Not First Blood Definitely

344 68 65
                                    


 
 
Saling membubuhkan kecupan di pipi satu sama lain. Kasih sayang Yoona terhadap Irene masih belum berubah meski sudah resmi berpisah secara hukum dengan puteranya. Karena dilihat dari berbagai sisi memang puteranya yang salah hingga terjadilah perceraian yang dulunya sangat ia sayangkan.
 

“Mom.. sehat..?”. Sembari menarik kursi setelah dipersilahkan oleh Yoona.
 

Bersantai di taman belakang dengan hiasan berbagai jenis bunga yang tumbuh subur.
 

Perfectly fine. Anak perempuannya Mom bagaimana..?”.
 

Irene selalu mendapat perasaan hangat ketika bersua dengan wanita yang pernah menjadi mertuanya. Karena baginya, Yoona adalah wanita yang sangat baik dengan pelimpahan kasih sayang yang sempurna.
 

“Antara iya dan tidak..”.
 

Yoona mengangguk mengerti akan maksud tersirat yang disampaikan Irene. “Maafkan Sehun, hm..? Hingga sampai saat ini Mom tidak bisa mengendalikan kenakalannya..”.
 

Senyum pemakluman selalu Irene tuturkan karena bukanlah Yoona yang harus menghatur maaf namun Sehun yang harus bertekuk padanya.
 

“Mom setuju..?”. Bertanya tanpa sungkan sebab ia merasa sudah begitu sangat dekat dengan Yoona hingga tidak perlu sesuatu apapun yang dijaga, apalagi hal ini bersangkut pada masa depan Sehun.
 

“Mengenai Luhan..?”. Kemudian Yoona menyeduh teh hangat yang baru disajikan pelayan di rumahnya.
 

Irene pun melakukan hal yang sama. Suatu kebiasaan yang dulu selalu mereka lakukan.
 

“Hm.. Wanita itu memiliki latar belakang yang sangat berkebalikan dengan kita..”.
 

Menaruh cangkir teh pada alas datar. “Apapun pilihan Sehun, Mom pasti dukung..”.
 

“Aku paham bahwa Mom adalah Ibu yang supportif. Tapi kali ini bukankah Mom harus sedikit tegas..? Kali ini Sehun sangat ceroboh..”.
 

“Mom mengerti ketidak-sukaanmu, dan Mom minta maaf atas itu. Tapi di lain sisi Mom juga harus sangat berterima kasih pada Luhan, karena dia Sehun mengubah prinsip yang awalnya sangat tidak mau memiliki anak..”.
 

Mendengar itu timbul ketersinggungan yang besar di lubuk hati Irene. Namun ia pendam, tidak mau menunjukkannya secara jelas di depan Yoona.
 

“Itu terjadi karna kecelakaan. Sehun ceroboh karena berada dalam kondisi mabuk saat melakukannya dengan wanita itu..”.
 

“Mom tahu, Sehun menceritakan segalanya. Tapi bagaimana pun itu berawal, kenyataannya Sehun tampak bahagia dengan kehadiran janin yang dikandung Luhan..”. Yoona menyesap kembali tehnya, kemudian memberi tatap lembut pada wanita yang kini menatapnya terluka.
 

Yoona tahu bahwa Irene sangat mencintai putera semata wayangnya.
 

“Sehun menghubungi Mom selepas 3 hari meniduri Luhan. Dia mengatakan bahwa kemungkinan benihnya akan tumbuh di rahim wanita yang asalnya dari desa. Jujur saja Mom terkejut kala itu, tapi di saat yang sama Mom merasakan tidak ada nada penyesalan pada suara Sehun. Dia hanya mengatakan kemungkinan akan menikah dalam waktu dekat jika prediksinya benar dan meminta Mom untuk menyiapkan pernikahan..”.
 

Helaan nafas Irene memburu. Cemburu dan marah menjadi satu. Kenyataan yang membuat sakit adalah bahwa ide pernikahan datangnya dari Sehun, bukan jebakan Luhan seperti yang ia kira.
 

“Apa Sehun mencintai wanita itu..?”.
 

Yoona menyisir senyum lembutnya. “Mom tidak tahu pasti, tapi netra Sehun selalu berbinar tiap kali bersua dan berbicara dengan Luhan. Maaf jika apa yang Mom ucapkan menyakiti Irene, hm..?”.
 

Addicting Lies (HunHan KaiLu GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang