Addicting Lies

431 61 58
                                    


 
 
Segala rumpun yang terkumpul di ujung lidah Chanyeol tertahan tanpa bisa tertumpah ketika Sehun menarik bahu lelaki tersebut untuk segera keluar dari kursi kemudi.
 

Chanyeol bisa melihat bahwa teman sekaligus bosnya tersebut tengah berada dalam amarah yang besar setelah menerima panggilan dari seseorang.
 

“Atur ulang jadwalku dalam dua pekan ke depan..!”. Titah Sehun dengan suara yang tersampai sangat datar di telinga Chanyeol.
 

“Gi__ Hei Oh Sehun..!”. Protesannya tertelan kembali karna Sehun benar-benar menginjak penuh gas kendaraan.
 

Temannya itu benar-benar keluar dari pribadi yang selama puluhan tahun ia kenal. Sehun seperti dijungkir balikkan oleh Luhan. Chanyeol juga tidak mengerti bagaimana lelaki tersebut terkontrol oleh satu orang wanita, padahal sebelum bertemu Luhan, Sehun lah yang menjadi pengontrol banyak wanita. Bahkan isterinya sendiri pernah tergila-gila pada Sehun.
 

Di lain tempat, Sehun menyetir dalam kecepatan penuh. Jalanan menuju tempat kelahiran Luhan memang jarang kendaraan karena pedesaan. Berkali-kali ia memukul-mukul kemudi untuk melampiaskan amarah hanya karena mendengar nama Jongin.
 

Jadi, selama ini isterinya masih berhubungan dengan Jongin? Menggunakan ponsel yang berbeda? Pantas saja tidak ada track aneh apapun dari aplikasi pelacak yang ia pasang di ponsel isterinya secara diam-diam.
 

Luhan berselingkuh? Darinya?
 

“Sialan..!”. Memukul lagi kemudi bersama suara teriakannya yang keras.
 

Sehun benar-benar merasa dicurangi.
 

Suara ban mobilnya mendecit keras ketika kendaraan tiba tepat di depan rumah Jongin. Kilat mata amarahnya kian membara setelah melihat mobil isterinya terparkir tepat di depan mobilnya. Luhan benar-benar ada disini.
 

Bergegas keluar dari mobil dengan membanting pintu. Lalu melangkah lebar-lebar, menggedor pintu sangat keras. Karena tidak sabar, netra Sehun mencari sesuatu yang besar dan berat untuk membuka pintu secara paksa.
 

“LUHAN..!”. Teriaknya sangat keras saat kakinya berhasil memasuki rumah Jongin.
 

Rumah Jongin yang kecil membuatnya cepat menemukan Luhan disana, keluar dari kamar yang ia yakini berada Jongin di dalamnya.
 

“Kau..!”. Sehun langsung mencengkram pundak isterinya yang membuahkan ringisan dari belah bibir Luhan.
 

Jongin pun ikut keluar dari arah kamar yang sama. “Lepaskan Luhan..!”. Seru Jongin dengan netra matanya yang mengancam.
 

“Apa yang kau lakukan di rumah lelaki sialan ini..?”. Tanya Sehun dengan kalap. Hilang kendali.
 

Dan yang membuat Sehun semakin marah adalah raut tenang Luhan setelah ia memergokinya di rumah mantan suami. Tidak ada bias penyesalan yang hadir di netra rusa Luhan. Tatapan Luhan benar-benar sangat biasa, namun terbias sedikit rasa luka yang bersembunyi di antaranya.
 

“Jawab..!”. Paksa Sehun lagi dengan nafasnya yang menggebu. Ia bahkan memberi sedikit guncangan melalui cengkraman tangannya pada kedua pundak Luhan.
 

Sedangkan Jongin sudah tersungkur akibat dorongan kuat Sehun ketika lelaki itu hendak melepas cekalan tangan Sehun pada pundak Luhan.
 

“Seperti yang kau lihat, aku berada di rumah mantan suamiku..”.
 

“Luhan..!”. Teriak Sehun. Emosinya berluapan. Ingin sekali menampar sang isteri, tapi gerak tubuhnya seolah terkunci, memberi tahu untuk tidak mengasari wanita yang sudah mengambil seluruh hatinya tersebut.

Addicting Lies (HunHan KaiLu GS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang