Nuansa pernikahan Sehun dan Luhan beraroma sama dari tahun ke tahun. Cemburu berlebihan Sehun, sikap posesifnya, Luhan yang pergi diam-diam karena merasa terlalu dikekang, minta maaf dan saling memaafkan, saling menghujani perhatian satu sama lain. Dan tahun ini adalah tahun ke-10 pernikahan mereka. Yang artinya usia Haowen juga 10 tahun.
Luhan mengerang pasrah ketika ia mencapai pelepasan bersama sang suami yang melepaskan cairan cintanya begitu banyak di dalam. Bagian bawahnya ditekan sepenuhnya oleh milik sang suami, menuntaskan tetes yang tersisa. Sedangkan belah bibirnya dibuasi tanpa ampun. Erangan keduanya saling bersautan, melepas lalu terengah-engah untuk meraup udara untuk mengisi paru-paru mereka.
Berpelukan dengan posisi tumpang tindih, Sehun di atas dan Luhan yang terlentang pasrah. Dua kakinya mengalung di pinggang jantan suaminya. Sisa getarannya masih ada karena mendapat pelepasan yang hebat. Sehun sangat andal di ranjang, Luhan mengakui itu. Dan ia sangat menyukai sesi ranjang mereka.
“Sayang..”. Seru Sehun sembari menyesapi leher jenjang sang isteri. Menghirup aroma tubuh Luhan yang ia sukai.
“Hm..?”. Luhan memejamkan mata. Disesap dan dijilati tidak membuatnya bergairah karena berjam-jam tubuhnya sudah dibuasi oleh Sehun. Kelopak matanya memberat, butuh tidur untuk mengisi tenaga yang terkuras.
“Kau belum berencana melepas kontrasepsimu..?”.
“Belum..”.
“Kenapa..?”.
“Belum siap..”.
“Tidak ingin memberikan adik untuk Haowen..?”.
Padahal di masa lalu, Sehun lah yang sangat anti memiliki anak. Namun, hari ini ia adalah yang pertama menawarkan.
“Nanti saja, kapan-kapan, jika keseluruhan dari kita sudah siap..”.
Sehun menghentikan endusan hidungnya yang merasai aroma tubuh Luhan. Mengernyit tidak mengerti akan perkataan sang isteri.
“Kenapa..? Mau cerita..?”.
Masih dengan mata yang terpejam Luhan menggeleng. “Maksudku nanti kalau kita sudah siap..”.
Merapikan anak-anak rambut yang memberantaki wajah cantik isterinya, Sehun mengecup kedua kelopak Luhan yang masih memejam. “Aku sudah siap, sayang. Umur Haowen sudah 10 tahun, waktu yang tepat untuk dia memiliki adik..”.
Sehun tidak tahu apa ia salah melihat atau bagaimana, ia menangkap sekilas sungging bibir Luhan yang terlihat mengejek sesuatu entah apa. Mungkin hanya perasaannya saja.
“Aku ingin memiliki bayi perempuan..”. Celetuk Sehun lagi.
“Kenapa ingin perempuan..?”.
“Agar nanti bayi kita cantik seperti Ibunya..”.
“Aku tidak ingin..”.
“Kau tidak ingin..?”. Sehun merasa terheran lagi. Sehabis bercinta mereka memang terbiasa melakukan deep talk agak ringan, tapi baru kali ini ia merasa sedikit aneh dengan respon Luhan. “Tidak ingin apa..?”.
“Tidak ingin bayi perempuan..”. Lalu membuka kelopak mata, dan melihat wajah suaminya yang tampak segar meski terlihat mata kantuk. Sehun memang terlihat segar setelah mendapat pelepasan berkali-kali di dalam rahimnya.
“Kenapa..? Kau tidak suka..?”. Sehun masih benar-benar tidak mengerti. Padahal kala itu ia melihat Luhan sangat antusias mengurusi bayi perempuan yang baru lahir milik kerabat jauhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicting Lies (HunHan KaiLu GS)
Ficção GeralDiantara semua kebohongan yang aku punya, kau dan dia adalah yang paling aku suka Main Cast : Xi Luhan (GS) Oh Sehun Kim Jongin