2. NCTXT

179 26 0
                                    

2. tarawih

*

*

*

Tok tok tok

"Assalamualaikum, abanggg,"

Jeno yang sedang memakai peci di undakan terakhir tangga mendengus, bocil kematian itu datang lagi.

"Bukain Jen," suruh Yeonjun, alhasil Jeno harus menurut.

Jeno dengan malas membuka pintu rumah dan mendapati bocah yang lagi pake mukena pink nyengir lepas ke arahnya.

Dia... Eunchae, bocil kesayangan Renjun sama Soobin. Kalau Jeno? cuih! bocil tersebut selalu menjailinya.

"Eh Abang Jen, tumben," tatapan mengejek Eunchae di keluarin pas ngeliat Jeno pake baju koko sama peci.

"Dih,"

Eunchae langsung nyelonong masuk, kebiasaan emang.

"Omoo, aura apa ini, sangat kuattt," Eunchae menutup matanya dramatis ketika melihat seluruh anggota nctxt memakai koko dan peci.

"Gimana?" Soobin nanya sambil naik turunin alisnya.

Eunchae ngacungin jempol, "mantap!"

"Ngapain lo?" tanya Chenle sambil ngancingin bajunya.

"Bang Mark tarawih pake motor gak? aku mau nebeng," santai Eunchae.

"Jalan kaki aja dek, kan deket," ucap Mark.

"Yahh kirain Abang pake motor, yaudah aku berangkat sama kakak-kakak aja," Eunchae langsung lari keluar, takut di tinggal anggota le sserafim yang lain.

Mark cuman geleng-geleng kepalanya dan ngambil kunci pintu buat dia kunci nanti dari luar.

Rumah nctxt bertetanggaan dengan rumah Le sserafim dan WayV.

"Ayo-ayo, ntar gak kebagian tempat. Jaemin udah woi, udah ganteng," Renjun ngusap dadanya sabar karena Jaemin yang dari tadi terus benerin pecinya di depan cermin. Seleb memang suka begitu ya.

  
  
 
 

Sesampai di masjid mereka langsung masuk, karena udah wudhu tadi di rumah. Tetua line berdiri di shaf paling depan, dan bungsu line berdiri di barisan belakang.

"Stt, oi! Jaemin, suttt, sini," Jaemin langsung balikin badannya karena dirasa ada yang manggil.

Ternyata itu Jihoon sana Junkyu, mereka ngajak Jaemin berdiri di barisan belakang.

"Tengah aja," ujar Jaemin.

"Belakang lah, delapan raka'at langsung turun," ucap Jihoon.

Jaemin ngulum bibirnya bingung. Melirik Renjun terus ngelirik ke arah Jihoon, Junkyu lagi kemudian geleng-geleng. "Takut di geprek bang Renjun."

Jihoon sama Junkyu sama-sama diem, kemudian dua-duanya beranjak dan berdiri di samping Jaemin.

Jaemin langsung senyum lebar, "gitu dong!"


Sedangkan para bocah-bocah line lagi pada ribut di belakang. Tarawih lima menit lagi di mulai, tapi ini bocah-bocah masih pada heboh benerin sarungnya Hueningkai yang melorot.

"Lagian sok-sok an make sarung, kan udah di bilangin bang Yeonjun tadi pake celana aja," ucap Chenle yang heran dengan tingkah adeknya.

"Mau tes make sarung, gak tau bakalan seribet ini," dengus Hueningkai.

Jisung cuman liatin aja, untung tadi dia pake celana.

Beomgyu? bocah itu udah muter-muter seluruh masjid. Karena memang bestie Beomgyu ada dimana-mana.

Juga ada Taehyun yang dari tadi milih diam dan bantuin Hueningkai masangin sarungnya.

"Pas? ketat gak?" tanya Taehyun.

"Udah pas, arigatou Tyun-kun,"

Taehyun cuman geleng-geleng kepala dan milih berdiri tegap karena tarawih mau di mulai.

  

 

Beomgyu milih berdiri di barisan belakang, berdiri di samping Jisung. Ada Haechan juga, katanya Haechan gak mau beridiri di barisan depan, mau di belakang aja. Sempet di plototin sama Renjun tadi, tapi dia langsung kabur. Jadinya Haechan berdiri di samping kiri Beomgyu.



"Shiroothollaziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhooolliin."

"Aamiin."

"Bismillahirrahmanirrahim,'

"Alif Lam Mim,"

 

Bahu Beomgyu di senggol Haechan, Beomgyu langsung ngelirik sambil naikin alisnya bingung.

"Al Baqarah njir, panjang bet," bisik Haechan.

Beomgyu masih pura-pura khusyuk, padahal mah udah gak lagi.

"Gas turun, kita sembunyi di parkiran," godaan Haechan langsung bikin Beomgyu tergiur.

"Ketauan abang-abang ntar berabe," Beomgyu balas berbisik.

"Diem-diem aja, malam besok kita shalat full," ujar Haechan

"Yaudah lo turun duluan,"

"barengan,"

"oke."

Langkah Beomgyu terhenti karena ada yang megang lengannya.

Beomgyu natap ke samping kanan. Jisung, dia yang megang lengan Beomgyu.

"Ke kamar mandi," bisik Beomgyu ke telinga Jisung.

Jisung masih diem dan tetap megang lengan Beomgyu. Tangan kanan Jisung masih lipat di depan dadanya dan bocah tersebut terlihat masih mengikuti shalatnya.

Beomgyu ngelirik Haechan meminta bantuan.

Haechan ngangkat bahunya bingung, "bilang apa kek,"

Beomgyu kembali natap Jisung, ngehela nafas dan berbisik ke Jisung, "Mau cabut, ke parkiran masjid di belakang, mau ikut?"

Beomgyu udah jujur dan Jisung juga masih diem.

Tapi tiba-tiba Jisung ngelepas tangan Beomgyu dan langsung batalin shalatnya, "ikut."

"Oke, gas!"



*****

 
jangan di tiru ya kelakuan mereka 😭😭🙏
otak Haechan sama Beomgyu memang udah pada ilang semenjak mereka di pertemukan 😊

marhaban ya ramadhan semuanyaaaa

ramadhan with NCTXT 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang