28. kukis

210 18 0
                                    

Seorang laki-laki manis dengan perut buncitnya tengah sibuk berkutat di dapur sedang mencuci piring-piring kotor bekas sarapan pagi.

Pagi-pagi sekali ibu muda yang sebentar lagi memiliki dua orang anak itu sudah sibuk di dapur, bahkan piyama yang ia gunakan untuk tidur tadi malam masih ia kenakan.

Selesai dengan urusan dapur, Asahi beralih ke ruang tengah untuk membersihkan dan merapikan tempat-tempat yang menurutnya perlu untuk di bersihkan.

Setelah selesai, ia pergi kembali ke dapur untuk mengambil air minum beserta camilan di dalam kulkas, kemudian ia bawa ke ruang tengah untuk di nikmati sambil menonton film, sesekali juga ia memijit kakinya yang mulai keram. Asahi merasa kehamilan yang sekarang dengan sebelumnya berbeda. Di kehamilan yang sekarang, ia mudah merasa lelah, sedikit sesak, hingga bernafas saja sulit.

Asahi sedang sendiri di rumah. Jaehyuk dan Jeongwoo sudah pergi jalan sejak tadi, sementara Asahi tinggal di rumah menolak untuk ikut dengan alasan ia lelah.

Setelah camilannya habis, Asahi yang merasa bosan memilih untuk keluar rumah. Keluar tanpa alas kaki karena ia ingin berjalan di atas batu kerikil di halaman depan rumahnya. Karena ibu mertuanya pernah mengatakan jika berjalan bolak balik di atas batu kerikil bisa mengurangi bengkak pada kaki saat mengandung. Katanya sih gitu.

Di rasa cukup, Asahi memilih berjalan keluar dari halaman rumahnya. Dan di sana Asahi melihat Mashiho sedang menggendong ji-hye. Mungkin sedang berjemur? Karena memang matahari pagi banyak sekali manfaatnya untuk bayi.

"Cio, lagi jemur ya?"

"Eh asa, iya nih lagi jemur. Mumpung sinar matahari nya banyak. Kamu sendiri ngapain? Keluar ga pake sandal gitu"

"Sengaja sih, bira injak-injak kerikil. Kaki ku bengkak soalnya. Nih, liat"

"Oiya, Haruto mana? Biasanya udah sibuk dia pagi-pagi neriakin Jeongwoo"

"Oalaa. Si haru masih ngorok sama bapaknya di kamar, lagi manja dia sama kak Junkyu. Anu sa, perut kamu gede banget tauu, ga kaya pas hamil Jeongwoo dulu. Pas hamil Jeongwoo juga gede sih, tapi ga segede ini perut kamu. Kembar ya, dedenya?"

"Enggaaa, orang waktu USG dedenya cuma satu. Cuma kata dokter, bayinya emang gendut. Makanya perut aku gede, kaya hamil bayi kembar"

"pantesan. Ih, ga sabar deh liat dedenya. Pasti endut banget"

"Hahaha, sabar, satu bulan lagi kok"

Tin tin

Terdengar suara klakson mobil dan itu berasal dari mobil Jaehyuk yang baru saja pulang, masuk ke halaman rumah.

"Nah dah pulang tuh. Cio, asa pulang dulu ya"

"Iya sa, aku sama adek juga mau udahan jemur nya"

"Babayy"

Setelahnya, Asahi berjalan kembali masuk ke rumah.

"Bundaaa!" Teriak Jeongwoo yang baru saja keluar dari mobil. Berlari mendatangi Asahi yang muncul dari pintu pagar rumahnya.

"Bunda"

"Hm??"

"Cuba liat, Jeje bawa apa"

"Lho? Guguknya siapa ini??"

"Itu tadi dia minta beli pas di mall sa. Kebetulan ada pameran anjing di sana, jadi mampir deh liat-liat, terus Jeje minta beli salah satu anjingnya. Katanya buat temannya wuwu di rumah, gitu"

"Heum! Kacian wuwu na nda punya teman, jadi Jeje kacih teman buat wuwu deh" Ucap Jeongwoo dengan wajah sok imutnya.

"Tapi kan wuwu kucing jee, nanti kalo berantem gimana?"

BUNDA ASA || [ jaesahi ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang