O3

61 15 6
                                    

“Ck Taehyun kenapa nggak ada kabar sama sekali sih?!” teriak Soobin frustasi.

“Kita datengin rumahnya aja gimana? Udah dua hari loh ini.” Usul Yeonjun yang disetujui yang lainnya.

Ya, sudah dua hari setelah kejadian malam itu Taehyun tidak ada kabar. Bahkan guru dan teman-temannya heran kenapa Taehyun sampai berani membolos. Karena dirinya dikenal sebagai murid rajin dan pintar.

“padahal Taehyun tuh anti banget sama yang namanya bolos-bolosan. Bahkan dia sakit pun tetep bela-belain dateng ke sekolah.” Kata Hueningkai sambil menyandarkan dagunya ke meja.

“Ada yang dapet chat atau telepon nggak dari dia dua hari lalu?”

Boemgyu mengacungkan tangannya. “Gue ada, dia telepon gue jam dua belas malem waktu gue angkat dia cuma bilang kepencet. Yaudah lah gue lanjut tidur.”

“Fix nanti pulang sekolah kita harus ke rumah Taehyun.” Ucap Soobin final.










































“Lo ketuk sana!”

“Ish kok gue? Ya elo lah, yang ngajak ke sini kan elo!”

Soobin dan Yeonjun dorong-dorongan karena keduanya tidak mau mengetuk pintu.

Cklek!

“Nggak di kunci kok. Ayo masuk aja, orang tuanya kan lagi kerja di luar.” Ucap Beomgyu mengawali.

“Luar negeri?” Tanya Hueningkai sambil mengamati setiap isi rumah.

“Iya, Hongkong.” Jawab Beomgyu. Hueningkai hanya mengangguk polos. Padahal mah dia lagi dibohongi.

“Taehyun~ main yukk~” Suara Beomgyu menggema ke seisi ruangan.

“Ini kamarnya bukan sih?” Tanya Soobin sambil menunjuk pintu dengan stiker kucing.

“Iya bener.” Jawab Hueningkai sambil mengusap hidungnya yang gatal. Yang dilihat oleh Yeonjun.

"Anjir beleran ya lo?"

"Ssttt!"

Kemudian Soobin membuka pintu itu. Didalam tampak gelap dan dingin, seperti Taehyun tidak berada di sana sudah lama.

Karena hawanya tidak enak, Hueningkai membuka tirai dan jendela agar cahaya masuk ke dalam.

Hal pertama yang menjadi pusat perhatian mereka adalah cermin antik yang terpajang di dinding.

Kemudian Yeonjun mengusap ukiran cermin itu dengan perlahan. “Oh jadi ini cermin yang diceritain Taehyun waktu itu? Bagus juga sih.” Katanya sambil mengangguk-angguk.

“Mirror selfie dulu achh.” Kata Beomgyu sambil mengeluarkan handphone dari dalam sakunya.

“Eh, ini ada tulisan apa nih?” Hueningkai menunjuk tulisan yang tempo lalu dibaca oleh Taehyun.

“Woi, fokus dong! Kita disini kan mau nyari Taehyun.” Kata Soobin karena teman-temannya itu malah fokus pada cermin tersebut.

“Bentar bang, ini pasti ada artinya.” Kata Hueningkai sambil mem-foto tulisan tersebut. Siapa tahu bisa dia cari tahu dirumah.

Soobin mengelilingi kamar Taehyun berharap ada petunjuk kemana Taehyun pergi. Kemudian atensinya teralihkan pada buku yang ada di lantai dengan halaman terbuka.

“Kenali perbedaan doppelganger— kenapa ditaruh dibawah deh?” Soobin membolak balikkan buku itu kemudian menyimpannya ke dalam tas.

































Fyuuuuhhh~

Bulu kuduk Hueningkai berdiri karena hembusan angin yang masuk dari jendela. “Guys, balik aja yuk. Udah mendung bentar lagi kayaknya hujan deh.” Katanya sambil menutup jendela dan menyalakan lampu kamar Taehyun.

"Lah terus Taehyunnya nggak jadi dicari?" Tanya Yeonjun menatap mereka.

"Halah!" Soobin menoyor kepala Yeonjun. "Lo aja malah sibuk sama itu kaca."

"Ya ampun guys, bentar dong. Yaelahh." Dengan terpaksa Beomgyu menyusul mereka.


























🟥🟥🟥





Kalian masih inget kan yang dibaca Taehyun?






Doppelganger | TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang