24. hadiah untuk ayah

466 49 2
                                    

Pagi hari pukul 07.00 di rumah keluarga Yoon, Asahi sedang berkutat di dapur mempersiapkan sarapan pagi untuk Jaehyuk yang akan berangkat bekerja. Ia sudah bangun pagi sekali sebelum suami dan anaknya bangun.

Dengan telaten ia menyusun piring-piring berisikan makanan ke atas meja dengan rapih. Selesai menyusun makanannya, ia kembali lagi ke pantry untuk merapihkan tempat memasaknya, memindahkan alat-alat yang tadi ia gunakan memasak untuk di cuci lalu menaruhnya di rak khusus.

Tak lama Jaehyuk pun datang dengan tangannya yang sibuk membenahi dasi yang tergantung di lehernya.

"Asaa tolong pasangin dasinya~" ucapnya berjalan mendekati Asahi.

"Ih, udah bapak-bapak juga masa ga bisa masang dasi?"

"Hehe susah, udah beberapa kali aku liat tutor di yutub tetep ga bisa" ucapnya dengan cengiran menjengkelkan di wajahnya.

"Heleh. Nih, coba di perhatiin aku pas masang dasinya"

Jaehyuk mencoba menunduk untuk melihat cara Asahi yang sedang memasangkan dasi di lehernya. Tapi tidak bisa, ia malah melihat wajah Asahi yang sangat manis dan bersinar.

Merasa aneh, Asahi mendongak ke atas dan ia melihat Jaehyuk yang sedang menatapnya sambil tersenyum tidak jelas. Ia pun mencubit perut Jaehyuk dan sang empu mengaduh kesakitan.

"Aduh! Kok di cubit?!"

"Makanya di perhatiin! Jangan malah ngeliatin muka aku"

"Manis hehe, mayan kan? Asupan di pagi hari dengan melihat wajah manis kamu" ucap Jaehyuk sambil mengedipkan sebelah matanya.

Plak!

"Adohh! Kok di tabok seh?!"

"Ya kamu, bikin kesel. Dasinya dah selesai, sekarang sarapan nanti telat"

"Oke maniskuhh~"  kali ini Jaehyuk mencolek dagu si manisnya.

"Ih Jaehyuk!"

Jaehyuk berlari pelan menghindari amukan istrinya sambil tertawa, lalu mendudukkan dirinya di kursi meja makan.

"Jeongwoo mana sa?"

"Lagi mandi, paling bentar lagi turun" ucap Asahi dan mendudukkan dirinya di kursi dekat dimana Jaehyuk duduk.

"BUNDAAAAA" terdengar suara teriakan kencang dari Jeongwoo yang berlari menuju meja makan.

"Tuh kan" Asahi.

Jeongwoo baru saja selesai mandi. Anak itu jika sedang mandi memang sangat lama karena bermain air dan sabun-sabun miliknya sampai habis. Memakai pakaian kaos berwarna biru bergambar tayo yang sudah terlihat kekecilan di tubuhnya yang gemuk, dan juga memakai celana panjang berwarna senada. Asahi tidak memperbolehkan Jeongwoo memakai celana pendek ketika bermain di luar rumah karena ketika nanti Jeongwoo terjatuh lututnya tidak akan terluka jika memakai celana panjang.

Dengan wajahnya yang cemong akibat bedak dan tidak lupa mainan bulat bertali berwarna ungu yang ia bawa, itu lato-lato yang dimintanya seminggu yang lalu.

"Bunda Jeje cudah halum, Jeje main ya?"

Asahi menoleh kearah samping dimana anaknya berada.

"Ya ampun, ini kamu make bedak berapa botol je? Mukamu putih semua gini" ucapnya dan meratakan bedak yang berantakan di wajah anaknya. Jaehyuk yang sedari tadi memperhatikan hanya geleng-geleng. Lalu matanya jatuh pada baju yang di pakai oleh Jeongwoo.

"Itu juga, baju udah kecil masih aja di pake. Liat tuh perutnya ngintip"

Mendengar ucapan ayahnya, lantas Jeongwoo langsung melihat bajunya dan benar, perutnya mengintip. Dan Jeongwoo langsung menutupi nya dengan tangan kecil miliknya.

BUNDA ASA || [ jaesahi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang