Selamat Membaca
Maaf kalau masih ada Typo
___Adam menurunkan Nabila ketika mereka sudah sampai rumah. Nabila buru-buru masuk ke dalam rumah mengabaikan Adam begitu saja.
Adam yang melihat itu mengusap dadanya berusaha sabar dengan kemarahan Nabila, karena ini semua salahnya. Hingga menjelang siang Nabila tidak keluar kamar. Gadis itu melewati sarapan dan makan siangnya. Adam tidak menyangka bahwa Nabila akan merajuk sampai mengurung diri di kamar. Membuat Adam bingung sendiri harus apa.
"Ayu." Panggil Adam.
Ayu yang tengah bermain ponsel di dapur mengalihkan fokus nya ke Adam. "Iya pak."
"Coba samperin istri saya. Dia belum makan dari pagi."
Ayu mengerinnyit heran. Meskipun begitu Ayu mengangguk patuh. Setelah mengetuk pintu lebih dari lima kali pintu di hadapan nya terbuka. Menampilkan Nabila dengan muka bantalnya.
"Alhamdulillah, ibu mau buka pintu. Ibu makan dulu bu, dari pagi ibu nggak keluar kamar." Ucap Ayu. Membuat Adam yang diam-diam mendengarkan di balik pintu kamarnya menghela nafas lega. Setidaknya istrinya itu tidak kenapa-napa.
Nabila mengangguk. "Aduh, saya kelamaan tidur."
Ayu tertawa maklum. "Wajar kan ibu pasti cape abis joging jauh tadi pagi."
Mendengar itu membuat Nabila mendengus kesel karena teringat kejadian pagi, Adam yang meninggalkan nya. "Saya mandi dulu deh."
Kemudian berbisik ke telinga Ayu. "Mas Adam sudah makan?"
Ayu mengangguk. "Saya ke bawah dulu kalo gitu. Permisi bu."
🌎
Siapa sangka bahwa aksi merajuk Nabila sudah satu hari. Gadis itu mengurung diri di kamar, berusaha untuk tidak keluar kamar jika Adam tidak sedang di kamarnya. Semua itu dengan bantuan Ayu, Nabila akan menanyakan keberadaan Adam pada Ayu. Ketika Adam sedang di kamar Nabila buru-buru mengambil makan untuk di bawa ke kamarnya. Bahkan Ikan-ikan di aquarium Adam yang beri makan.
Semua itu bukan tanpa alasan. Nabila merasa malu dengan Adam. Ia merasa terlalu berlebihan sampai bingung harus bersikap apa selain main petak umpet seperti ini. Padahal sebelum nya mereka hampir dekat dengan shalat bareng.
Hari senin subuh-subuh sekali Adam sudah siap dengan koper dan seragam pilotnya. Hari ini ia akan kemabli menjalankan tugasnya untuk seminggu ke depan.
Ketika taksi online yang di pesan nya sudah datang, dengan perasaan berantakan Adam keluar rumah tidak bersemangat. Sampai ketika taksi itu akan berjalan, Suara teriakan dari Nabila membuat taksi itu tidak jadi melaju.
"MASSS."
Adam buru-buru turun, kemudian Nabila menghampirinya. Meraih tangan Adam dan mengangkat nya untuk di cium.
"Maaf mas," Ucapnya lirih. "Hati-hati ya. Aku tunggu di rumah. "
Setelah mengatakan itu Nabila buru-buru kembali masuk lagi ke dalam rumah tidak mau mendengar jawaban Adam.
Adam yang belum sempat berbicara menghela nafas pasrah. Setidaknya perasaannya sedikit membaik, tidak seperti sebelumnya. Nabila tidak membencinya.
🌎
Mas Adam🦅
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh.
Mamah, Papah, Nabila istriku Dan keluarga yang lain. Adam mau take-off, Adam minta do'a nya agar bisa mengantar penumpang dengan selamat sampai tujuan. Adam sayang kalian semua. I love youWa'alaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh
Aamiin. Mas Adam pasti selalu dalam lindungan Allah.
Safe flightJangan lupa makan
Terimakasih.
See youTidak pernah menyangka Adam akan kembali membalas pesan. Ia buru-buru menaruh handphone nya di meja tapa berniat membalas pesan dari Adam. Nabila sekarang tidak mempunyai keberanian untuk membalas pesan pemberitahuan dari Adam karena takut mendapat balasan yang tak terduga seperti sebelumnya.
"Ibu Nabila, saya ijin pergi ya bu. " Ayu dengan gamis hitam dipadukan dengan kerudung hitam menghampiri Nabila yang sedang bersantai di ruang keluarga.
"Ayu kamu suka main kemana sih? Kok tiap minta ijin hari sabtu terus." Tanya Nabila.
Sebenarnya saya ikut pengajian kalo hari sabtu di mesjid. Gak jauh dari sini kok Bu, saya suka jalan kaki ke sana."
"Mau ikut dong." Ucap Nabila karena sudah tidak tahan terus berdiam diri di rumah.
"Pulangnya abis magrib. Shalat berjamaah dulu di sana," jelas Ayu.
"Gak apa-apa saya ikut. Bosen banget di rumah. Saya juga disini belum pernah ikut kajian."
Ayu mengangguk.
"Tunggu saya ganti baju dulu." Nabila pergi ke kamarnya. Lalu kembali dengan baju gamis berwarna tosca. Beserta pasmina putih yang hanya ia sampirkan di kepala. "Ayo."
Nabila dan Ayu sudah sampai di mesjid yang ternyata tidak jauh dari rumah mereka. Mesjid yang terletak di depan dekat dengan jalan raya serta gerbang utama komplek perumahan. Waktu joging bersama Adam Nabila tidak melihat ada mesjid di depan sini karena dia terlalu fokus mengejar suaminya itu.
Pukul 5 sore pengajian akan di mulai. Nabila dan Ayu datang tepat waktu, sehingga mereka tidak berlama-lama menunggu.
"PERAN SEORANG ISTRI MUSLIMAH."
Nabila yang mendengar ustazah di depan berceramah, terdiam membisu. Bagaimana ia sangat tersindir dengan isi dari dakwah nya. Sungguh Nabila merasa menyesal, dia tidak termasuk istri yang baik untuk suaminya, Nabila suka merajuk, Nabila suka membantah, Nabila tidak menerima pernikahan ini dengan ikhlas. Mungkin saja Allah biarkan pernikahan ini terjadi karena punya maksud baik. Nabila tidak menyadari itu. Dan Nabila baru menyadari bahwa selama ini dia telah kehilangan diriny.
Nabila ingin menangis, menjerit saja rasanya ketika ustazah itu bilang.
"Seorang wanita muslim harus menutup auratnya, apalagi kalo di sudah memiliki suami. Seorang istri harus menurut pada suaminya itu adalah kewajiban."
Pantas, pantas saja Adam tidak suka dengan legging ketat yang di pakaiannya. Kenapa Nabila tidak sadar ketika Adam bilang sudah banyak dosa dan tidak mau menambah dosanya.
Nabila mulai menangis. Ayu yang berada di sampinya berusaha menenangkan Nabila.
_
Seneng banget cerita ini pernah masuk rank 2 di pilot😭🫶🏻🫶🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
ACCEPT THE FACT
Spiritual*Maaf kalo ada typo!! "Kita sebagai manusia bisa menyusun rencana sedemikian rapih, berjuang sebagai mana kita bisa. Tetapi, kita tidak bisa menghindar sebagai mana takdir yang sudah Allah tetapkan kepada kita." Nabila Aswah Putri punya mimpi ingin...