O5

62 16 0
                                    

Cklek!

Taehyun membuka matanya silau. Ruangan gelap dan pengap itu dibuka, seseorang masuk sambil membawa nampan di tangannya.

Sosok dengan rambut blonde itu berjongkok, menyamakan pandangannya dengan Taehyun dan meletakkan nampannya.

“Nih makan, gue tau lo laper kan? Masih baik gue kasih makan.” Dia kemudian membuka tali yang mengikat tangan Taehyun.

Melihat ada kesempatan, Taehyun segera memukul orang itu. Oh, atau mungkin kembarannya itu.

Taehyun palsu itu sempat terhuyung ke belakang karena tindakan tiba-tiba Taehyun yang asli. Namun ia sama sekali tidak terpancing.

“Mati lo!”


Bugh!

Bugh!

Bugh!


Taehyun yang asli memukul Taehyun palsu bertubi-tubi.

“Hah… hah… hah…” nafas Taehyun naik turun karena kekurangan tenaga. Namun pukulan itu masih bisa membuat pipi Taehyun palsu membiru.

“Udah gitu doang?” Taehyun palsu menatap remeh kearah dirinya yang asli.

Bugh!

Satu pukulan itu berhasil membuat Taehyun asli merasakan pusing yang luar biasa.

Bugh!

Bugh!

Taehyun palsu itu memukul dan menendang Taehyun asli yang saat ini telungkup untuk melindungi kepalanya. Bahaya kalau bagian vitalnya itu terkena pukulan, bisa-bisa dia tiada tanpa ada orang yang mengetahuinya.

“Udah hah? Kenapa nggak ngelawan? Takut? Cupu lo! Sini pukul lagi! Dasar lemah! Masih untung ya lo gue kasih makan.” Taehyun palsu itu mendekat ke arah Taehyun asli dan memegangi dagunya, membuat dirinya yang asli itu menatap kearahnya.

“Gue bisa aja biarin lo mati kelaparan, bahkan gue habisin sekarang juga pun bisa. Tapi sekarang bukan saatnya. Jadi lo nggak bisa apa-apa sampai saat itu tiba hahaha gue jadi nggak sabar.”

“Itu cuma alibi lo karena takut  buat bunuh gue.” Kata Taehyun dengan suara lemah. Matanya dengan tajam terus memandang orang didepannya dengan penuh amarah.

“Haha bunuh lo itu hal termudah yang bisa gue lakuin. Cuma gue harus nunggu sampai gerhana bulan dateng biar gue bisa milikin kehidupan lo seutuhnya.”

“Kenapa harus nunggu gerhana bulan?”

“Ya emang ritualnya gitu bodoh! Jadi, nanti gue nggak akan bisa masuk ke dalam cermin sialan itu lagi.” Katanya sambil berjalan keluar.

“Lima menit lagi gue balik, cepet makan atau nunggu gue kasih makanan selanjutnya. Itupun kalo gue inget hahaha.”

Cklek!

Taehyun menatap makanan yang ada di depannya. Malas rasanya makan, ia sudah tidak ada napsu lagi. Dia ingin mati mengering disini daripada hidup dalam rasa sakit seperti ini.

“Tapi kalo gue mati, temen-temen sama keluarga gue bakal berdampingan sama setan licik itu. Gue nggak mau mereka kenapa-napa.”

Matanya memandang sekeliling. "Gue harus cari kertas."

Kemudian ia mengambil nampan itu dan memakannya dengan cepat. Ia harus berjuang sampai titik darah penghabisan.

Setidaknya kalau ia mati, ia sudah melakukan yang terbaik.














🟥🟥🟥



Hdhh bingung

Doppelganger | TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang