578 49 1
                                    

Malam ini hujan gerimis mulai turun kembali, setelah tadi pagi hujan deras mengguyur hingga siang hari.

Di rumah besar nan mewah milik keluarga kecil Yoon, Asahi sedang sendiri di ruang keluarga sambil menonton tayangan film yang ia setel di tv sekaligus menunggu Jaehyuk pulang, karena suaminya mengatakan akan pulang sedikit telat hari ini. Memakai baju piyama berwarna biru berlengan panjang dan di temani dengan secangkir teh hangat.

"Huuhh ademmm" ucapannya.

"Jeje mana ya? tumben dia ga turun" heran Asahi saat anaknya tidak turun kebawah. Biasanya anak itu akan mencari bundanya jika sudah merasa bosan bermain sendirian di kamar.

"Datangin ah" Asahi pun bangkit dari sofa berbulu tersebut dan pergi ke kamar anaknya, meninggalkan ruang keluarga dengan tv yang masih menyala dan segelas teh hangat yang sudah tinggal setengah cangkir.

Kini ia sudah sampai di depan pintu kamar anaknya. Pintu berwarna biru dengan dihiasi oleh gambar-gambar antariksa yang bermacam-macam. Jeongwoo memang suka sekali dengan antariksa. Dia suka dengan planet-planetnya. Katanya 'nanti Jeje mau jadi astlonot bial bica ketemu cama alien. Jeje mau naik piling telbang, telus alien nya Jeje ajak ke lumah bial jadi teman na Jeje, xixixi' begitulah khayalan seorang Yoon Jeongwoo yang ingin menjadikan alien sebagai temannya. Ada ada saja.

Kembali lagi dengan Asahi. Sebelum masuk ia mengetuk pintu dengan pelan sebelum masuk ke kamar sang anak.

Asahi masuk dan melihat kondisi kamar yang masih sangat rapi. Mainan mainan pun juga masih tersusun rapi di tempatnya.

Netra nya berpindah menatap ke arah tempat tidur sang anak. Dan ya, ia melihat Jeongwoo yang tertidur dengan selimut yang menyelimuti tubuh mungilnya. Dan, wajah yang sedikit pucat? Apakah anaknya sakit?

"Jeje?" Asahi berjalan mendatangi sang anak.

Membuka selimutnya dan menyentuh lengan gemuk sang anak. Saat menyentuh lengan Jeongwoo, rasanya sedikit hangat. Masih tidak yakin ia mencoba menyentuh kening sang anak, dan sama saja.

"Astaga!?" ucapannya terkejut.

Merasa terganggu, Jeongwoo pun membuka mata wolfnya dan melihat bundanya yang sudah berada di hadapannya.

"Hmm? Bundaa?" Ucapnya dengan nada yang lirih dan sedikit bergetar.

"Hiks bundaa" Jeongwoo menangis.

"Eh? Loh? Kok nangis? jangan nangis sayang, Jeje kenapa heum? Jeje sakit?"

"Hiks gendongg huhuu" mendengar itu langsung saja Asahi mengangkat Sanga anak dan menggendongnya.

"Ugh. Jeje kenapa sayang? Badannya kok panas ini"

"Cakitt huhuu hiks. Jeje pucing bundaa"

"Iyaa cup cup cup. Jangan nangis lagi ya? Bunda telpon ayah dulu"

"Heumm"

Asahi mengambil handphonenya yang terletak di saku celana piyamanya. Mencari nomor sang suami dan mulai menelponnya.

tutt
tutt
tutt

'halo sa? Kenapa?'

"Jae, bisa pulang sekarang gak?"

'iya ini bentar lagi mau pulang. Emang kenapa?'

"Cepet ya jae? Ini Jeje lagi sakit. Badannya panas banget"

'hah? Jeje sakit? Oke aku pulang sekarang'

"Iyaa, hati hati ya. Oh iya, belikan obat pereda demam sekalian ya? Buat redain panas nya. Mau berobat sekarang, lagi hujan"

BUNDA ASA || [ jaesahi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang