3. hukuman
*
*
*
Haechan, Beomgyu, sama Jisung cuman bisa nunduk sambil duduk di sofa.Sementara Yeonjun, Renjun, sama Mark berdiri di depan mereka bertiga.
Renjun berkacak pinggang, "ohh gini ya ternyata, sia-sia dong ucapan gue sebelum ke masjid tadi?"
"Gue pikir Hueningkai atau Chenle yang bakal berulah, ternyata mereka yang shalat sampe habis. Malah kalian bertiga yang ngulah," tambah Renjun marah.
Yang lain cuman nyimak sambil makan keripik.
Emang kesenangan sendiri ngeliat duo Tom and Jerry di marahin. Aneh juga sih sebenarnya, Jisung kok bisa-bisanya ngikut sama si Tom and Jerry.
Taehyun yang tiduran di paha Jeno cuman bisa senyum, senyum mengejek lebih tepatnya.
"Siapa yang lapor, bang?" tanya Beomgyu.
"Gak perlu tau siapa yang lapor! kelakuan lo pada emang udah parah banget," ucap Yeonjun.
Mereka bertiga yang memang dari tadi udah minta maaf cuman bisa nunduk.
"Ide siapa? siapa yang ngajak duluan?" tanya Mark sambil bersedekap dada.
Jantung Haechan udah dugun-dugun saking takutnya. Karena kan Haechab yang mengajak Beomgyu duluan. Ia takut hukuman yang di kasih Mark bakalan berat.
Jisung langsung nunjuk Beomgyu, "aku di ajak Abang Gyu,"
"Woi?!" Beomgyu natap Jisung gak percaya.
"Beomgyu?" Mark manggil Beomgyu.
"Iya, bang," Beomgyu nunduk.
"Lo juga yang ngajak Haechan?" tanya Mark.
Beomgyu diem, gak bisa jawab. Gak mungkin dia bilang kalau dia di ajak Haechan, takut Haechan di hukum.
Walaupun mereka berantem hampir setiap saat, Beomgyu tetep sayang kok sama Haechan. Gini-gini Beomgyu orangnya setia. Bukan ke Haechan aja, ke semua orang dia juga bakal gitu.
"Bukan bang, itu ide kita berdua."
"Oke, bawa sini ponsel kalian, abang sita dulu," Mark julurin tangannya.
"Jangan HP lah bang," melas Haechan.
Mark geleng-geleng, "bawa sini,"
"Sebelum mereka shalat tarawih penuh malam besok, jangan kasih dulu hp nya," tambah Yeonjun dan milih duduk di samping Jaemin yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya.
Haechan sama Beomgyu langsung nyerahin ponsel mereka.
"Punya kamu?" Mark mengadah di depan Jisung.
"Aku juga?" tanya Jisung.
"Iyalah, kamu juga ikutan tadi,"
Jisung pun ikutan nyerahin ponselnya dengan lemas. Jisung tanpa game pou bisa apa.
"Siapa yang lapor tai?" tanya Beomgyu sepeninggalan Yeonjun, Renjun, sama Mark.
"Napa liatin gue," sinis Chenle. Pasalnya Beomgyu natap dirinya seolah-olah sedang menuduh dirinya.
"Kenapa marah? seharusnya bagus kan kelakuan kotor kalian itu ketauan," Taehyun ikutan bicara.
"Ya... ya bukan git—"
"Aku yang ngadu,"
Hueningkai turun dari tangga sambil ngemut es kiko kesukaannya.
Haechan, Beomgyu, sama Jisung langsung terdiam pas tau kalau Hueningkai yang ngadu.
Gak bisa di beri pelajaran, bocah tersebut kan kesayangan dirumah ini.
"Good," Jaemin mengacak rambut Hueningkai ketika bocah tersebut duduk di sampingnya.
Jisung mendengus, abang-abang sekarang pasti akan men-capnya sebagai bocah nakal. Padahal tadi Jisung kan cuman khilaf. Ia gak akan ngulanginnya lagi kok
"Gara-gara kalian!" Jisung bangkit dari sofa langsung menuju ke arah kamarnya.
"Idih? lo sendiri yang mau ikutan!" balas Beomgyu.
"Udah, udah. Masuk kamar sekarang, tidur, jangan sampai telat bangun sahur," ucap Jeno sambil bangkit dari duduknya di ikuti sama Taehyun.
Yang lainnya mulai masuk ke kamar masing-masing.
"Jangan lupa niat!" peringat Soobin.
"Iyaa!"
******
bandel sih, jadi di sita kan hp nya
KAMU SEDANG MEMBACA
ramadhan with NCTXT 2
Fanfic[2023] ramein ramadhan lo bareng ke randoman anak-anak txt sama nct dream. Haechan sama Beomgyu di satuin? Yeonjun, Renjun auto shalat taubat.