11

54 10 5
                                    

Yeonjun memegangi dadanya yang dag dig dug ser. Ia memegang saku celananya yang disana terdapat pisau lipat, untuk jaga-jaga.

Mereka berempat kini sudah sampai di depan rumah Taehyun. Dari luar, rumah itu tampak gelap dan menakutkan.

“Udah jam delapan, bulannya gerhana jam berapa Gyu?” Tanya Soobin sehabis mengecek jam di handphonenya.

“Jam sepuluh bang.”

“Oke guys tenang, anggap aja kita lagi mau mergokin maling tapi versi elit dikit. Satu lawan empat, bisalah.” Ucap Hueningkai menenangkan teman-temannya. Ia pun juga merasa grogi dan takut.

Yeonjun menghembuskan nafasnya mencoba tenang. “Oke, kita coba masuk ke dalem dulu. Cek seluruh tempat terus masuk ke kamar Taehyun buat ambil cerminnya. Apapun keadaannya kita harus bisa mecahin itu cermin.”

Setelah dicari tahu oleh Soobin, buku itu menjelaskan cara menyingkirkan doppelganger dengan menangkap doppelganger itu dan membacakan beberapa mantra kemudian menghancurkan perantaranya.

Walaupun kesempatannya hanya ada 1% untuk berhasil.

“Gue bakal jadi detektif beneran kalo sampe si kw itu ketangkep.”

Cklek!

Yeonjun melongo karena pintu utama tidak dikunci. Itu membuatnya semakin curiga. Yeonjun kemudian mengisyaratkan mereka untuk masuk setelah dirinya.

Mereka memandang sekitar. Banyak lilin merah ditata di setiap sudut ruangan membuat kesan semakin mencekam.

“Gue sama Hueningkai ngecek kamar, kalian berdua ngecek tempat lain. Nanti kumpul disini lagi kalo udah.” Ucap Yeonjun setengah berbisik.

Mereka mengangguk serentak. Kemudian Yeonjun dan Hueningkai berjalan menuju kamar Taehyun.

Sebisa mungkin tidak meninggalkan suara agar tidak berisik. Sangat gawat kalau Taehyun mendengar pergerakan mereka sementara mereka tidak mengetahui posisi Taehyun sekarang dimana.


























Mereka sudah sampai di depan pintu kamar dan kemudian mendengar suatu suara samar-samar dari dalam.

“Kamu yakin ini bakal berhasil?”

“Iya dong, sayang. Aku udah nggak sabar buat hidup disini seutuhnya. Taehyun itu sempurna, dan fenomena gerhana bulan ini cuma sekali. Jadi aku yakin banget.”

Suaranya terdengar seperti laki-laki dan perempuan. Yang laki-laki Hueningkai yakin sekali kalau itu Taehyun, tapi yang perempuan?

Lamunannya tersadar oleh tepukan di pundaknya, dilihatnya Yeonjun yang meng-kode dirinya untuk pergi dari sana.

“Kita kabarin yang lain.”





















“Bang bang, liat deh.” Beomgyu menepuk pundak Soobin dengan brutal. Dia sangat terkejut ketika melihat halaman belakang terpampang hal yang tidak wajar.

Disana, terdapat cermin yang dilingkari lilin dengan seseorang yang tampak pucat terduduk diikat di depannya.

“Taehyun?! Ayo Gyu kita tolong Taehyun!”

Soobin hendak menghampiri Taehyun sebelum Beomgyu menghadang langkahnya. “Gimana kalo itu dia versi kw?”

“Ck, yang kw kan rambutnya ubanan. Liat noh, dia item lusuh gitu kok. Ori itu. Udahlah kita tolong dulu.” Ucapnya dengan tidak sabar.

Soobin dan Beomgyu akhirnya mendekati Taehyun yang tampak tidak sadarkan diri. Mereka melepas ikatan tangan Taehyun dan menggotong Taehyun menyingkir dari sana.

Doppelganger | TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang