26. ngidam

504 49 1
                                    

Yang namanya orang hamil itu pasti ada masa mengidamnya bukan? Apa saja yang diinginkan harus dituruti.

Entah itu mengidamkan makanan, ingin berbelanja ini itu, jalan-jalan, dan masih banyak lagi. Dan kadang mengidamnya itu juga aneh-aneh. Sangat di luar nurul. Ralat, di luar nalar.

Seperti sekarang ini, seorang namja manis pemilik dimple di kedua pipinya sedang berkutat di dapur entah sedang melakukan apa.

Jaehyuk yang tak sengaja melewati dapur mencium bau cabai yang begitu menyengat di hidung. Ia mengintip lewat pintu dapur dan melihat Asahi sedang berkutat dengan alat masaknya. Jaehyuk pun mendatangi istri manisnya itu.

Kanjut, kaget dan terkejutnya dia melihat Asahi memasak tteokppoki dengan kuah semerah darah dan bau cabainya yang menyengat.

"Sa? Itu kamu yakin mau makan tteokppoki nya? Ga pedes? Kasian nanti dedek nya kena diare di dalem sini" ucapnya sembari mengelus perut Asahi yang sudah mulai terlihat buncit. Kini usia kandungannya masuk bulan ke-4.

Asahi menoleh pada suami tampannya itu.

"Hm? Engga. Lagian ini bukan aku kok yang makan"

"Lah terus? Siapa dong?"

"Kamu lah! Ya kali aku sama Jeongwoo"

Terkejut lah si Jaehyuk. Untung dia tidak memiliki riwayat penyakit jantung. Kalau punya, mungkin dia sudah meninggal di tempat sekarang.

"A-aku?" Ucapnya tak percaya sambil menunjuk dirinya sendiri.

"Heum!"

"Aku tuh lagi pengen masak yang pedes-pedes. Jadilah aku bikin ini"

'masak makanan pedes boleh. Tapi ya ga gini juga anjir! Bisa masuk UGD gue' suara hati Jaehyuk.

"g-gamau ah! Mencret nanti aku"

Tak lama setelah Jaehyuk berucap seperti itu, ia melihat raut wajah Asahi yang berubah sedih. Matanya mulai berkaca-kaca dan bibirnya yang melengkung ke bawah.

"Hiks... huaaaa padahal aku udah capek-capek bikin ini hikss"

"Huhuuu Jaehyuk jahat! bau! jelek! kaya monyet! Nanti malam tidur di depan tv aja kalo gitu! Asa gamau bobo sama jae! Hiks, mau bobo sama Jeje aja!!"

Lihat. Kalau sudah begini, Jaehyuk tidak bisa menolak lagi.

"E-eh jangan dong. Nanti aku meluk siapa kalo bobo di luar?"

"Ada angin. Peluk aja angin! Hiks"

"Tenapa tenapa? Jeje dengal ada cuala olang nangisc"

Tiba-tiba tidak ada angin tidak ada hujan, si bocah gembrot datang dengan wajah yang putih di penuhi bedak bayi. Sudah terlihat seperti tuyul.

Mata Jeongwoo melirik pada sang bunda yang terlihat seperti sedang menangis?

"Bunda nangisc?" Matanya pun berganti menatap tajam sang ayah.

"Ayah apain bunda na Jeje??!!!"

"Apasih?! Ayah ga apa apain bunda kok"

"Telusc? Tenapa bunda nangisc" ucapnya masih menatap tajam sang ayah.

"Moodnya bunda lagi ga baik aja, makanya nangis" ucapnya bohong.

"Udah kamu main aja sana!"

"Nih ayah kasih duit, buat beli jajan sama temen mu" Jaehyuk memberi selembar uang pada Jeongwoo.

"Waaa timakacii ayah! Jeje main dulu ya? Papayyy"

"Hm, dah sana shuhh shuhh!"

Jeongwoo pun pergi berlari meninggalkan kedua orang tuanya itu.

BUNDA ASA || [ jaesahi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang