Bagian 4| Leo?

9 1 0
                                    

Di tempat pemakaman hanya ada Leo sendiri, orang tua Galen sudah pergi terlebih dahulu dan sekarang waktunya Galeng menyusul kepergian orang tuanya,  anak Theodor dan kedua sahabat Leo sudah pulang terlebih dahulu.

Leo terseyum memandangi batu nisan Galen, sekarang hanya tinggal nama yang Leo genggam membuat Leo kembali menangis, akhir akhir ini sebelum Galen meninggal Leo sempat bertengkar hebat karena kesalapahaman tapi kesala pahaman itu di bawa Galen pergi dan sudah tidak ada jawabannya lagi.

"Galen... Hikss.. Lo pergi? Kenapa? Kamu belum jelasin semuanya, bahkan kamu belum lihat senyum aku untuk terakhirkalinya, aku sayang sama kamu Galen, Kamu udah janji nggak akan jauh dari aku dan selalu lindungi aku, tapi ternyata? Kamu pergi. "

Leo memeluk batu nisan yang terlukiskan nama Galen Adiputra wafat pada
tanggal 13.11.2020

Degg....

13. 11?hari ini adalah hari ulang tahun Leo yang ke 17 tahun.   Leo kembali menangis dan memukul gunungan tanah yang di hiasai banyak warna bunga.

"Kamu emang jahat Galen, kamu ninggalin aku di saat mimpi itu akan terwujud?Kamu pernah bilang Tepat hari ulang tahun aku, kamu akan kasih aku hadiah yang tidak parnah aku lupakan? "

"TAPI APA GALEN... HIKSSS... INI HADIAH YANG KAMU MAKSUD, HADIAH YANG NGGAK AKAN AKU LUPAKAN?" KAMU JAHAT TAU NGGAK. "Teriak Leo  dua tangan sepasang tangan datang memeluk Leo.

"Udah Leo, udah, ayo kita pulang. " Ajak Vanessa dan Zea, tadi dua wanita itu tidak benar benar pergi mana mungkin Vanessa dan Zea pergi meninggalkan Leo, hanya tadi Venessa dan Zea menjauh sedikit untuk memberi Leo ruang.

"Gue nggak mau pulang Nessa, gue ingin nyusul Galen" Ucap Leo.

Zea mengepalkan tangannya marah, ia marah karena Zea tidak ingin melihat Leo seperti orang gila.  "  KENAPA LEO? KENAPA LO SEPERTI INI? LO MAU MATI? SILAHKAN? HANYA KARENA INI LO NGOMONG KAYA GITU. "

"CUKUP ZEA, LO NGGAK TAU APA APA, RASA SAYANG DAN CINTA GUE MELEBIHI RASA SAYANG YANG LO TUNJUKIN KE MARVELL. "

"TAPI RASA SAYANG GUE KE ELO DAN VANESSA LEBIH BESAR, GUE LEBIH SAKIT LAGI LIHAT LO SEPERTI INI. " jawab Zea dan memeluk Leo, Vanessa juga ikut memeluk Leo.

"Jangan rapuh seperti ini Leo, lo berhak nangis lo berhak sedih dan lo berhak kehilangan, tapi jangan buat diri lo kehilangan segala galanya."

Leo hanya menunduk, tapi di sisi lain apa Leo kuat tanpa kehadiran Galen, apa Leo bisa tetap terseyum dengan tidak adanya kehadiran Galen, Leo bisa menitup dalam dalam hubungannya dengan Galen di dunia ini tapi ia tidak bisa muntupi kesedihannya.

"thanks you. " Ucap Leo.

Vanessa dan Zea mengajak Leo untuk pulang kerumah Leo untuk menemani Leo, kerena mereka tau Leo tidak punya siapa siapa di rumah Leo karena ayah dan ibu Leo menetap di Spanyol dan akan pulang satu kali satu sahun.

Gelap dan sunyi, inilah yang di rasakan Leo setiap hari di dalam rumah yang sangat besar dan mewah ini dan hanya memiliki pembantu rumah tangga yang setiap hari bertugas mengurusi rumah ini dan masak untuk Leo keran Leo tidak tau masak apalagi membersihkan.

Geng Thodor mempersiapkan untuk balas dendam dengan salah satu anak Reamond karena sudah membunuh Galen.

Kemarahan anak Theodor terpancar masing masing di wajahnya masing masing, Ketua dari  Theodor sangat dingin karena memendam rasa sesak di hatinya, marah, dendam dan sedih tercampur aduk di wajah Revanzo.

Tidak ada gelak tawa di dalam tongkrongan ini masing masing dari mereka hanya diam termenung dengan pikiran masing.

Titan cowok yang paling kehilangan setelah Leo, ia mengepalkan tangannya kasar dan kaluar dari tongkrongan dan segera melajukan motornya dengan kecepatan tinggi.

Di tengah Jalan Titan melihat anak Reamond tepatnya adalah ketua Reamond yaitu Rexal.

Titan dengan sigap menghadang  pergerakan Rexal dan tepat di depan Rexal Titan berhenti dan berjalan kearah Rexal yang membuka Hlem full black Nya.

Rambut hitam yang acak acakan dengan mata biru yang tajam menatap Titan, sudut bibirnya terangkat meyibakkan sedikit jaket kulit hitam berlogo Reamond, tidak ia sangka jika anak itu berani menghadangnya di tengah jalan.

Tampan, Rexal sangat tampan dengan senyum smirknya menatap remeh lawannya, tidak ada kata menolak perkelahian karena itu adalah salah satu habi yang paling Rexal suka.

Rexal menaikka alisnya dengan tampan coolnya sampai saat di mana Titan menghajar Rexal namun Rexal menghindar.

"Impas. " Satu kata membuat Titan tidak mengerti.

"Maksud lo apa? "

"Marvell, dia adalah cowok yang buat gue bunuh sahabat lo. "

Tidak menganggapi ucapan Rexal ia segera menghajar Rexal membabi buta dan di sambut dengan senang hati oleh Rexal, perkelahian terus berlanjut sampai saat suara pertanda di sekitar sini ada polisi dan

Bughh..

Titan memukul Rexal sekuat tenaga dan berlari meninggalkan Rexal yang memegang perutnya.

Polisi datang dan membawa Rexal ke kantor polisi entah sudah berapa kali Rexal masuk kantor polisi dengan kasus yang sama.

REVANZOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang