Bagian 2| Berita Hots

11 1 0
                                    

Anak Sma Garuda School kini di gempar oleh berita  ketua Theodor yang kini berpacaran oleh Aina, siswi yang masuk di sekolah populer ini lewat jalur beasiswa, karena anak anak di sini adalah siswa siswi berduit dengan otak paspasan.

Vanessa yang mendengar berita itu hanya menaikka bahu acuh tak mengaggapi ocehan Zea sahabat Vanessa sedangkan Leo hanya menatap datar kearah Zea yang mengumpat tidak jelas.

"Gue aja yang suka Marvell nggak di tembak tembak..Arghhhh. " Ucap Zea dengan menendang lantai cukup emosi.

"Kenapa sih lo? " Tanya Vanessa.

"Udah kebelet di pacarin Marvell tapi nggak di pacar pacarin, ehhhh malah emosi sendiri lagi." jelas Leo membuat Vanessa mengangguk dan mengacak rambut sahabatnya yang sangat manja dan menggemaskan itu.

"Aduuh sayangnya Vanessa, jangan gitu ihh. Sama aja Zea ngerendahin diri sendiri, masih banyak loh cowok di luar sana yang lebih pantas buat Zea, dan juga Marvell itu nggak cocok buat Zea. " Tutur Vanessa dengan bijak.

Zea mengerucutkan bibirnya membuat Vanessa tambah gemas sendiri dan langsung mencubit pipi Zea.

"Sakit Nessa." Ucap Zea.

Princess Leona Adiktra terseyum melihat Vanessa dan Zea yang sangat akur, ia sangat bersyukur memiliki sahabat seperti Vanessa dan Zea yang selalu ada untuknya, tapi satu yang Leo tutupi dari sahabatnya ia takut melukai hati Zea.

"Kenapa? " Tanya Vanessa.

"Nggak apa apa. " Jawab Leo santai dan merangkul Vanessa dan Zea.

Vanessa kebelet buang air kecil dan segera meminta izin kepada Leo dan Zea untuk ketolilet, Vanessa sedikit berlari karena jarak kelas dan toilet sedikit jauh.

BRAKK...

"Kalau jalan pake mata Tolol. " Bentak Vanessa pada perempuan yang terduduk di lantai akibat senggolan dari Vanessa.

Nur Aina Putri perempuan yang di bentak itu pun menangis karena ia takut karna ia mengenal Vanessa, perempuan yang terkenal kejam dalam membully dan perempuan yang tidak ingin ketenangannya di ganggu.

Aina berusaha berdiri dan menunduk di hadapan Vanessa, sekarang ia sangat takut dengan Vanessa karena selama ini Aina tudak pernah berurusan dengan seorang Vanessa ratu di SMA Garuda School.

"Maaf kak. " Ucap Aina yang masih menunduk.

Vanessa mengangkat dagu Aina menatap Aina tajam. "Gue ada di depan lo bukan di bawah lo."

Aina merutuki dirinya sendiri apa yang di katakan Vanessa benar adanya tapi ia juga takut menatap wajah cantik Vanessa yang sedang menatapnya tajam.

"Maaf kak. "

"Kali ini lo bebas dari gue, sekali lo buat masalah sama gue, abis lo. " Ucap Vanessa dingin dan berlalu pergi meninggalkan Aina yang masih diam di tempat.

Dari kejauhan Revanzo datang dan menatap Aina dengan tatapan sayunya. "Lo nggak apa apa?"

Aina menggeleng semberi ia terseyum menatap Revanzo yang kini sudah menjadi kekasihnya, ia tidak pernah menyangka jika ia dan ketua geng Theodor akan menjalin hubungan.

Jika semua siswi siswi bermimpi bisa mendapatkan Revanzo maka Aina pemenangnya, siswi biasa yang tidak ada apa apanya bisa mendapatkan seorang Revanzo yang terkenal dingin terhadap perempuan.

Menikmati senyuman Revanzo membuat Aina bahagia, perilaku lembut itu selalu membuat Aina yaman di samping  Revanzo.

Revanzo menarik tangan Aina menuju kantin, di sana berbagai tatapan benci di berikan kepada Aina sedangkan yang di tatap hanya menunduk takut.

Namun belum tiba sampai di sana Vanessa tiba tiba datang dang tersandung oleh sepatunya sendiri membuat Vanessa hilang keseimbangan dan menabrak tubuh Revanzo, Revanzo yang juga tiba tiba di tabrak ikut terjatuh di lantai tepat di atasnya ada Vanessa.

Vanessa menutup mata takut sedangkan Revanzo yang berada di bawahnya menatap dalam wajah Vanessa, Venessa sangat cantik membuat Revanzo terseyum tipis dan saking tipisnya tidak ada yang menyadarinya.

Saat Vanessa membuka matanya tatapannya kini bertemu membuat Vanessa terseyum kecil dan juga Revanzo yang ikut terseyum.

"Ekhhmmm ingat bro di kantin. " Ujar Titan membuat Revanzo dan Vanessa sadar dari lamunannya masing masing, Vanessa segera berdiri dan merapikam  pakaiannya.

"Kok kalian berdua nggak nolongin gue. " Tanya Vanessa dengan kesalnya.

"Aduh Nessa, kita berdua aja baru datang. "

Sedangkan Revanzo kembali dengan tatapan dinginnya menatap sekitar yang sudah ramai akibat ulah Vanessa, rahangnya kini mulai mengeras menatap Vanessa yang hanya diam mematung, ia akui ini salahnya.

"Ke-kenapa? " Tanya Vanesa salah tingkah.

Revanzo tidak menganggapi Vanessa dan segera keluar dari kantin tak lupa ia juga menarik tangan Aina ikut walau ia sudah sangat lapar.

"Arghhh. " Teriak Vanessa, harusnya ia jatuh saja di atas lantai bukan di atas Revanzo cowok yang sangat rese menurut Vanessa.

REVANZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang